Novel ini di wattpad update 3 kali seminggu : Minggu, Rabu dan Jum'at. Tapi kalo mau baca lanjutannya lebih dulu, bisa baca di KaryaKarsa karena di sana sudah tamat.
Cara baca di KaryaKarsa : download aplikasinya terlebih dahulu, lalu cari di pencarian 'SecretZR'. Di sana ada karya author yang ini dan yang lainnya. ❤
***
Seperti yang ada di bayangan banyak orang, bekerja sambil menekuni dunia pendidikan memang cukup merepotkan. Demikian juga Shawn, meskipun dia mendapatkan banyak keringanan karena semua orang mengenal siapa ayahnya, tetap saja dia membutuhkan satu hari yang kosong tanpa bekerja atau berkegiatan di kampus.
Ia memilih hari sabtu untuk bersenang-senang, seperti pria muda yang sangat menyukai bersenang-senang. Hanya saja, mereka bukan pemuda biasa dan selalu memiliki sesuatu yang mengusik rasa penasaran mereka.
Sebuah jalanan yang berada di pinggiran kota sedang ramai diperbincangkan. Jeffrey mengabarkan jika disana ada sebuah diskotik murahan yang ramai dikunjungi saat keuangan menipis. Tetapi, sebagai dari kalangan konglomerat, tentu saja Shawn, Jeffrey, Charles, Paul, dan Christopher, datang hanya untuk menyidik saja.
"Bagaimana kau bisa tahu, Jeffrey? Apakah kau pernah menyewa wanita di tempat murahan seperti itu?" tanya Paul saat mereka sudah memarkirkan kendaraan di tepi jalan yang gelap dan hanya dipenuhi para wanita malam.
"Bukan pria jika tidak tahu sampai ke bagian paling menjijikan seperti ini." Jeffrey menjawab dengan angkuh.
Sedangkan Shawn, dia juga cukup penasaran. Bahkan tak pernah ada di bayangannya jika sebuah diskotik murah akan ramai seperti ini. Lantas, mereka berlima beramai-ramai untuk masuk. Tak seperti di diskotik mahal yang selalu dimintai identitas, kali ini mereka menerobos masuk tanpa ada yang mencegah.
Di dalam, ruangan itu tidaklah terlalu besar, lampu remang-remang yang memiliki banyak warna membuat Shawn berdecak kesal. Menurutnya, tidak ada kesan bagus tetapi hanya membuatnya sakit kepala. Tetapi dia tak berkomentar apapun.
"Oh, sial!" umpatnya saat tak sengaja menyenggol seorang pria yang berdendang ria dengan wanita dengan dandanan menor yang menakutkan.
Mereka berusaha menerobos keramaian untuk duduk di sofa reyot yang sebenarnya karena keterpaksaan. Terlebih Shawn, dia seperti ingin memaki Jeffrey yang memiliki rencana untuk mendatangi tempat seperti itu.
Ia melihat orang-orang berpesta padahal gak ada live music atau pun seorang DJ yang biasanya menjadi pusat utama para pengunjung diskotik. Hanya ada banyak pengeras suara yang menyalakan musik bervolume tinggi.
"Kau yakin kita akan duduk disini?" tanya Shawn.
Ia mengusap tengkuknya yang menunjukkan sinyal jika dia sangat jijik dengan tempat itu. Namun, Christopher langsung saja mendaratkan bokongnya dengan leluasa. Tak seperti teman-temannya yang meringis saat sofa yang busanya sudah hancur itu tampak memprihatinkan.
"Tidak apa, Shawn. Kita harus merasakan kaum miskin yang memiliki birahi tapi tak cukup uang untuk membeli pelacur kelas atas," komentar Christopher lalu merentangkan kedua tangannya di atas sofa, dan dia berinfak di sana.
Shawn lantas menyusul dan mimik wajah jijik kentara jelas di wajahnya. Melihat Christopher pun, dia seperti ingin melayangkan pukulan di wajahnya. Tetapi sesaat kemudian mereka dihampiri oleh seorang yang terlihat sebagai pelayan di sana.
"Tuan-Tuan muda ..., apakah ada yang kalian pesan sambil menikmati bokong-bokong besar bergoyang di depan kalian?" Wanita itu menawarkan, pakaiannya seksi dan payudaranya cukup besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONSPIRASI CINTA DAN DENDAM (Mengandung Benih Mahasiswa Berandalan) 21++
De TodoHancur sudah hidupnya. Setengah usia ia habiskan untuk menderita? Adilkah? Hanya karena tidak sengaja mengotori pakaian seorang pemuda, Leonora tidak menyangka hal itu akan menjadi awal kehancurannya. Berhadapan dengan pemuda seperti Shawn Howard; m...