🍀24 - SIAL!

6 5 0
                                    

“Selamat datang, ingin pesan apa?” tanya Rosi dengan ramah pada salah satu pengunjung yang baru saja tiba dan seseorang yang terlihat misterius itu juga tengah celingukan seperti mencari seseorang.

Atau mungkin_____ia tengah memastikan tidak ada yang melihat ke arahnya.

Karena dapat Rosi pastikan, dia ini seorang pria. Pakaiannya serba tertutup, ia memakai masker, kacamata hitam dan juga topi yang menutupi setengah wajahnya.

“Maaf, permisi mas” panggil Rosi sekali lagi.

“Cowok yang tadi ngomongin apa aja?” tanyanya tiba-tiba.

“Hah!! Cowok? Yang tadi?” Rosi menatapnya heran.

“maksudnya mas itu Malvin ya?” kata Rosi balik bertanya.

Sebenarnya disini Rosi sedikit was-was pada pria yang kini berdiri dihadapannya, dia terlihat seperti orang jahat atau lebih tepatnya, ia terlihat seperti orang yang tengah menagih hutang.

Apa Malvin punya banyak hutang sampai dicariin orang ini? Pikir Rosi.

Pria itu mengangguk, ia membuka kacamata dan juga menurunkan sedikit maskernya.

“WOHH!!!” pekik Rosi sedikit terkejut setelah melihat wajah dari pria itu.

“D-davin!!”

Yah, ternyata pria misterius ini adalah Jo Davin alias Jonathan Davindra, kakaknya Malvin. Rosi menggelengkan kepalanya cepat, tidak, Rosi sedikit panik disini.

Bagaimana bisa Rosi tak menyadarinya kalau orang ini adalah Davindra?.

Si sulung dari keluarga Atma itu langsung menempelkan jari telunjuknya pada bibir, memberikan interupsi agar Rosi tidak terlalu berisik dan tidak mengundang perhatian orang-orang yang berada di cafe ini.

“Jadi elo Rosi kan? Pacarnya Malvin?” Tanya Davindra lagi.

Bukannya menjawab, Rosi malah terpaku pada wajah ehmm___tampan milik Davindra. Gadis itu tersenyum dengan sedikit memiringkan kepalanya dan berpikir.

'Aku liat dari deket gini, gak mimpi to? Carlyn bener-bener beruntung bisa dicintai sama cowok kayak nih orang'

Kagum pada orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah kakaknya Malvin, sang kekasih. Tapi disaat yang bersamaan, Rosi sedih, sedih karena Malvin berbeda dengan Davindra?.

'Tunggu, seharusnya aku gak gitu mikirnya' jerit Rosi lagi dalam hati.

'Bagaimanapun Malvin udah jauh lebih baik dari kakaknya, dia baik dan gak egois?'

“Hey!” seru Davindra seraya menjentikkan jarinya didepan wajah Rosi, membuat Rosi segera tersadar dari lamunan singkatnya.

“E-ehh i-iya iya ini aku, aku Rosi, Rosiana” kata Rosi.

Rosi mengulurkan tangannya pada Davindra, tapi pria itu hanya menatap tangan Rosi tanpa ingin menerimanya.

Jelas saja Davindra mengacuhkan tangan Rosi, hingga pada akhirnya membuat Rosi menurunkan tangannya kembali seraya terkekeh kecil dan juga merasa sedikit malu karena hal tersebut.

Oh ayolah, tapi kenapa saat ini rasanya tubuh Rosi panas dan sedikit gemetar?.

Tak mungkin serangan paniknya muncul hanya karena tiba-tiba bertemu dengan Davindra kan?.

Oke, tidak ada yang tidak mungkin karena ini memang terlalu tiba-tiba bagi Rosi dan dia belum menyiapkan segalanya termasuk mental dirinya sendiri, Rosi belum siap.

“Dia tadi bilang apa aja sama lo?” tanya Davindra sekali lagi.

“Adik gue gak ada ngomongin yang macam-macam kan? Gue penasaran, soalnya semalem Lyn cerita kalau Malvin lagi merencanakan sesuatu.”

Lepas Obsesi | Jeong Yunho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang