🍀41 - Muncul rumor

6 5 0
                                    

Selang lima hari, dunia entertainment dikejutkan akan rumor terbaru dan juga terpanas yang menimpa seorang idol, aktor dan juga produser musik kenamaan Jo Davin.

Beberapa media memberitakan mengenai Rumor kencan dia dengan seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya oleh publik.

Malvin menghela nafas beratnya “kok bisa sampe gak pake masker, topi dan semacamnya?” Heran Malvin.

“Lupa” jawab Davindra terkesan cuek.

“Lo gak pernah lupa sebelum ini ya bang” protes Malvin.

Masih sama, Davindra tampak acuh. Bagi Davindra ya itu sama sekali bukan masalah, setidaknya identitas Rosi aman, pikirnya.

Karena perempuan itu tak terlihat begitu jelas dalam foto tersebut . Iya, foto ditempat parkir rumah sakit, ketika Davindra menggendong perempuan itu dari depan.

Yang sudah jelas dengan posisi menggendong seperti itu membuat keduanya terlihat ada sesuatu. Malvin bahkan bukan hanya dibuat kesal, jelas disisi lainnya Malvin dibuat cemburu.

“Lagian harus banget lo gendong pacar orang begitu.”

“Ya daripada gue gelindingin kan?”

“Bang, gue serius!”

“Apa sih? Udahlah jangan terlalu serius, lagian gue gak bernafsu sama pacar orang.”

“BANG!!”

Memang, awalnya Davindra terkejut ketika mendengar berita ini muncul ke permukaan, karena setahunya dia sudah menyita barang bukti yang dimiliki oleh orang media.

Tapi selain itu, Davindra sama sekali tak menyadari jika mereka mendapatkan foto ditempat yang lain. Benar, Davindra tak sadar jika dirinya sudah menarik perhatian sejak keluar dari rumah sakit tersebut.

“Ya namanya juga lupa gimana sih?”

“Tck, elo tuh!! Jangan santai aja kayak gini dong, gue lagi panik juga” sewotnya.

“Apa dah alay, yaudah sih biarin aja, berita murahan begini lama-lama pasti ilang dengan sendirinya” kata Davindra.

“Tapi lo gak bisa sepelein berita ini gitu aja bang, klarifikasi sesuatu kek.”

“Apa yang mesti diklarifikasi sih Malvin? Mengiyakan rumor ini maksudnya?”

Malvin langsung menatap horor sang kakak seraya menoyor kepalanya dengan berani “gelud dulu sama gue ayo” sewotnya.

Davindra tertawa renyah ketika mendapati tanggapan yang menurutnya lucu itu. Tak berapa lama kemudian Malvin mendapatkan telepon dari Rosi, Malvin melirik ke arah Davindra terlebih dahulu.

“Angkat” perintah Davindra.

“Iya, kenapa sayang?” Tanya Malvin.

Davindra sedikit mengalihkan perhatian dia ke arah luar jendela, berusaha memberi ruang pada sang adik agar bisa bertelepon dengan kekasihnya itu.

“Aku takut” samar-samar terdengar suara Rosi oleh telinga Davindra.

Ingin rasanya pria itu acuh pada apa yang akan mereka berdua bicarakan, ingin sekali, namun sepertinya tak bisa. Apa yang terdengar samar ditelinga Davindra membuat dirinya terkesiap.

“disini banyak wartawan Vin, aku takut” kata Rosi.

“Loh, kok bisa?” Heran Malvin, dia melirik Davindra yang berada tak jauh darinya.

Malvin memberikan kode dengan tatapannya, Davindra yang melihat itu segera mengangkat tangannya, mengisyaratkan kepada sang adik agar terus melanjutkan pembicaraan tersebut dengan Rosi.

Lepas Obsesi | Jeong Yunho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang