🍀51 - Ketahuan

6 5 0
                                    

Rosi duduk sendiri, tak banyak yang dia lakukan selain memperhatikan bagaimana Davindra bekerja hari ini.

“Hari yang buruk kah?” Tanya seseorang yang tiba-tiba saja duduk disamping Rosi.

“Tidak begitu buruk juga kok.”

Gadis itu melirik ke arah pria disampingnya, dan pria itu pun langsung menyodorkan tangan “Singgih, fotografer disini” katanya dengan lembut.

“Ahh Rosiana, aku managernya mas Davin” kata Rosi.

“Salam kenal kalau begitu.”

“Salam kenal juga, ah yaa kalau suasana hati kamu sedang tidak baik, coba lihat ini” kata Singgih seraya menyodorkan kameranya.

Pria itu menunjukkan beberapa hasil tangkapan kameranya pada Rosi “ini kan foto aku” kata Rosi.

Singgih menunjukkan senyuman tipisnya seraya mengangguk “iyap, foto kamu, dan kamu terlihat cantik disini” kata Singgih.

“M-makasih.”

“Jangan murung dengan wajah cantik kamu, terlalu sayang dilihatnya” kata Singgih.

Rosi berdehem kecil, terjun ke dunia kerja yang baru ternyata membuat Rosi memiliki pengalaman baru mengenai beberapa karakter dari orang-orang entertainment.

Sialnya, karakter yang sering ia jumpai adalah sebelas dua belasnya hampir mirip dengan Singgih, sebelum ini Rosi pun sudah bertemu dengan Yosrey, Ace dan juga Chris yang memiliki karakter serupa.

“Sekali lagi makasih mas Singgih” kata Rosi seraya menunjukkan senyuman manisnya.

“Nah kalau senyum gitu kan jadi tambah Ayu, bentar taa fotoin lagi” kata Singgih.

“Ish, yang model disini tuh mas Davin bukan aku, jangan foto-foto sembarangan” kata Rosi.

“Tenang wae, ini bukan kamera buat kerja, ini kamera biasa ku kok” kata Singgih.

“Ya tapi kan sayang, masa kameranya dipake buat fotoin orang jelek kayak aku” kata Rosi.

“Hush, jelek dimana? Ayu gini-o, denger mas! Kalau mau dibilang ya, yang cocok jadi model itu kamu, bukan si Davin” kata Singgih.

Lagi, Rosi dibuat terkekeh kecil akan perkataan Singgih yang menurutnya terlalu berlebihan, ah setidaknya karena pria ini perasaan Rosi sedikit teralihkan.

Tidak lagi mendalami kepedihan hatinya.

“Mas bisa aja.”

“Mas Singgih kerja woy, itu modelnya udah siap, malah mojok sama cewek. Gue aduin bini elo juga nih yaaa, awas aja” cerocos seseorang.

Entah siapa, Rosi tak begitu mengenal orang-orang yang bekerja disini “Heh kudanil jangan sukanya maen aduin-aduin, ini juga gue mau kerja” pekik Singgih kesal.

“Aku tinggal ya, jangan melamun lagi, tar takutnya kamu kesambet setan perawan” candanya seraya terkekeh kecil.

“Iya mas___”

“Lelet banget sama kerja kalau ada cewek yang bening dikit emang yaa, mas inget bini elo lagi bunting di rumah yaa” pekik seseorang itu lagi.

“Bacot banget elo Wo, ini gue kesana sekarang, kagak liat apa ini gue udah jalan ke sono? Buta mata lo?!”

Rosi merasa beruntung juga disaat yang bersamaan, Rosi memang tak mengenal beberapa orang disini, termasuk Singgih dan seseorang yang berteriak pada Singgih barusan.

Tapi Rosi sangat berterima kasih pada mereka yang telah memberikan tontonan yang sangat menghibur bagi Rosi, setidaknya hati Rosi teralihkan, meskipun itu hanya sedikit.

Lepas Obsesi | Jeong Yunho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang