🍀60 - Terbongkar

7 2 0
                                    

Malam harinya, Rosi menginap di apartemen Davindra.

Sesuai dengan janji Rosi pada Davindra, dia akan pulang ke sini untuk menumpang tidur setelah dia menemui Harsa tadi itu.

Ya sepertinya Rosi memang harus menepati janji dia karena dibalik itu Davindra juga menerornya terus-menerus. Menanyakan, kapan Rosi akan pulang lah dan semacamnya.

Saat ini Rosi tengah menyendiri di dapur, meneguk segelas coklat hangat buatannya sendiri lalu kembali terjun kedalam lamunannya sendiri.

“Aku gak tau aku ini sedih karena kecewa atau apa, tapi___mas Davin” ringis Rosi.

Dia menelungkupkan kepalanya diatas meja makan, Rosi terlalu tak bisa menerima apa yang baru saja dia dengar mengenai kenyataan yang terdapat Davindra didalamnya.

'Mas Davin terlalu mengecewakan buat gue, dan entah kenapa rasanya dada gue sakit setelah tau semua ini' batin Rosi.

Rosi pikir, semua yang baru saja dia dengar terlalu tiba-tiba untuk ia ketahui, dan terlalu menyakitkan diwaktu yang bersamaan, entah kenapa?.

“Ros, darimana aja?” Pekik Carlyn yang tiba-tiba saja muncul.

Dengan malas Rosi langsung menegakkan posisi duduknya. Dia menatap Carlyn malas lalu kembali menyeruput coklat hangat miliknya.

“Abis ketemu Mas Harsa” kata Rosi.

“Oh, dia” kata Carlyn.

Rosi memicingkan sebelah alisnya seraya menatap heran Carlyn yang tampak biasa saja ketika dia menyebut nama Harsa.

Rasanya agak terlalu mencurigakan karena Carlyn tampak biasa saja bahkan tak menanyakan yang macam-macam pada Rosi.

“Eh iya, gue mau cerita” kata Carlyn dengan sedikit heboh dan membuat Rosi tampak sedikit melupakan kecurigaannya.

Oke tidak apa, sepertinya ocehan Carlyn akan sedikit berguna bahkan menghibur, dan untuk saat ini, mungkin Rosi akan sangat mengandalkan gadis itu untuk mengembalikan mood buruknya.

Rosi pun hanya duduk manis seraya mendengarkan Carlyn. Rosi tampak menopang dagunya dengan tatapan mengarah pada Carlyn yang saat ini tengah mengoceh.

Di awal-awal Rosi tak begitu menyimak dengan baik, namun dia semakin menegakkan tubuhnya ketika mendengar perkataan Carlyn yang sekarang ini.

“Jahat banget gak sih Ros? Jadi si cowoknya itu putus sama itu cewek dan lebih milih nerima perjodohan yang direncanakan orang tuanya. Kalau itu kejadian sama gue dulu, gue bakalan benci satu keluarga itu, kalau elo gimana Ros?” Cerocos Carlyn di akhiri tanya pada Rosi.

Rosi terkekeh kecil karena entah kenapa dia malah teringat Malvin dan juga ayahnya yang tak menyukai hubungan dia dan juga Malvin.

Disini Rosi jadi berpikir jauh hingga kesana juga, 'bukan hal yang tidak mungkin kan kalau ayahnya Malvin itu merencanakan suatu perjodohan demi menjauhkan aku dari Malvin?' Pikir Rosi.

Dan lagi, jika saja hal demikian terjadi pada kisah percintaan Rosi dan juga Malvin?.

“Entahlah, gue gak tau harus berbuat apa lagi selain nangis kalau hal semacam itu terjadi di kisah gue” kata Rosi terdengar begitu lemas.

Lepas Obsesi | Jeong Yunho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang