37

1.5K 108 7
                                    

MIDORIYA masih tertidur lelap dengan selimut tebal yang membalut tubuhnya. entah kenapa sejak semalam ia merasa tidak enak badan,tubuhnya terasa sangat lelah dan kedinginan itu sebabnya ia memakai selimut tebal.

"sayang..."bisik bakugou sambil mengecup beberapa kali di pipi merah itu.

"hmm"

"masih lemes badannya?ada yang sakit?"tanya bakugou sambil mengelus rambut si cantik.

"Iyah,sakit semua rasanya lelah"gumamnya.

"yaudah,kamu istirahat aja sampai dokternya datang ya"

midoriya mengangguk sekali karena ia tidak sanggup berbicara lagi.

bakugou melihat kearah jam tangannya,"aku pulang dulu sebentar,rei sudah menunggu di depan,kalo ada apa apa telpon,ngerti sayang"ujar bakugou lembut.

"jangan lama lama"gumamnya sambil memegang tangan bakugou.

"iya sayang ga lama,tidur lagi aja kalo apa apa ingat telpon"ujar bakugou sekali lagi meyakinkan midoriya.

"cium..."gumam midoriya membuat bakugou tersenyum.

bakugou langsung mencium bibir tipis tersebut dan sedikit memberi lumatan, setelah melepas ciumannya bakugou beralih mengecup berjali kali di seluruh wajah midoriya.

"jangan banyak mikir,kamu kalo udah kepikiran pasti gini"

"iya"

"cepat sembuh sayang,aku berangkat dulu"ujar bakugou dan di beri anggukan.

****

bakugou kini sudah berada di mansion utama keluarga bakugou,tempat dimana sang nenek tinggal sekarang. ia mendapat kabar kalo neneknya ingin bertemu dengannya setelah kejadian yang lalu ia tidak pernah mau bicara dengan siapapun bahkan kepada snag nenek yang notabenenya di hormati.

tok tok..

"nenek ini aku"ujar bakugou dari luar pintu kamar.

"masuklah nak"ujarnya pelan.

bakugou masuk dan langsung melihat kondisi neneknya yang tengah duduk sambil membaca buku di tempat tidur dan bersandar di headboard tempat tidur.

"kemarilah Katsuki.."senyumnya.

bakugou mendekati sang nenek dan duduk di sebuah kursi di samping tempat tidur yang langsung menghadap kearah sang nenek.

"bagaimana keadaan kamu,sudah lebih baik?apakah masih ada yang belum sembuh?"tanya sang nenek pelan.

"jauh lebih baik, nenek "ujarnya sambil menunduk menatap genggaman tangannya.

sang nenek menutup bukunya dan meletakkan di atas meja serta melepas kacamata nya.

"kamu tidak mau berbicara sesuatu nak? sesuatu yang membuat kamu kepada kepikiran akhir akhir ini?"ujar sang nenek lagi sambil menatap bakugou masih setia menunduk.

"apakah itu penting nek?"tanya bakugou pelan.

"itu sangat penting,jadi katakan saja pada nenek,setidaknya bisa membuat kamu sedikit lega"senyumnya.

bakugou diam.

"nenek sudah tidak bisa apa apa lagi,nenek sudah tidak muda lagi,nenek hanya ingin melihat kamu bahagia,kamu tau? alasan nenek memilih kamu sebagai pewaris?"tanya sang nenek dengan senyuman nya.

bakugou akhirnya mau menatap sang nenek dan menggeleng kepalanya.

"itu karena kamu orang yang paling tulus selama ini,nenek merasa semua orang hanya mengincar harta dari nenek,tidak ada yang tulus memikirkan keadaan nenek,nenek juga merasa kamu orang yang dapat di percayai untuk meneruskan bisnis turun temurun ini agar terus berjaya"

HE IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang