38

1.1K 88 9
                                    

BAKUGOU kali ini menyetir mobil sendiri biasanya ia akan selalu di temani bodyguard nya,atau asistennya si Rei. tapi kali ini ia memilih sendiri apalagi ini ia harus memasuki pekarangan rumah midoriya cukup ketat dalam penjagaan.

setelah memarkir mobil di parkiran,ia lalu berlari masuk ke dalam rumah mertuanya.

"akhirnya kau datang,cepat temui Izuku"ujar shindo sambil mendorong bakugou yang sudah terengah-engah karena parkiran cukup jauh beda dengan garasi.

bakugou langsung naik ke lantai dua dan langsung mengetuk pintu.

ceklek

ia melihat midoriya di peluk sang ibu yang berusaha menenangkan midoriya, bakugou dengan perlahan-lahan mendekati midoriya.

"yaudah mama keluar dulu,kamu jangan pikirin dulu untuk sekarang ya,kasian kesehatan kamu"ujar sang mama dan memberikan kecupan pada kening midoriya.

lalu inko bangkit dari duduknya dan mendekati bakugou,"tolong tenangkan Izuku ya,nak, dokter bilang Izuku tidak boleh banyak pikiran"

"tentu saja ma,terima kasih sudah menemani Izuku"ujarnya pada snag mertua yang sudah menyuruhnya untuk memanggil nya mana juga.

bakugou langsung duduk di pinggir tempat tidur,"kenapa sayang dokternya bilang apa,hmm"ujarnya sambil mengelus pipi midoriya, menghapus jejak air mata Midoriya.

"Katsuki hiks..."

"iya sayang kenapa?"

"dokternya hiks"

"iya?ada apa?"ujar bakugou semakin panik.

midoriya memeluk erat bakugou,"dokternya bilang aku ga bisa punya anak lagi hiks,huwaaaa..."tangisnya semakin histeris.

sebelumnya bakugou memang membatah dan menolak untuk memiliki anak tapi melihat midoriya yang terus menangis,dan memang benar selama ini midoriya merasa kesepian bahkan saat mereka pacaran dulu kemana mana bersama dengan dirinya.

apa apa pasti ada dirinya,semua masalahnya pasti dirinya yang ikut menyelesaikan, dan cukup di manjakan juga tapi sekarang beda ia harus bekerja tidak bisa 24 jam bersama dan alasan bakugou ingin memiliki anak kemarin untuk mencairkan suasana entah itu dirinya dan midoriya atau keluarganya. seiring berjalannya waktu keluarganya pasti menerima anak darinya apalagi darah daging dari pewaris darinya dimana nenek nya selalu menantikan hal itu.

"dokternya bilang kemungkinan buat hamil lagi cuma 25% hiks..."tangisnya pelukan bakugou.

"tenang dulu ya sayang,kita cari solusinya"ujarnya pelan.

"hiks!!solusi apa hiks!gada solusi!!"

"terus maunya gimana? adopsi kamu gamau,aku bilang juga apa kita berdua aja cukup"

midoriya mendorong bakugo melepaskan pelukannya,"kamu maunya apasih hiks..kamu emang gamau punya anak...makanya kamu dengan gampang bilang gitu.."

"sayang..."ujar bakugou berusaha mendekati midoriya.

"engga,jauh aku gamau ketemu kamu!!pergi hiks.."tangisnya.

bakugou langsung menarik midoriya ke dalam pelukannya,"ssst udah ya nangis nya,badan kamu udah panas nanti demamnya meningkat"

midoriya mendorong bakugou walau usahanya sia-sia,"kenapa sesulit ini kenapa aku punya tubuh seperti ini!!kenapa dikit dikit sakit, dikit dikit heat,dikit dikit gabisa ini itu bahkan sampai hamil pun ga bisa!!"histerisnya sambil memukul perutnya.

"izuku cukup!!"ujar bakugou menahan kedua tangan midoriya yang terus memukul perutnya.

"lepasin!aku ga suka sama tubuh ini,aku benci hiks!!aku benci huaaaa!!!"

HE IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang