BAB 10(accident)

67 6 3
                                    

Ketika rangga sedikit tenang karena aini sudah ditangani dokter tertinggi di rumah sakit milik nya,bahkan dokternya yang menangani aini sebanyak 30 orang spealis berbeda-beda.

Pintu terbuka,rangga dan alderion langsung bergegas menuju dokter tersebut, sedangkan revan dan devano sudah pulang kerumah masing-masing karena cuaca sudah gelap,bulan sudah muncul sedangkan matahari sudah terbenam.

"Pasiem membutuhkan darah golongan AB negatif karena darah nya terlalu banyak terbuang,dan sedikit terlambat ditangani, dirumah sakit ini sangat langkah mendapatkan darah ab negatif, jadi saudara atau keluarga pasien siapa?, siapa tau dalam keluarga pasien terdapat darah golongan yang sama".ucap dokter tersebut.

"Darah saya ab negatif, saya merupakan saudara kembar dari pasien".ucap alderion
Lalu dokter mengajak alderion untuk mencek apakah darah alderion sama dengan darah aini.

Setelah selesai mendonorkan darahnya kepada saudara kembar nya,alderion langsung berlari keruang operasi aini, alderion tidak tenang jika berjauhan dengan aini, mereka satu jiwa.

"Bang gimana keadaan aini".ucap alderion ketika melihat pintu operasi belum juga terbuka.

"Dokter belum keluar,kamu duduk aja, pasti kamu kekurangan tenaga".ucap rangga, sebenarnya rangga masih marah terhadap alderion tetapi alderion juga merupakan adik nya,rangga kemudian tersenyum.

Ketika dokter selesai mengoperasi aini, semuanya dokter langsung keluar sedangkan perawat berada didalam agar memindahkan aini keruang VIP sesuai permintaan pemilik rumah sakit ini.

Alderion terpaku melihat tubuh aini dipenuhi segala macam obat peralatan.alderion merasa bersalah.setelah perawat memindahkan aini keruang VIP alderion menjaga aini,sedangkan rangga ada urusan karena nenek nya kembali drop,rangga tidak ingin nenek nya mengetahui kondisi aini.

Aini sadar dan merasakan sakit dikepala nya,kemudian melihat alderion tertidur disofa dengan rambut acak acakan,aini kemudian tersenyum.

Alderion terbangun dan melihat aini sudah sadar kemudian memeluk aini dengan sangat kuat,aini langsung terkekeh.

"Ni lo bikin gw panik".ucap alderion yang masih memeluk aini. Setelah melepaskan pelukan nya alderion langsung menyuapi aini makan makanan rumah sakit,aini juga menyuapi alderion makanan tersebut.

Selama dua hari aini dirawat dirumah sakit,aini memohon kepada rangga agar dia dapat pulang karena remon hari ini sudah pulang dari dinas nya,aini bersyukur selama dia dirumah sakit remon sedang dinas.

Awalnya rangga dan alderion tidak menyetujui permintaan aini, tetapi aini mengeyel dan membuat rangga menyetujui permintaan aini, sedangkan alderion pun pasrah.

Rangga mengantarkan aini untuk ke area parkiran sedangkan alderion membawa barang-barang aini,aini sangat senang saudara kembarnya sudah menyayangi dirinya.

"Ni kamu harus hati-hati ya,kalau alderion ngebut hubungi kakak ya".ucap rangga dengan menatap tajam alderion yang sedang menatap dirinya datar.lalu aini memeluk rangga, mereka akan berpisah lagi,jarak antara mansion dengan rumah sakit milik rangga sangat dekat,tetapi jika remon mengetahui aini dekat dengan rangga maka rangga akan dalam bahaya,aini tau seberapa nekat ayah nya, aini tidak ingin itu terjadi.

Setelah aini dan alderion berpamitan dengan rangga,alderion mengemudi mobil nya dengan pelan karena tau kondisi aini belum pulih.setelah 45 menit mengemudi alderion dan aini sudah sampai di mansion.

Aini buru-buru masuk kedalam mansion untuk membereskan mansion karena selama ia dirumah sakit siapa yang akan membereskan mansion tersebut,membuat alderion terkekeh melihat nya.

Ketika aini membuka pintu mansion, aini terkejut mansion ternyata sudah bersih dan rapi. Kemudian alderion muncul aini sudah banyak menyiapkan banyak pertanyaan kepada alderion, selama dirinya dirawat dirumah sakit siapa yang membersihkan mansion.

kalainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang