BAB 22(PULANG II)

29 5 1
                                    

"aini dan bayi nya ada didalam kamu masuk aja".ucap remon dengan santai ketika melihat kalandra ia yakin bahwa suami putrinya itu datang untuk menjemput putrinya beserta Cucu-cucunya remon merasa ia akan menjadi kesepian lagi.

Jujur saja ketika aini dan bayi nya datang ke mansion,remon lebih banyak menghabiskan waktunya di mansion dibandingkan dengan kantoran.padahal prinsip remon paling utama yaitu kantor, tetapi sekarang sudah tidak terjadi ketika aini dan bayi nya datang dan menginap selama satu bulan.

Kalandra kemudian memasuki mansion tersebut dan melihat 2 bayi mengoceh tidak jelas,kalandra terpaku melihat kedua bayi tersebut.

seolah-olah kalandra melihat dirinya dibayi tersebut.kemudian kalandra langsung tersadar ini hanya kebetulan mereka anak-anak dianra itu bukan darah daging lo kal, lo harus sadar dan gak boleh sayang kepada bayi-bayi tersebut ucap batin kalandra.

Aini melihat kalandra memasuki ruang tamu lalu menghampiri kalandra mencium tangan suaminya itu.kalandra dan aini hanya diam saja,karena merasa suasana sedang canggung aini kemudian mempersilahkan kalandra untuk duduk.

Aini masih terbayang-bayang ketika dirinya meminta kepada kalandra untuk menghubungi dokter karena perutnya sangat sakit tetapi kalandra hanya menghiraukan dirinya.

Aini merasa sakit melihat wajah kalandra kemudian pergi kedapur untuk membuat teh untuk suaminya. Walaupun hubungannya dengan suaminya sedang tidak baik-baik saja tentu saja aini harus melakukan tugas nya sebagai seorang istri.

Aini pergi kedapur dan sontak saja membuat satu bayi menangis kalandra ingin menghampiri bayi tersebut tetapi ego nya mempengaruhinya.remon memasuki mansion karena merasa sudah cukup kesepian ditaman.

Saat hendak menuju ke mansion remon mendengar suara tangisan cucunya kemudian remon langsung bergegas menuju mansion.
Tadi aini hendak membuat teh kopi tetapi aini kebelet buang air kecil.

Remon dapat melihat menantu nya diam saja memandangi cucunya menangis, bahkan wajah cucunya sudah memerah. Remon langsung mengambil satu bayi itu lalu mengeloni bayi tersebut.

"Dimana aini,dan kenapa kamu diam aja ketika anak kamu menangis".ucap remon berusaha mendiamkan cucunya itu.kalandra bingung harus menjawab apa, disatu sisi kalandra tidak tega mendengar tangisan bayi tersebut disisi lain egonya juga mempengaruhinya.

Aini turun ke ruang tamu dan melihat remon berusaha menghentikan tangisan putri nya. Aini langsung bergegas lari dari tangga membuat remon dan kalandra mendengar suara langkah aini.

Remon kemudian memberikan cucunya kepada putrinya,aini kemudian membawa putrinya kekamar nya untuk memberikan ASI ketika aini membawa bayi nya kedalam kamarnya satu bayi lagi ikut menangis.

Aini kewalahan,kalandra dapat melihat betapa lelahnya aini dapat terlihat dari kantung mata aini yang sudah seperti mata panda.melihat menantunya menghiraukan tangisan cucunya remon langsung mengambil bayi tersebut.

Setelah aini menyusui anaknya diruang tamu supaya merasa dekat dengan bayi nya karena tangisan satu bayinya tidak kunjung reda.setelah bayi nya tertidur aini meletakkan putrinya di stroller. Lalu menghampiri ayahnya yang berusaha menghentikan tangisan putranya.

Setelah putranya berhenti menangis,lalu memberikan putranya ASI kemudian aini meletakkan bayi tersebut di stroller.ketika Hendak menuju dapur suara kalandra langsung menghentikan langkah nya.

"Saya datang kesini untuk menjemput aini, maaf selama ini sudah merepotkan om".ucap kalandra dengan wajah datar, melihat aini tidak berani melihat dirinya membuat kalandra terdiam.

Remon terdiam dengan ucapan kalandra.
Aini tidak menyusahkan dirinya,bahkan membuat dirinya sangat senang ketika melihat putrinya dan Cucu-cucunya bersama dengan dirinya selama satu bulan.

Aini kemudian membereskan barang-barang nya dan menyiapkan perlengkapan bayi nya juga.aini kewalahan karena barang-barang dan bayi nya banyak sekali,alderion pulang lalu memasuki mansion dan lalu mencium tangan ayahnya.

Melihat kalandra datang kerumah nya,alderion tau kenapa kalandra datang, tentu saja untuk menjemput istrinya.

"lo dari mana aja selama ini setelah ngelantarin aini dan bayi nya sekarang lo datang seenaknya jemput adek gw, lo pikir gw akan diam aja".ucap kalandra menatap kalandra dengan sangat tajam.

"Gw sibuk dengan urusan bisnis gw kepala keluarga otomatis gw harus kerja supaya bikin adek lo hidup dengan tenang".ucap kalandra tidak mengakui aini sebagai istrinya, bahkan tanpa sadar dengan kata katanya kalandra juga mengakui bahwa aini beban.

Alderion hendak meninju kalandra karena secara tidak langsung kalandra mencoba menyebut adik nya sebagai beban, tetapi remon langsung menghentikan putranya.

Alderion langsung pergi menuju kamar adik nya itu.melihat kepergian putranya remon kemudian berbicara tentu saja membuat kalandra langsung menghentikan iPadnya.

"Saya tau hubungan kalian tidak baik-baik saja tetapi sebagai ayahnya,saya tidak tega melihat kamu menelantarkan putri saya begitu saja, bahkan putri saya berjuang melahirkan buah hati kalian tetapi kamu malah lebih mementingkan urusan bisnis".ucap remon dengan sunguh-sungguh, kalandra yang mendengar nya langsung terdiam.

"saya tau menjadi kepala keluarga itu sangat berat,tetapi tidak seharusnya kamu mementingkan urusan bisnis sedangkan putri saya mempertaruhkan nyawanya untuk kedua buah hati kamu,suatu saat kamu akan merasakan nya,tidak ingin putri nya tersiksa".ucap remon, membuat kalandra langsung menganggukkan kepala nya dengan bingung.

Kalandra merasa bahwa remon sudah berubah bahkan remon juga mengakui aini sebagai putrinya bahkan mengkhawatirkan masa depan putrinya.

"jika suatu saat kamu menyakiti fisik atau batin aini saya tidak akan tinggal diam ".ucap remon lalu pergi kekamar nya dengan membawa kedua cucunya agar menghabiskan waktu.

Alderion melihat aini yang kesusahan meletakkan barang-barang bayinya kedalam koper,alderion langsung menghentikan tangan aini lalu alderion memasukkan barang-barang keponakan nya itu kedalam koper.

Alderion langsung memeluk adik nya karena adik nya akan pulang kerumah suaminya.aini menangis dibidang dada alderion, aini juga sedih lantaran dirinya akan semakin jarang bertemu dengan saudara kembar nya.

"Udah tenang aja, kalau kalandra mukul kamu kakak akan turun tangan,jangan nangis lagi kamu sekarang dah punya dua anak ni".ucap alderion berusaha menenangkan adik nya itu.

Aini semakin terisak membuat alderion melepaskan pelukan nya lalu menghapus air adiknya itu.ketika melihat alderion yang menghapus air matanya aini langsung memeluk alderion dengan sangat erat.

Aini turun keruang tamu dengan alderion yang berada didepan nya membawa dua koper, aini juga bingung sebanyak ini kah barang nya?.

Melihat kalandra yang masih fokus dengan iPadnya,aini bingung kemana kedua bayi nya karena tidak menemukan stroller bayinya. Tadi aini meletakkan kedua bayinya di stroller.

Hai teman-teman, mohon bantu sharekan dan kasih vote nya ya supaya aku tambah semangat, terima kasih. Semoga Tuhan memberkati kalian dimana pun berada,
Baybayy

kalainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang