BAB 6(DARI OPA)

18 7 3
                                    

Kalandra tersenyum karena dia meraih juara satu paling berprestasi, dia mencari bundanya,kalandra naik ke panggung dengan bundanya.ketika kalandra dan hana sampai di panggung kalandra melihat aini sedang tersenyum kepada kalandra membalas senyuman itu.

Revan dan devano sudah naik ke panggung dengan orang tuanya, sedangkan aini dan girta masih dikursi, mc kemudian memanggil mereka, mereka terpaksa harus naik ke panggung.

Girta memegang tangan aini untuk naik ke panggung seolah menguatkan aini.setelah girta naik ke panggung bersama aini, stasa kemudian naik ke panggung. Aini hanya tersenyum, kalandra dan girta dapat melihat senyum palsu aini.

Hana yang menyadari bahwa kalandra terus menatap aini, hana tau karena kalandra sudah menceritakan nya, kemudian hana merangkul aini dan tersenyum.

Aini menangis dan memeluk aini, aini sangat bersyukur mempunyai hana, hana tersenyum dan mencium kepala aini dan mengusap rambut aini.

"Kamu hebat, bunda yakin ayah kamu pasti menyesal nantinya".ucap hana, aini kemudian mengangguk.hana menghapus air mata aini dan aini tersenyum.

Kepala sekolah mengajak mereka mengambil beberapa sebuah foto sebagai kenangan, tentu saja itu tak luput dari GILANG, REMON, DAN ALDERION.

Aini berpose dengan tersenyum melihat kearah kamera, aini melihat ayah nya, sekarang REMON benar-benar membuktikan perkataan nya selama ini bahwa aini pembawa sial bagi mereka.

Remon dapat melihat aini sedang menangis, tapi dia tetap menghiraukan nya. Aini tersenyum ketika ayahnya hanya menghiraukan nya.

Selama ini aini selalu berusaha agar ayah nya naik bersamanya ketika nama nya disuruh naik kearah panggung tapi sekarang ketika ayahnya datang bersamanya, dan ketika namanya di panggil remon tidak naik ke panggung.

......

"Kal selamat ya kamu juara satunya, semoga kamu dapat lulus dengan niali terbaik agar dapat melanjutkan kuliah kamu di tempat impian kamu kal" ucap aini sambil mengusap tangan kalandra.

"Ni lo jg hebat dah ngalahin devano, karena gw pikir devano yang meraih juara 3 nya ternyata lo, gw senang, dan lo jgn berlarut dalam kesedihan, gw yakin om remon pasti menyesal".ucap kalandra, aini menangis lalu memeluk kalandra.

.....
Aini duduk di ruang tamu, dia dapat merasakan bahwa akan terjadi sesuatu karena tak biasanya opanya memanggilnya. Aini takut, dan bingung.

Girta tidak sanggup menyembunyikan kesedihan nya, dia tau apa yang akan terjadi. Girta menatap aini yang sedang ketakutan, sedangkan Alderion sedang chatan dengan kekasih nya seyla.

Gilang meletakkan kopinya, lalu girta dan Alderion yang mengerti gerak gerik opanya langsung berdiri tegak didepan Gilang.

Gilang berdiri lalu melihat kearah aini sedang ketakutan sedangkan tangan gadis tersebut sedang gemetaran.

Plakk
Plakk

Gilang menampar Alderion sebanyak dua kali, aini terkejut lalu menghampiri Alderion yang sedang tersungkur di lantai, dan bibir Alderion mengeluarkan darah.

Aini menangis, dia dapat merasakan sakit Alderion, karena Alderion adalah saudara kembar nya yang merupakan satu jiwa.

Alderion berdiri,lalu menatap tajam kepada aini. Aini kemudian ketakutan dengan tatapan Alderion. Gilang menghampiri aini, gilang mengamati wajah gadis itu polos dan cantik rupawan itu.

Plak
Plak
Plak
Plak

Gilang menampar aini berkali kali bahkan menarik rambut aini, aini hanya menangis dalam hati dan tidak mengeluarkan suaranya.

kalainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang