AGUSTUS CERIA I

373 47 14
                                    

Baik buruknya kita tergantung siapa yang bercerita.

.
.
.

Setelah melaksanakan sholat magrib, pasangan suami istri yaitu Ayudia juga Aditya akan menghadiri rapat RW di perumahan nya. Sudah diingatkan seminggu sebelum hari ini, juga sudah diberi surat undangan yang diantarkan dua hari sebelum nya.

"Emang mau bahas apa sih Mas,?" Tanya Ayudia. Ia tengah mengaitkan cemeti di kerudung nya. Ayudia juga ikut karena di undangan itu tertera nama nya juga.

Aditya yang tengah mengancingkan baju seketika menoleh, "Biasanya kalau mendekati 17 an ini pasti bahas perincian dana sama program untuk memeriahkan kemerdekaan,Sayang."

Setelah memastikan peniti nya pas, Ayudia menoleh kearah sang suami. "Oh iya ya. Betul juga. Mas, aku udah cantik belum?" Tanya Ayudia sambil ia mengedipkan mata genit nya dan senyum di bibirnya.

Ah, jadi melting mas Ditya haha

"Sayang ah jangan goda, ayo berangkat." Aditya memalingkan pandangannya, ia takut gemas melihat tatapan sang istri.

Ekhem, gemas apa gemas..

Ayudia gelendotan di tangan sang suami, "Aaa.. Suamiku.. Aku udah cantik belummmmm??" Rengek Ayudia merubah suaranya seperti anak kecil.

Aditya menghela nafas panjang, "Cantik sayang, cantik banget. Istri aku ga pernah ga cantik. Selalu nya cantikkkkk."

Ayudia memekik senang, ia bertepuk tangan lantas mengambil tas nya. "Ayo berangkat hehe.."

Aditya tertawa pelan melihat tingkah ajaib dari sang istri, jadi tahu kenapa Nawa dan Vatar bisa serandom itu xixi..

**

"Ya lu tolol, liat tuh kalah kan gua!!" Vatar membentak Nawa yang masih memegang console game nya seketika melepas nya, agak tremor coyy tiba tiba dibentak gitu.

"Santai aja sih, nanti aku mainin lagi. Ga usah ngegas emangnya ga bisa.?" Jawab Nawa dengan kepala yang juga menantang abangnya.

"Ya harus lah!! Udah dibilang biar gua aja yang main, malah sosoan. Goblok." Vatar membereskan console game, gubrak gubrak nya itu yang bikin Nawa mendesis kesal melihat tingkah abangnya. Kayak abis diapain aja, padahal cuma game doang. Dih najis..

Setelah si sulung pergi, pandangan Nawa terarah pada Ayah dan Ibunya yang tampil menawan malam ini. Ya emang biasanya juga menawan sih tapi tumben sekali malam ini pakai baju sarimbit batik gitu.

"Ibu sama Ayah mau kemana?" Tanya Nawa saat Ayudia juga Aditya berjalan menghampiri nya.

"Ada rapat di kelurahan dek, kamu mau nitip sesuatu?" Ayudia bertanya. Ia mendudukkan dirinya disebelah Nawa.

Nawa menggeleng, "Ngga ah males." Jawabnya ogah ogahan.

Aditya mengernyit,"Bukannya tadi main game sama Abang? Kemana sekarang? Udah selesai apa gimana?" Tanya Aditya sembari kepala nya menoleh kesana kemari karena tidak mendapati putra sulungnya.

Nawa mengendikkan bahunya,"Ngambek kali, anak Ayah yang satu itu hobi ngambekan." Adu Nawa. Masih sebal dia tuh, soalnya yang ngasih izin mainin game nya ya si Vatar sendiri. Giliran kalah, marahnya dah kek kebakaran jenggot.

NAWASHAKA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang