PART 01

2.3K 106 4
                                    

Pukul 04.45 pagi

"Mbak Eka, saya minta tolong untuk panggil pak Dani buat panasin mobil saya, ini masakannya biar saya lanjutin"

Ayudia tergopoh gopoh lari dari lantai dua karena ia akan melakukan operasi pagi ini. Mbak Eka pun tanpa banyak tanya langsung mengiyakan permintaan Ayudia untuk memanaskan mobil nyonya muda nya ini.

"Kang, kang Dani. Kanggg" ujar mbak Eka resah sembari menggoyang goyang kan kepala pak Dani yang memang kebo itu. Kang Dani terperanjat melihat eka sudah berada tepat di muka nya,

"Kang Dani, disuruh ibu manasin mobil yang biasa ibu pake buat ke rumah sakit, ibu ada operasi ini. Yaudah ya kang, eka masuk dulu. Makasih kang daniiiii" Ucap Eka seketika berlari tanpa mempedulikan kang Dani yang nyawa nya masih berpencar.

Setelah nyawanya berkumpul, pak Dani sesegera mungkin memanasi mobil Honda Brio ber plat nomor B 1745 TI warna hitam yang sering dinaiki bos nya tersebut. Ayudia memang sangat menyukai mobil minimalis itu, katanya bisa buat salip sana sini dan perawatannya mudah..

Setelah nya, Eka pun masuk ke dapur lagi dan ia melihat nyonya muda nya sedang memasak ayam kecap sudah ia tebak ini untuk si bungsu yang menyukai makanan ini. Ayudia juga memasak tumis sawi dengan campuran daging sapi slice, ayam goreng mentega, dan Cha sawi sebagai pelengkap. Eka selalu salut dengan nyonya nya ini, senantiasa meluangkan waktu untuk memasak agar gizi anaknya tercukupi.

"Mbak Eka, ini saya sudah masak. Nanti sampeyan ambil dulu buat sarapan sama pak Dani gapapa, atau kalau kurang berkenan mbak Eka masak sendiri ya.. bahan bahan masih lengkap di kulkas. Tolong nanti buatkan susu coklat gula sedikit saja untuk nawa, untuk Vatar apa ya.. samain aja deh sama nawa, Vatar mah semua dilahap hahha, kalau buat suami saya seperti biasa aja kopi hitam tanpa gula ya." Ucap Ayudia sembari membawa tas ransel nya untuk ia berangkat ke rumah sakit,

"baik Bu, ada lagi Bu?" Jawab eka sekaligus bertanya,

"Oh iya mbak, vitamin Vatar ada di tabung obat warna putih. Kalau buat nawa ada di tabung obat warna kuning, sudah saya persiapkan di wadahnya nanti mbak berikan saja sama anaknya. Yaudah mbak saya pergi dulu, minta tolong bangunin Vatar nanti suruh dia bangunin adek kebonya itu ya makasih, assalamualaikum" pamit Ayudia sembari berlari keluar dengan terburu buru.

"Waalaikumsalam ibuk," Jawab Eka, sembari membersihkan bekas tempur Ayudia,

"Masyaa Allah Bu Ayudia. Independent woman sekali,bisa masak, karier oke, suami nya ganteng, pekerjaan nya waduh keren juga, anak anaknya beuh ga ada yg gagal. Shining simepering siplendit eh apa ya" gumam Eka, ia juga mempersiapkan makanan yang telah matang itu untuk ditata diatas meja makan.

Setelah selesai, ia beranjak pergi ke ruang praktekkan Ayudia, mengambil obat dan vitamin untuk dua tuan muda nya. Ia akan membersihkan tempat itu setelah membangunkan Vatar.

Cklek...

Eka memasuki kamar Vatar yang bernuansa abu hitam tsb,

"Mass, masss, mas Vatar.. bangun masss, sudah pagi" Ucap Eka dengan menggoyang goyang kan kaki Vatar.

"Eungh.. iya mbak," sahut Vatar dengan suara serak nya dan mata yang masih sangat lengket. Vatar meregangkan tubuhnya yang kaku karena ia keseringan tertidur dengan posisi tengkurap.

"Mas Vatar, minta tolong sekalian nanti dek nawa di bangunin juga ya. Pesan dari ibu tadi pagi. Ibu berangkat operasi ke RS jadi Ndak sempat bangunin adek" lanjut Eka, ketika ia mendengar jawaban dari dalam ia pun lekas beranjak dari sana.

NAWASHAKA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang