PART 11

756 71 3
                                    

🎶

Bila aku harus mencintai dan berbagi hati itu hanya denganmu..

namun bila ku harus tanpamu, akan tetap ku arungi hidup tanpa bercinta~

"Wihh ibu Ayu suara nya bagus yaa," celetuk Eka saat melewati halaman belakang, ia mendengar Ayudia bernyanyi sembari menyirami tanaman nya.

Mendengar pujian itu, Ayudia hanya tersenyum malu. Ia kira tadi tidak ada orang, berisik anak anaknya juga belum terdengar jadi pede saja ia nyanyi.

"Ah mbak Eka bisa aja," dengan segera Ayu menyelesaikan acara menyiram tanamannya dan buru buru masuk kedalam. Sungguh, ia merasa malu saat ada orang lain yang mendengar ia bernyanyi.

Eka tersenyum menanggapi Ayudia, sebenarnya sudah berkali kali ia memergoki bosnya itu nyanyi dan lagu Indonesia yang sering dinyanyikan adalah lagu tadi. Dan hanya sepenggal itu saja. Seperti sebuah curahan hati, kalau hanya Aditya yang mengisi hati sampai maut memisahkan.

*****

Aditya melirik jam yang melingkar di tangannya, pukul 07.35 dan anak anaknya belum pulang. Sedikit khawatir karena mereka berdua pergi dalam keadaan sedikit emosi. Sudah berusaha ia hubungi Nawa maupun Vatar namun hanya suara operator yang menjawab.

"Mas, anak anak belum pulang ya,?" Tanya Ayudia

"Hh,? Belum yang.. tadi aku telfon juga hp nya mati semua," jelas nya.

Ayudia dilanda panik, tanpa sengaja ia menggigiti kuku nya. Reflek cemas yang sudah menjadi kebiasaannya. Aditya yang melihat itu segera memegang tangan istrinya itu. Takut kuman masuk .

"Udah, kamu tenang.. Vatar ga bakal berani bawa Nawa jauh jauh kok.
"Aku ke depan dulu ya, kamu prepare aja. Ibu kamu mau kesini.. " pesan Aditya dan ia berlalu dari kursi ruang tengah.

"Iya mas,"

Setelah melihat suaminya pergi ke depan, tepatnya di tempat pak Supri. Ayudia pun berjalan menuju dapur, disana sudah terdapat Eka yang sedang mencuci beberapa potong ayam dan sudah ada sayuran hijau yang di potong rapi.

"Mbak Eka, nanti ibu saya kesini. Minta tolong masakannya ditambah ya.. terus nasi nya bikin sedikit empuk lagi, ditambah air aja. Oh iya, pakai air yang di galon saja ya mbak, jangan pakai air keran" perintah Ayudia

Eka mendengarkan dengan baik, perintah Bu bos lebih mutlak daripada pak bos. Prinsipnya.

"Oh iya mbak Eka ada masak apa aja ini,? Bahan bahan masih aman kan mbak,?"

"Saya mau masak sayur sop Bu, terus proteinnya dari tempe tahu sama ayam goreng, terus sayur ijo nya saya pilih kangkung yang ditumis nanti, terus ada ikan yang mau saya bakar aja sih Bu, ibu mau ditambah apalagi memang,?" Tanya Eka dengan sopan. Sembari menunggu majikannya ini memikirkan menu selanjutnya, Eka tinggal buat mencuci sayuran kangkung lagi.

"Udah cukup itu aja gapapa mba Eka, nanti dibanyakin aja. Mbak Eka, terus pak Supri sama pak Dani juga harus ambil ya.." pesan Ayu

"Baik Bu.. hehe," jawab Eka.

"Okey yaudah saya tinggal dulu ya, "

"Ibu ngga ada operasi tah,?" Tanya Eka saat melihat Ayudia masih mengenakan daster panjang nya berwarna hijau corak hitam itu.

Ayudia melirik tampilannya, lalu ia tersenyum "hehe iya Mbak, aku libur dulu. "

"Wah iya siapp Bu, hehee "

Ayudia tersenyum kemudian ia beranjak dan menuju kamar anak anaknya, ia putuskan untuk membersihkan kamar Nawa serta Vatar saat berlibur seperti sekarang.

NAWASHAKA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang