PART 02

1.5K 100 5
                                    

Pukul 12.45 siang

Cuaca begitu panas hari ini, kebanyakan orang pasti mencari tempat yang nyaman untuk rebahan atau paling tidak mencari minuman segar untuk sejenak melepas dahaga.

Terjadi pula kepada dua manusia ini, satunya rebahan di karpet bawah satunya selonjoran di sofa empuk itu.

"Bang, pengen es teh." Ucap Nawa sambil mengunyah Chiki ball nya, ketika bumbunya nempel di jari ia jilat jari itu membuat Vatar bergidik geli.

"Minta tolong mbak Eka aja sana, btw kalo abis makan itu jangan lo jilat jari lo. Gataunya lu abis megang apa gitu" ucap Vatar datar matanya juga sambil berfokus dengan tontonan acara dua anak kembar itu. Upin Ipin.

"Lupa ye lu bang, mbak Eka kan keluar buat belanja, diajak ibundahara tadi" Ucapan tersebut membuat Vatar menghela nafas pelan. Karena sudah pasti dia yang mau tidak mau membuatkan es teh yang diinginkan oleh Nawa, bukannya mereka tidak punya uang atau apa karena tidak pesan diluar sana. Tapi ada suatu kejadian sembarangan pesan es diluar sana malah membawa bencana ke adik bokem nya itu. Walaupun dia kadang sering jahil kepada adiknya, tapi ia tidak suka bila Nawa terbaring lemah dan bernafas pun dibantu dengan oksigen.

Vatar beranjak pergi ke dapur, untuk membuatkan es teh keinginan adeknya sekalian ia membuat untuk dirinya sendiri. Berawal ia merebus air yang padahal ia bisa memakai dispenser yang berada tepat disampingnya. Tapi biarlah ia berbuat sesuka hatinya.. setelah memastikan air nya mendidih, ia masukkan teh celup dan ia campur dengan teh serbuk katanya biar enak aja gituu.. ia aduk perlahan lalu menambahkan sedikit gula dan ia aduk lagi. Setelah mendidih lagi, ia saring teh tersebut lalu ia masukkan ke dalam teko air, ia ambil gelas untuk dirinya dan adiknya. Ia tuang teh tersebut dan ia kasih es batu agar semakin dingin dan jadilah es teh simpel ala Vatar.

"Nih minum, udah gue bikinin" Kata Vatar sambil menyodorkan segelas teh ice itu ke adiknya. Nawa menerima nya dengan ceria dan ia sedot teh itu.

"Makasi bangg, terbaekkk lah elu.." kata Nawa, Vatar hanya diam tanpa menjawab. Padahal di dalam hatinya ia tersenyum bangga akan hasil karyanya yang dipuji oleh Nawa.

                                 *******

"Assalamualaikum.. sudah pada makan apa belom nih" Salam itu terdengar dari arah pintu, mereka berdua menengok dan melihat sosok ibun membawa beberapa kantong kresek berukuran besar berwarna putih sambil tersenyum merekah.. 

"Waalaikumsalam ibunn" jawab nawa, Vatar hanya menjawab salam dari dalam hatinya..
"Vatar udah makan tadi Bun, tuh anak ibun susah disuruh makan nasi. Malah makan Chiki ball 5 bungkus mana minumnya es"

Nawa yang di tuduh abangnya seperti itu melotot ke arah Vatar, dan Vatar yang mendapat pelototan tersebut masih santai meminum es teh buatannya.

"Ga ada ya nawa kayak gitu. mbak Eka udah masak, udah sana kamu makan.. skip makan satu kaliiiiiii aja. Ibu potong uang saku kamu" ucap Ayudia dengan nada mengancam. Tidak sekali dua kali Nawa suka skip makan siang, Ayudia hanya takut imun anaknya semakin turun jika berkelanjutan seperti itu.

"Mbak Eka, minta tolong di tata ya ini belanjaannya. Saya awasin anak nakal ini makan dulu. Terimakasih ya mbak" Ayudia sembari mengangsurkan barang belanjaannya kepada eka agar nanti lekas ditata di dapur.

"Baik Bu," jawab eka dengan sopan. Ayudia tersenyum menanggapi.

"Vatar bantu mbak," ucap Vatar dengan berlari kecil ngikut Eka ke dapur. Alibi nya saja sih dia juga takut kena semprot Ayudia xixixi..

NAWASHAKA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang