PART 10

845 61 7
                                    

Hari begitu cepat telah berganti, alarm berbunyi begitu nyaring. Tapi yang punya hp masih mendengkur dan masih bermimpi di luar sana. Tak tahan, akhirnya tangan putih pucat itu meraba raba bagian kasur nya untuk mematikan alarm yang kian memekakkan telinga.

"Ishh..," rutuknya saat ia berhasil mematikan alarm. Ia melihat jam yang berada di ponselnya. Masih sangat pagi sekali, pengen tidur lagi tapi takut nanti bangun kesiangan..

"Kok laper.. , mbak Eka jam segini udah bangun belom ya," Gumamnya sambil mengelus perut datar nya.  Lalu ia menyingkap selimut dan turun dari kasurnya. Ia membersihkan diri terlebih dahulu lalu mengikat asal rambutnya dan kemudian turun untuk menuju dapur. Dan berharap semoga mbak Eka sudah berada di dapur.

*****

Tap .. Tap .. Tap ..

Hanya suara langkah kaki nya yang beralaskan sandal rumahan itu terdengar, jelas saja karena masih sangat pagi sekali. Bahkan azan subuh belum berkumandang. Sekilas ia melihat siluet manusia berada di depan kulkas,

"AYAHH..."

"Astagfirullah, adekkk," ucap Aditya sambil mengusap dada nya. Dan Ternyata Aditya yang tengah mengubek ubek isi kulkas, lapar juga itu ayahnya.

"Hehee maaf yahh.. ayah lagi ngapain,?" Nawa berjalan  mendekati ayah nya yang kini telah mengeluarkan beberapa Frozen food.

"Perut ayah keroncongan, makanya ayah nyari nyari apa kek yang bisa di makan disini," Jawab Aditya,
"Adek lapar juga,? Mau ayah buatkan sesuatu,?"

"Emm.. lapar sih tapi ayah bisa bikin apa emang,?" Jawab Nawa, ia sedikit meragukan kemampuan ayahnya itu.

"Hehee ini ada beberapa sosis, di panggang aja ya abis itu kasih kecap, atau adek makan pake nasi. Tadi ayah liat ada nasi," jawaban itu diakhiri kekehan garing.

"Iya yah, terserah aja," Sahut Nawa.

Aditya dengan segera membuka plastik yang membungkus sosis itu, lalu ia tunggu sebentar agar tidak terlalu beku. Sambil memanaskan wajan anti lengket dan ia masukkan margarin.
"Ada yang perlu aku bantu ngga yah,?" Nawa bertanya saat melihat ayahnya memotong sosis

"Engga perlu dek," sahut Aditya

Setelah melihat sosis tidak terlalu beku, Aditya menggaris garis sosis maksud hati ingin sosis itu berbentuk lucu. Kemudian Aditya panggang itu sosis dan saat diangkat ... malah hancur:((

"Loh ko ga berbentuk sih yah, hahahaa" Ujar Nawa saat mengintip wajan ayahnya. Yang berasap sekali dengan sosis yang sudah tidak berbentuk.

Aditya hanya bisa terkekeh melihat hasil karya nya, "yang penting rasanya ga si dek,?"

Nawa melotot melihat wajan itu, "ayah itu ga bisa dimakan.. gosong ituuu," pekik Nawa. Wajan berasap, sudah sangat kering juga itu sosis nya. Wah mood makan Nawa seketika hilang..

Aditya buru buru mematikan kompor sebelum nanti istrinya bangun dan berakibat fatal. Xixi

Lalu ia angkat sosis yang sudah menghitam, ia ambil kembali wajan dan masukkan margarin lagi.

"Iya iya ini ayah ulang lagii," jawab Aditya, dengan sedikit berkeringat ia mengulang kembali masakannya. Padahal hanya memanggang sosis tapi sudah gagal..

Mendengar suara berisik dari dapur, membuat Eka yang kamar tidur nya berjarak beberapa meter dari dapur segera bangun dengan sedikit berlari menuju dapur.

"Wah bapak sedang apa,? Sini saya saja,"

Mendengar ucapan itu membuat Nawa serta Aditya tersentak kaget lagi.

NAWASHAKA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang