"Kau darimana?" Suara bariton itu menegur Navel yang baru saja masuk ke dalam ruang kerja. Matanya menatap tajam dan dingin , raut wajahnya penuh dengan kecurigaan.
"Habis makan siang dengan Nuea." Navel terpaksa berbohong, tapi memang kenyataannya dia tadi habis siang dengan Nuea.
Navel tak mungkin mengatakan jika ia habis bersama dengan Korn di caffe atau Krit akan memberinya beberapa pertanyaan yang akan membuat kepalanya pusing nanti.
"Kenapa kau lama sekali? Ini sudah hampir pukul 3 sore, tadi sekertaris mu bilang kau keluar pukul 12 siang. " tugas Krit dingin.
"Maafkan aku -" Entah apa yang membuat Navel memilih duduk di pangkuan Krit. Sepertinya dia sekarang juga telah ikut kehilangan kewarasannya.
Krit luluh saat tiba-tiba Navel duduk di pangkuannya. Dia menarik tengkuk leher pria itu lalu mencium bibirnya dan memagut nya dengan lembut. Tak hanya diam, Navel pun tak segan membalas pagutan Krit.
"Kenapa kau ke Perusahaan? " tanya Navel saat pagutan bibir mereka terlepas.
"Karena ,Aku menginginkan mu. " bisik Krit tepat di telinga Navel dengan nada yang menggoda.
Netral Navel membulat sempurna mendengar ucapan Krit.
"Krit, akh-" Navel memekik saat Krit meremas bagian privat dibalik celananya.
"Kau sekarang begitu sensitif, lihatlah padahal aku baru menyentuhmu tapi tubuhmu sangat merespon sentuhan ku. " Krit mengecupi leher jenjang Navel.
Tubuh Navel meremang, ia reflek memejamkan matanya kala merasakan lidah hangat Krit menjelajahi kulit lehernya.
"Krit, jangan. Nanti ada yang lihat. " Navel menggigit bibir bawahnya saat Krit mulai membuka kancing kemejanya.
Hingga dada telanjang itu kini terpampang dengan jelas ,membuat Krit tak mampu lagi untuk menahannya.
"Kita belum pernah bercinta di meja kerja mu -" tutur Krit seraya berbisik rendah.
"Ti-tidak ma-mau. Akh-" Navel tak lagi mampu menahan desahannya saat Krit mulai memilin puncak dadanya.
Kepala Navel memberat, matanya tergantikan dengan kabut gairah.
Sial! Bocah ini selalu pandai dalam menggoda tubuhnya.
"Tidak akan ada yang lihat. " ujar Krit membawa Navel untuk membungkuk dan menopang tubuhnya ke atas meja.
Bahkan pria itu dengan cepat menurunkan celana kantor milik Navel yang kemudian di susul membuka resleting miliknya sendiri agar kejantanannya mampu bebas dengan baik.
Setelah mempersiapkan milik Navel sebentar dengan jarinya, Krit mulai memasuki miliknya kedalam milik Navel perlahan . Yang lebih tua menjerit saat milik Krit yang besar panjang dan begitu kerasa mulai memasukinya.
Tubuhnya mulai tersentak-sentak saat Krit mulai menggerakkan pinggulnya dengan cepat dan liar.
"Uhm, ah - " Navel hendak mengangkat wajahnya kala tak sanggup menahan perasaan yang begitu menyakitkan namun juga nikmat. Namun sekali lagi, Krit menekan kepala Navel ke meja dengan sedikit kuat. Tangan satunya meremas pinggulnya dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]
FanfictionSetelah di khianati kekasihnya Navel mencari ketenangan, di sana dia justru bertemu dengan seorang pria muda bernama Krit yang akan mengubah seluruh hidupnya. Namun ketika pagi hari setelah malamnya mereka bercinta dengan hebat, Navel justru melari...