28 ' Pembatalan

555 78 11
                                    

Navel menatap ponselnya yang sedari tadi terus berdering menampilkan nama Krit. Sudah berapa kali Krit menghubungi nya dan tentu saja Navel tidak mau menjawabnya. Tanpa sengaja tatapan Navel beralih pada pesan yang Krit kirimkan.

[ Phi, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Aku mohon dengarkan penjelasanku terlebih dahulu. ]

[ Meskipun aku bertunangan dengan Force, tapi aku tidak mencintai nya, aku hanya mencintaimu. Percayalah. ]

[ Berikan aku waktu sebentar untuk menyelesaikan semuanya , setelah itu aku akan menemuimu. ]

Navel langsung menonaktifkan ponselnya dan membuang ponselnya itu ke sembarang arah.

Pria itu menatap langit-langit kamar dengan keadaan yang hampa. Tak pernah ia merasakan sesakit ini. Bulir air mata kembali menetes deras membasahi pipinya.

"Aku membenci mu, Krittin."

•••

Sinar matahari bersinar cukup cerah. Namun suasana hati Navel dan Nuea tampaknya berbeda. Nuea bangun terlebih dahulu, dia menyiapkan makanan seadanya untuk Navel sarapan jikalau ia bangun nanti.

Nuea harus pergi pagi-pagi karena perusahaan ayahnya membutuhkannya. Setelah kepergian Nuea, tak lama Navel pun terbangun dari tidur nya.

Rasa pusing dan sakit di bagian kepalanya membuat Navel harus mau tak mau meremas rambutnya sendiri.

Saat keluar dari kamar dengan keadaan kacau dan mata yang sembab. Navel mencari keberadaan Nuea, namun ia baru ingat bahwa pagi ini Nuea memiliki perkerjaan.

Pria itu berjalan dengan gontai, menatap makana lezat di atas meja. Terlihat lezat tapi tidak menarik sama sekali oleh Navel. Dia memilih meminum air putih saja dan kembali ke dalam kamarnya.

Sudah setengah perjalanan, Nuea baru ingat bahwa ia meninggalkan berkasnya di kamar mansion keluarga Navel. Dia memutar arah dan segera menuju ke kediaman tersebut.

Setelah sampai, seperti biasa Nuea di sambut oleh para pelayanan dan ada yang berbeda pagi ini dia di sambut oleh.... Aydin?

"Nuea?" Aydin menyapa Nuea dengan wajah yang begitu kaku.

"Jika kau bertanya tentang Navel. Dia ada di apartnya. Semalam kami menginap di sana, dan aku ke sini untuk mengambil berkas dokumen milikku."

Aydin menghembuskan nafas panjang. "Nuea, soal malam itu... Aku minta maaf. Aku tidak sadar, maaf aku tidak tahu jika itu kau."

"Kenapa harus minta maaf? Anggap saja aku memaklumi mu karena kau mabuk. Lagi pula ini bukan pertama kalinya untuk kita, anggap saja itu kecelakaan yang tak di sengaja." Nuea berusaha tegar.

"Nuea.... "

"Oh, aku dengar kau membawa kekasihmu kemarin? Apakah itu wanita yang sama yang membuangmu sampai kau melampiaskan kepadaku waktu itu?"

"Bukan. Dia buka kekasihku. Dia hanya temanku yang kebetulan kami bertemu lagi dengannya di sana." elak Aydin.

Nuea menganggukkan kepalanya tanda dia juga tidak peduli. "Aku harus pergi mengambil berkas, orang kantor sudah menungguku."

Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang