34 ' Tn.Narawit

647 81 7
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾ 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ☽༓・*˚⁺‧͙

Navel mematut dirinya di depan cermin dengan wajah malas. Ya, hari ini Navel terpaksa untuk menemui rekan bisnisnya. Padahal dia sedang tidak ingin keluar. Mengingat dirinya sampai detik ini saja masih sering merasa mual.

Sama seperti tadi pagi dia bangun tidur, dia sudah muntah sebanyak tiga kali. Dan saat dia sarapan dia juga memuntahkan semua makanan yang masuk ke dalam perutnya. Alhasil, tadi pagi Navel hanya bisa minum susu yang Nuea berikan untuknya, katanya itu baik untuk orang hamil.

Suara seringan ponsel terdengar membuat Navel yang tengah melamun tersadar dan menatap ponsel yang terus bergetar tersebut.

Navel berdecak melihat nama yang tertera di sana. Rasanya dia ingin mematikan panggilan tersebut, namun bagaimana pun ia harus bertanggungjawab atas pekerjaannya karena sudah terlalu lama ia mengambil cuti akhir-akhir ini.

"Ada apa?" tanya Navel pada seseorang di seberang sana.

"Tuan? Saya kira anda lupa akan pertemuan hari ini. Jadi saya hanya ingin memastikan. Maaf sudah menganggu." suara seorang wanita terdengar gugup dan ketakutan di seberang sana. Dia adalah Direktur Perusahaan namanya ; Faye.

Navel menghembuskan napasnya kasar. "Aku belum setua itu Fay. Aku masih ingat. Hari ini pertemuan dengan Tuan Narawit bukan?"

"Benar tuan."

"Setelah pertemuan ini aku ingin kau tidak menganggu cuti ku lagi. Aku akan mulai bekerja di Perusahaan minggu depan, selama aku tidak ada serahkan pekerjaan ku pada Thanin dan juga kakak ku."

"Baik tuan."

Panggilan di tutup, Navel kembali meletakkan ponselnya ke atas meja. Hari ini akan menjadi hari melelahkan sekaligu menyebalkan untuknya karena tubuhnya masih belum fit. Apalagi kini Nuea sudah terbang ke Roma ; Italia.

Tapi hari ini seperti nya Navel harus melakukan segala aktivitas nya sendirian.

Hilton Hotel adalah sebuah Hotel berbintang lima yang cukup terkenal di kota Bangkok. Jujur saja, Navel sebenarnya lebih nyaman jika pertemuan dan jamuannya berada di outdoor tapi karena ini semua sudah tuan Narawit atur dia pun tak bisa menolak karena tak mau merusak rencananya.

Tak lama mobil yang Navel kendarai sampai di parkiran Hotel dia bergegas memasuki Hotel tersebut dan melirik arlojinya. Kemarin Faye bilang jika mereka mengadakan pertemuan tepat pukul jam 12 siang untuk makan siang sekalian.

"Selamat siang tuan, maaf apakah anda sudah melakukan reservasi?" tanya seorang pelayan pada Navel.

"Siang. Aku memiliki janji dengan tuan Narawit."

"Anda tamu nya?" tanya pelayan itu memastikan.

Navel mengangguk. "Ya, benar."

"Kalau begitu mari ikut saya tuan. Sebelumnya juga sudah ada yang datang menunggu tuan Narawit." jawab sang pelayan yang sukses membuat dahi Navel mengernyit.

"Sudah ada yang datang?" Navel tampak bingung, pasalnya Faye tidak mengatakan bahwa akan ada orang lain yang juga ikut dalam pertemuan tersebut. Karena biasa Faye akan memberitahu semua detail orang yang hadir, bahkan sampai ke perincian apa saja yang akan di bahas nanti saat pertemuan. Atau mungkin, Faye sedang lupa. Entahlah, itu manusiawi.

Kini Navel berjalan mengikuti langkah sangat pelayan, sudah Navel duga pasti kliennya kali ini akan memesan sebuah tempat VVIP.

"Tuan, silahkan masuk. Jika membutuhkan sesuatu anda bisa memanggil saya." ujar sang pelayan yang kemudian pamit undur diri.

Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang