•┈┈┈••✦ Happy Reading ✦••┈┈┈•
Ceklek!
"Maaf saya terlambat!" seorang pria berambut blonde dengan kemeja putih masuk ke dalam ruang meeting dengan tergesa-gesa.
"Apa kau --" kalimat Krit terhenti saat ia melihat sosok yang sangat ia kenali ada di hadapannya.
Raut wajah Krit menegang. Kilat matanya berubah menjadi keterkejutan. Bukan hanya Krit yang terkejut, namun Kei juga sama terkejutnya.
"Phi Na-Navel?" Krit bergumam mengucapkan nama yang selalu ia rindukan.
"Maaf anda salah orang." wajah pria cantik itu seketika tambah panik. Tubuhnya membeku sesaat. Tapi detik selanjutnya ia siap-siap untuk berlari dari ruang meeting. Namun, dengan sigap Krit menarik tangan Navel. Kei memberikan isyarat pada yang lain untuk segera meninggalkan ruangan dan kini hanya mengisahkan Navel dan Krit saja berdua.
"Lepas! Aku tak segan memanggil polisi jika kau bersikap tidak sopan padaku!" bentak Navel keras.
"Phi, apakah ini benar-benar kau?" Krit membenturkan tubuh Navel ke dinding, menghimpit tubuh itu dan mengunci pergerakannya.
Navel menatap setiap inchi wajah Navel, meskipun gaya rambut dan pakaiannya berubah. Ia yakin tak pernah salah mengenali seseorang yang selalu ia rindukan.
"Sudah aku katakan, anda salah orang tuan." Navel mencoba memberontak. Matanya memerah dan air matanya siap kapan saja untuk jatuh.
"Jangan membohongi ku, meskipun kau pergi bertahun-tahun dan merubah penampilan mu aku tetap mengenalimu Phi,"
Navel memejamkan matanya. Perlahan bulir air matanya menetes. Bertahun-tahun dia bersembunyi namun kini ia di permainkan oleh takdir dan di pertemukan kembali dengan Krit.
"Aku harus pergi." liriknya. Sebuah luka yang perlahan menutup kini kembali menganga.
"Tidak! Demi Tuhan, kali ini aku tidak akan melepaskan mu." Krit dengan berani menangkup pipi yang lebih tua dan menatapnya penuh permohonan. "Now, i found you."
"Apalagi yang kau inginkan? Semuanya sudah selesai," ucap Navel dengan isak tangisnya. Bahunya bergetar kala mengatakan itu.
"Tidak sayang," Krit menyatukan kening mereka. "Aku tahu aku salah, tapi tolong dengarkan aku. Aku minta maaf, aku menyesal. Bertahun-tahun aku seperti orang gila karena mencari keberadaan mu. Ku mohon, jangan menghilang lagi."
"Dengarkan apa? Sejak lima tahun yang lalu, hubungan kita sudah berakhir Krit." Navel berkata dengan suara lemah.
"Aku tahu semuanya. Semua tentang kesalahpahaman kita. Aku tahu kau tidak berselingkuh dariku. Maaf, sungguh aku terlalu cemburu pada Korn saat itu." Krit berkata penuh dengan permohonan dan penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]
FanfictionSetelah di khianati kekasihnya Navel mencari ketenangan, di sana dia justru bertemu dengan seorang pria muda bernama Krit yang akan mengubah seluruh hidupnya. Namun ketika pagi hari setelah malamnya mereka bercinta dengan hebat, Navel justru melari...