33 ' Tiga Nyawa

838 101 9
                                    

Krit turun dari mobilnya dan langsung masuk ke dalam kediaman milik Force. Para pelayan dan penjaga yang menyambutnya bahkan tak ia pedulikan sama sekali. Raut wajahnya yang dingin dan matanya yang begitu tajam membuat orang-orang yang ada di sana tak lagi berani untuk bertanya.

"Phi Force!!!!" suara teriakkan Krit menggelegar ke seluruh ruangan yang luas itu.

"Tuan Krit?" Book sang asisten Force datang menghampiri Krit yang tiba-tiba datang dan membuat kekacauan.

"Dimana Phi Force!"

"Tuan Force ada di-"

"Sayang, kau ada di sini?" Force turun dari tangga dengan senyuman hangatnya menyambut kedatangan sang kekasih.

Book pamit undur diri dari hadapan Force dan Krit.

"Aku tahu kau pasti mencariku." ucap Force dengan senyum seringai nya. Dia maju dan memeluk pinggang Krit, namun Krit sudah dulu mendorong tubuh Force hingga ia menabrak gagang tangga.

Force menggeram marah, ia bahkan hendak menyentuh Krit lagi tapi pemuda itu sudah memberikan isyarat peringatan pada Force.

"Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu? Kenapa kau menyerang Navel dan mempermalukan nya? Ini semua salahku, jika kau ingin menyerangku, serang aku sekarang!" ujar Krit dengan nada tinggi.

"Jadi kau kesini hanya ingin membela pria rendahan itu? Pria rendahan yang tidak malu merebutmu dariku?"

"Jaga bicara mu Phi! Sejak awal dia tidak aku sudah memiliki tunangan! Aku yang menutupi semuanya, termasuk hubungan kita! Jika kau ingin menyalahkan, salahkan aku! Bukan Navel!"

"Tidak! Bagiku dia tetap yang bersalah. Dia tidak tahu malu Krit! Dia murahan! Rendahan! Sampah masyarakat!"

PLAK!

Krit dengan berani menampar mulut Force. Dia tidak takut apapun lagi, ia kehilangan akal dan juga kesabaran. Krit tak Terima jika Navel terus di katai buruk oleh orang lain.

"Kau tahu? Sejak awal aku tidak pernah menerima perjodohan ini. Kau yang terus memaksaku, orang yang ku cintai bukan dirimu, melainkan hanya Navel seorang! Jika kau menganggu Navel lagi, kali ini kau yang akan langsung berhadapan denganku. Aku tak segan membunuhmu!"

Force menahan tangan Krit, tapi pemuda itu langsung menghempaskan nya sekuat sampai tubuh Force kembali terpental ke tangga.

"Tuan... " Book yang sedari tadi tak sengaja melihat pertengkaran mereka pun berlari menyelamatkan Force yang jatuh.

Krit menancapkan gas dan melakukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Hanya butuh beberapa menit mobilnya sudah terparkir di halaman mansion keluarga nya.

Ia masuk dengan langkah kaki yang besar, mencari keberadaan orang yang menjadi sumber utama permasalahan ini.

"Nakk... " panggil Fren saat melihat putranya pulang dengan wajah yang begitu dingin, bahkan Krit melewati ibunya begitu saja.

"Dimana Ayah?" tanya Krit, tatapannya terus melihat sekeliling mencari keberadaan Ayahnya.

"Sayang, kenapa kau mencari Ayahmu dengan keadaan emosi seperti ini?"

"Ada yang harus ku bicarakan."

"Kau ingin berbicara tentang pria rendahan itu bukan?" suara Phanit yang keluar dari ruang kerjanya membuat Krit menatapnya dengan tajam.

Kini anak dan ayah itu saling menghunus tatapan tajam. Seolah pertarungan kali ini akan sangat sengit.

"Apa yang kau bicarakan dengan Navel?"

Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang