"Nu, menurut mu setelan mana yang cocok untuk ku bawa ke pesta?" Navel bertanya pada Nuea yang duduk di hadapannya. Dia menunjuk dua tuxedo yang baru saja di antar oleh designer pribadinya.Namun, tiba-tiba dahi Navel berkerut kala menatap Nuea yang hanya diam melamun. Bahkan sahabatnya itu sama sekali tak merespons ucapannya.
"Nu, apa yang kau pikirkan? " tanya Navel lagi menepuk bahu Sahabatnya, seketika Nuea saat itu juga tersadar dari lamunannya.
"Eh iya, ada apa Vel?"
Navel menghela napas panjang , tak biasanya bocah tengil ini melamun dan berdiam diri dengan tatapan kosong. "Apa yang kau pikirkan sampai ku mengabaikan ucapan ku?"
"Ah, tidak. Aku tidak memikirkan apapun."
Nuea sebenarnya tak ingin berbohong, tapi ia juga tak mungkin menceritakan kejadian semalam dengan Aydin. Bahkan semalam kakaknya yang mabuk dan memperkosa dirinya hingga pagi dan membuat kekacauan. Apalagi jika di lihat, Aydin hanya sekedar menganggap Nuea adalah sebagai teman kencan satu malamnya dulu. Tidak lebih.
"Kau tidak menutupi sesuatu dariku kan?" tanya Navel dengan tatapan menyelidik.
"Tidak, aku tidak mungkin berbohong padamu. " jawab Nuea dengan santai. "Tadi kau bertanya apa? Tadi aku hanya sedikit memikirkan tentang pekerjaan ku yang tertunda."
"Aku bertanya padamu, setelan mana yang bagus untuk ku pakai?"
"Bukankah nanti malam acara formal? Dresscode juga warna hitam. Jadi pilih yang sebelah kanan saja." tunjuk Nuea pada sebuah setelan yang ada di tangan kanan Navel.
Navel mengangguk setuju. "Pilihan yang tepat."
"Baiklah, mari siapkan diri dan kita akan bersenang-senang di pesta." ujar Navel tersenyum senang. Sedangkan Nuea hanya membalas nya dengan senyum kaku. Setelah kepergian Navel ke arah kamar mandi Nuea menundukkan wajahnya dan menghela napas.
Sebuah mobil mewah memasuki lobby hotel berbintang lima. Salah satu hotel terkenal di Bangkok,hotel yang bahkan dijadikan tempat favorit para artis kelas dunia kala berkunjung.
Kini kedua sahabat yang berparas tampan itu turun bersama. Kilat kamera menyoroti dua pemuda tampan itu terus menerus. Setelah menyapa para wartawan, kini Navel mengajak Nuea untuk memasuki ballroom hotel tersebut.
Banyak tatapan menuju pada Navel dan Nuea. Dua pria tampan itu berpenampilan sangat manis tapi elegan. Setelan yang mereka pilih juga sangat indah dan terlihat mewah.
Tak heran banyak beberapa Wanita bahkan hingga pria mencoba mendekati mereka berdua. Seperti biasa, Navel akan menolak mereka dengan halus, tapi tak biasanya dengan Nuea. Ia terang-terangan menolak seorang pria tampan yang mencoba mendekatinya.
"Nu seriously, kau menolak pria itu? Apa kau sakit?" tanya Navel heran.
"Aku sedang malas, " jawab Nuea datar.
Navel mengangkat kedua bahunya acuh."Akhirnya kau tobat juga. Ku pikir kau tidak akan pernah berubah dari kebiasaan buruk mu itu."
Nuea mendengus tak suka. "Jangan meledek ku di pesta seperti ini, Vel. "
"Tuan muda Nuea? " suara bariton menyapa Nuea dengan hangat. Navel dan Nuea mengalihkan pandangan pada sumber suara.
Senyuman di bibir Nuea terukir kala melihat seorang pasangan yang begitu serasi berjalan ke arahnya dan juga Navel.
"Selamat malam tuan Nadech, " sapa Nuea dengan hangat.
"Selamat malam juga tuan muda Nuea, aku mendengar dari ayahmu jika kau yang mewakilkan beliau untuk datang. Suatu kehormatan untukku karena putera keluarga Natachai telah mau datang ke pestaku." ujar Nadech sehangat mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]
Fiksi PenggemarSetelah di khianati kekasihnya Navel mencari ketenangan, di sana dia justru bertemu dengan seorang pria muda bernama Krit yang akan mengubah seluruh hidupnya. Namun ketika pagi hari setelah malamnya mereka bercinta dengan hebat, Navel justru melari...