Waktu menunjukkan waktu 5 sore ,Navel tengah memasak di dapur. Pria itu bisa memasak Karena sejak kecil ia sudah terbiasa di ajari untuk mandiri. Karena merasa bosan di mansion milik Krit tidak ada kegiatan ,ia memilih untuk memasak makan malam.
"Selesai!" Navel tersenyum setelah selesai meletakkan beberapa makanan ke atas meja.
Pada dasarnya meskipun orang kaya dan memiliki begitu banyak pembantu di rumahnya ,namun ketika Navel sedang ingin ia juga bisa memasak sendiri dan terbilang jika ia juga mahir dalam memasak makanan barat serta tradisional.
"Apa yang kau lakukan?" Suara yang datang dari belakang membuat Navel terkejut.
"Oh, kau sudah pulang?" Navel menatap Krit yang berjalan ke arahnya.
"Ya, aku merindukan mu." ucapnya memeluk tubuh itu dari belakang lalu mengecup leher Navel singkat. "Apa kau yang memasak semua ini?" tanya Krit menatap semua makanan lezat yang sudah ada di atas meja.
"Iya aku yang memasak ,ayo kita makan bersama. Aku harap kau menyukai masakanku."
Krit tersenyum . "Kau benar sepertinya aku harus mencicipi masakanmu. Apakah selain goyanganmu yang enak apakah masakan mu juga enak."
Navel menyikut perut Krit dengan sikutnya. Apakah di pikiran bocah itu hanya ada mesum saja. Terdengar sedikit ringisan dari bocah itu,ia memegang perutnya dan duduk di kursi meja makan.
"Sekarang kau harus mencobanya, jika enak kau katakan enak jika tidak katakan saja tidak. Jangan berbohong padaku!" Navel mengambilkan beberapa makanan ke piring kosong milik Krit.
"Aw!" Navel memekik terkejut saat Krit menarik tangannya dengan tiba-tiba dan membuatnya terduduk di pangkuannya.
"Hey apa yang kau lakukan!" Navel hendak beranjak tapi pinggangnya justru di peluk oleh Krit dengan kuat.
"Aku ingin makan jika kau yang menyuapiku." Bisik Krit di telinga yang lebih tua , ia bahkan tak segan menjilat telinga itu.
Navel memukul lengan Krit dengan pelan, bocah ini benar-benar tidak jera meskipun dia pukul beberapa kali. "Jangan banyak alasan, makan!" Perintah Navel seperti ibu yang sedang memarahi anaknya yang bandel.
Bukannya mendengarkan , Krit malah mengecupi leher jenjang Navel . "Jika kau tidak mau menyuapiku, lebih baik aku memakan mu."
Navel mendesah pelan. Sepertinya pria itu lelah menghadapi sikap Krit dan ia tak lagi mau berdebat. "Baiklah ,aku akan menyuapi mu."
Navel mengambil daging dan mulai menyuapi Krit sedikit demi sedikit. Seketika Krit terdiam, tak lama ia menganggukkan kepalanya kala makanan yang Navel buat begitu nikmat di lidahnya.
"Bagaimana? Apa tidak enak?" tanya Navel menatap Krit yang sedari tadi diam.
"Hum, ini sangat enak." ungkap Krit jujur.
"Kau bohong 'kan?" Navel memicingkan matanya menatap Krit dengan curiga.
Krit menangkup kedua pipi Navel dan mulai menggigit pipi menggemaskan pria cantik itu hingga membuatnya mengaduh kesakitan.
"Hey ! Kenapa kau menggigitku lagi!" Kesal Navel seraya memegangi pipinya yang terasa pegal.
"Kenapa kau tidak percaya padaku?" ujar Krit mengelus pipi yang telah dia gigit tadi.
"Aku bukan tipe orang yang memuji seseorang karena rasa kasihan. Jika makanan mu enak aku akan mengatakan enak. Jika tidak aku akan mengatakan tidak."
Mata Navel berbinar menatap pemuda di depannya ,ia memeluk leher Krit seraya berucap. "Jadi kau menyukai masakanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]
FanficSetelah di khianati kekasihnya Navel mencari ketenangan, di sana dia justru bertemu dengan seorang pria muda bernama Krit yang akan mengubah seluruh hidupnya. Namun ketika pagi hari setelah malamnya mereka bercinta dengan hebat, Navel justru melari...