──────⊹⊱Happy Reading⊰⊹──────
"Aku benar-benar sudah gila!"
Navel mengacak rambutnya. Pasalnya ia sama sekali tidak menyangka bahwa ia menerima Krit sebagai kekasihnya dengan mudah. Navel bersumpah ia akan mendapatkan masalah jika keluarga nya tahu hubungannya dengan Krit.
Tidak, tidak lagi pula ia baru memulai hubungan ini dan masih dalam tahap pengenalan sifat.
Kini Navel menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang king size nya seraya memejamkan mata sesaat. Hal yang membuat Navel membenci dirinya sendiri adalah ketika ia sama sekali tidak menolak sentuhan Krit. Dia sangat malu pada tubuhnya sendiri yang tidak pernah bisa menolak itu. Harusnya dia menghajar pria itu ,bukannya malah selalu terbuai akan permainan pria itu.
Suara ketukan pintu terdengar, Navel membuka matanya dan menatap pintu . Ia melihat layar CCTV di kamarnya dan ada pelayan di depan kamarnya.
Navel mengambil mic yang terhubung dengan kabel depan pintu kamarnya, "Apa? " tanya nya pada orang yang ada di luar sana.
Pelayan itu mendekat ke arah speaker, "Tuan besar meminta anda untuk makan malam bersama."
Navel membuang napas kasar, "Aku makan disini, kau bawakan saja aku makan malam."
"Maaf , tapi tuan besar berpesan agar anda harus turun dan makan malam bersama."
Navel berdecak tak suka, " Menyebalkan sekali! "
"Maaf, saya hanya menyampaikan pesan. "
"Ya ,ya ... Aku turun."
Navel langsung saja turun dari ranjang, tak lupa ia mencuci muka lalu segera turun ke ruang makan. Jujur saja ,Navel sangat malas untuk makan malam bersama keluarga terlebih jika itu bersama ibu tirinya. Jika sampai dia makan bersama keluarganya sudah pasti itu karena paksaan ayahnya.
"Vel kenapa kau lama sekali?" Tegur Napat menatap Navel tajam.
"Aku ingin makan di kamar ,aku tidak mau makan dengan wanita itu. Kenapa kau memaksaku ayah?" Navel menarik kursi dan duduk disamping Aydin, kakaknya.
"Jaga bicaramu bocah nakal!" Peringat Napat.
"Suamiku, tidak apa." Ujar Fanya mengelus pundak suaminya.
"Vel," Aydin menatap Navel menatapnya penuh dengan peringatan.
Navel mengabaikannya. Ia memilih untuk menyantap makanannya . Ya, inilah yang selalu Navel hindari, sedari dulu ia tidak pernah suka dengan ibu tirinya. Meski ayahnya sering mendekatkan dirinya dengan wanita itu, namun itu semua percuma. Karena bagaimanapun Navel tetap tidak suka dengan ibu tirinya.
Meskipun, Zhefanya juga sering berusaha bersikap baik padanya, tapi Navel tak peduli. Navel benci ayahnya menikah lagi, tidak lama setelah kepergian sang ibu kandung.
"Vel, ayah peringatkan padamu . Sekarang kau sudah memimpin perusahaan ayah. Jangan pernah kau membuat masalah, sudah cukup kemarin kau bermain-main di Berlin. Tapi sekarang kau harus jaga sifatmu." Tukas Napat dengan nada yang tak ingin di bantah siapapun.
"Ya." Navel menjawab dengan malas dan singkat.
"Nak, bagaimana harimu di perusahaan?" tanya Fanya mencoba mengajak Navel berbicara.
"Good," tukas Navel dingin dengan raut wajah datar.
"Vel, aku sudah dengar jika Krittin ingin bekerja sama dengan semua perusahaan milik kita bukan hanya hotel yang kau pimpin. Bahkan perusahaan property dan teknologi kita dia ingin menjalin kerja sama . Good Job Vel, tapi bagaimana caramu membujuk Krittin?" Aydin bertanya dengan senyum samar di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]
FanficSetelah di khianati kekasihnya Navel mencari ketenangan, di sana dia justru bertemu dengan seorang pria muda bernama Krit yang akan mengubah seluruh hidupnya. Namun ketika pagi hari setelah malamnya mereka bercinta dengan hebat, Navel justru melari...