15 ' Pengakuan Cinta

998 109 7
                                    

"Phi! " Krit berteriak seraya memegang hidungnya yang sedari tadi berdarah terkena pukulan keras dari Navel.

"Presdir Krittin! Tunggu! " Pekik Nuea kala Navel dan Krit meninggalkannya sendirian di area parkir.

Nuea mengumpat saat Navel dan Krit malah meninggalkannya sendirian.

TIN!!!!

Suara klakson mobil dari belakang membuat Nuea menutup telinganya rapat-rapat.

Ia berbalik arah dan mendapati seorang lelaki tampan sedang menuruni mobil mewahnya dengan langkah besar. Raut wajahnya dingin.

Dahi Nuea berkerut mengamati siapa itu. Saat ia sadar ia langsung melebarkan matanya dengan perasaan berbunga-bunga.

"Kau! " panggil mereka berbarengan.

"Kau Nuea 'kan? " Tanya pria itu terkejut.

"Kau yang ada di Paris waktu iya kan? " tanya Nuea balik.

Keduanya tersenyum penuh arti lalu mereka berpelukan.

"Ayo ke Hotel. " ajak Nuea.

Dengan senang hati Nuea menjawab, "Ayo kita habiskan malam lagi seperti di
Paris. "

Dan keduanya pun memasuki mobil milik pria dan meninggalkan area Parkir exclusive. Sepertinya Nuea sudah tidak memikirkan dua manusia yang tega meninggalkan nya di area parkir karena teman one night stand nya di Paris kala itu.

"Shit! " Krit mengumpat saat mobil Navel tak lagi terlihat olehnya.

Dia berulang kali menghubungi pria itu namun nomornya justru di non aktifkan.

Tidak ada pilihan lain, Krit langsung membelokkan mobilnya menuju apartemen Navel . Sepanjang perjalanan Krit terus merutuki kebodohan nya. Seharusnya dia tidak membalas ciuman Faye , sial sekali pasti Navel akan salah paham padanya.

Saat sampai di kediaman Banasaree, Krit memarkirkan mobilnya dengan segera setelah mendapat ijin dari penjaga gerbang.

Krit segera turun dari mobil dan memasuki rumah besar itu.

"Presdir Krittin, ada apa dengan wajahmu? " Aydin terkejut saat ia hendak keluar rumah tapi malah berpapasan dengan Krit. Apalagi melihat hidung pemuda itu yang berdarah dan sekitar mata Krit terdapat luka lebam.

"Din, apa Navel di rumah? " tanya Krit tak memperdulikan pertanyaan Aydin yang menanyakan keadaanya.

"Adik ku?" alis Aydin terangkat menatap bingung Krit. "Ada perlu apa anda mencari Navel? " tanya Aydin. Pasalnya ia heran mengapa Krit mencari Navel  saat hari mulai dini hari begini.

"Ada yang ingin ku bicarakan padanya." ujar Krit berusaha bersikap biasa saja.

"Ah, begitu. Tapi adik ku pergi dengan temannya ; Nuea. Sampai sekarang dia belum pulang. Jika ia sudah pulang aku akan menghubungi mu Presdir. " jawab Aydin.

Krit mengumpat dalam hati. Itu artinya Navel tidak pulang ke rumahnya. Krit melirik arlojinya yang memang menunjukkan pukul hampir dua dini hari.

Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang