19 ' Enggan Ditusuk 🔞

1K 98 9
                                    


"Presdir Krit," Kei menundukkan kepalanya saat melihat Krit datang dari lift.

"Apa hari ini ada meeting? "

"Presdir, ada hal penting yang harus saya sampaikan. " ujar Kei gelisah.

"Ada apa?" tanya Krit menatap aneh pada Kei.

"Sayang!"

Suara teriakan yang familiar cukup membuat pendengaran Krit terganggu.

Krit mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Seketika raut wajahnya berubah kala melihat siapa yang telah ada di hadapannya.

Pria bertubuh besar itu memeluk leher Krit dengan erat lalu mencium pipinya dengan gemas. "Oh sayang, aku merindukanmu, aku hampir gila mencari mu karena kau sangat sulit untuk di hubungi." pria itu bahkan memeluk pinggang Krit erat sekali.

Krit mengumpat dalam hati.

"Phi, kenapa kau datang tidak memberitahu ku?"

Ya, pria bertubuh besar itu tak lain adalah Force, tunangan Krit.

"Terakhir aku ke Bangkok, aku tidak bisa menemui mu. Aku mencarimu kemana-mana. Ke mansion, rumah orang tuamu bahkan apartemen mu. Sebenarnya kau kemana saja sih! " kesal Force masih enggan melepas pelukannya.

Krit menarik tangan Force dan menyeretnya ke arah ruang kerjanya. "Kita bicara di dalam Phi," ujar Krit yang tak ingin membiarkan Force berbicara di hadapan banyak orang.

"Jelaskan padaku kenapa kau datang ke sini tanpa memberitahuku? " tuntut Krit setelah mereka sudah ada di dalam ruangan.

"Jadi seperti ini caramu menyambut calon suami mu yang baru saja datang? "

Force kembali memeluk tubuh Krit, ia menghirup aroma khas yang berasal dari tubuhnya. "Aku merindukanmu, kau selalu sibuk. Apakah aku harus bertanya dulu ketika ingin menemui calon istriku?"

Krit hanya diam mendapatkan pelukan dari Force, ia tidak membalas tapi juga tidak menolak.

"Aku sangat merindukanmu Sayang." Force menangkup kedua pipi Krit dan memberikan kecupan kecil pada bibirnya.

"Aku sibuk, kita bicara nanti saja Phi."

Force mencebik."Kau mengusir ku?"

"Jika Phi di Bangkok percumah, karena aku sibuk dengan pekerjaanku." balas Krit dingin.

"Apa kau tidak merindukanku?"

Krit terdiam mendengarkan pertanyaan itu.

"Krittin!" panggil Force kesal saat Krit tak menjawab pertanyaannya.

Krit menghembuskan napas kasar. "Aku juga merindukanmu Phi,"

Force tersenyum penuh arti. "Malam ini, aku akan memuaskan mu." bisiknya dengan nada menggoda.

"Aku sibuk, aku lelah,aku akan pulang malam." jawabnya dingin dan raut wajah datar.

"Kalau begitu, aku disini saja menemani mu." Force meraih tengkuk leher Krit dan mulai menempelkan bibirnya.

Sedangkan ia hanya diam sang dominan masih terus sibuk mencumbunya. Dia tidak membalas ataupun menolak ciuman Force. Jauh di dalam lubuk hati Krit ada rasa bersalah dalam dirinya kala ia berciuman dengan orang lain.

Ada rasa aneh ketika dia mulai di dominasi orang lain karena mungkin dia sudah nyaman karena biasa mendominasi orang lain.

"Sayang, kenapa kau tidak membalas ciumanku?"

"Aku harus bekerja." Krit mendorong tubuh Force pelan. Menyingkirkan tubuhnya agar sedikit berjauhan.

"Kau adalah Presdir, apa gunanya karyawan jika mau saja masih sibuk bekerja sendiri?"

Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang