38 '

916 103 22
                                    

•┈┈┈••✦ Happy Reading ✦••┈┈┈•

Aydin turun dari mobil dengan membanting pintunya kasar. Kini ia sudah sampai di Perusahaan milik Amarin Corporation.

Raut penuh kemarahan begitu kentara di wajahnya. Di lobby, begitu banyak karyawan yang menyapa kehadiran Aydin. Namun, sayangnya Aydin sama sekali tak merespon orang-orang yang berusaha menyapanya di sana. Langkahnya terus berjalan menuju ruangan milik sang Presdir.

"Tuan Aydin?" Kei menunduk hormat kala melihat Aydin sudah ada di hadapannya dan baru saja turun dari lift.

"Dimana Krit?" sorot mata Aydin tajam dan dingin.

Kei terkejut kala mendengar Aydin yang tak biasanya memanggil tuannya dengan sebutan seperti itu. Karena biasanya mereka akan saling memanggil dengan nama 'tuan' untuk saling menghormati antar rekan meskipun salah satunya mungkin lebih tua.

"Tuan Krittin ada di ruang kerjanya, tuan."

Tanpa mengatakan sepatah katapun lagi, Aydin bergegas menuju ruangan Krittin dengan langkah yang besar.

"Tuan Aydin?" Krit yang tengah duduk di ruang kerjanya tampak terkejut dengan kedatangan kakak Navel secara tiba-tiba dan tanpa permisi.

"Brengsek!" Aydin tak tahan, dia langsung menerjang dan menghantam wajah Krit berulang kali.

"Bajingan kau bajingan!" umpat Aydin tangannya masih terus memukuli wajah Krit tanpa ampun. Dia terus meluapkan segala kekesalannya pada Krit.

Krit yang tak Terima dirinya di pukul tiba-tiba tanpa alasan yang jelas pun membalas pukulan tersebut. Kini tubuh Aydin tersungkur ke lantai karena Krit menggunakan kakinya untuk menendang perut Aydin.

"Apa kau sudah kehilangan akalmu? Datang dan tiba-tiba menyerangku?" Krit meninggikkan suaranya.

Aydin menyentuh sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Dia bangkit dan menatap pria yang jauh lebih muda dari nya itu. "Ku rasa kau tahu alasan kenapa aku melakukan itu."

"Aku tidak punya banyak waktu, cepat katakan ada perlu apa?"

Ya, sebenarnya Krit tahu Aydin menyerangnya pasti karena adiknya ; Navel. Tapi Krit tak mau membahasnya lebih lanjut.

Brak!

Aydin melemparkan berkas ke atas meja kerja Krit. "Mulai detik ini, aku memutuskan kerja sama antar Amarin Corporation dan REE Company. Seluruh uang yang kau tanam di perusahaan ku, aku akan mentransfer nya kembali padamu. Setelah itu jangan ganggu keluarga ku lagi!"

Krit tersenyum sinis. Ia melirik pada berkas yang Aydin lempar. "Kau tahu berapa banyak uang yang harus kau bayar untuk membatalkan kontrak itu?"

"Hanya mengganti rugi tidak akan membuat keluarga ku bangkrut tuan muda Krittin! Dengan adanya pemutusan kerja sama ini aku harap kau tidak lagi mengganggu kehidupan keluarga ku termasuk dengan adikku Navel!"

Setelah mengatakan itu Aydin hendak pergi meninggalkan ruangan Krit, namun tiba-tiba...

"Simpan semua uangmu itu! Aku tidak butuh ganti rugi!"

Aydin menghentikan langkahnya mendengar hal itu. Masih dengan posisi memunggungi Krit, Aydin berkata. "Aku akan tetap ganti rugi, keluarga ku bukan orang yang tidak tahu diri dan serakah dengan uang."

Setelah mengatakan itu Aydin kembali melanjutkan langkahnya.

Praaaangggg!!!!!

"Brengsek!" Krit mengacak rambut nya frustasi. Sorot matanya mengandung kebencian yang mendalam.

Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang