35 ' Break Up

805 87 17
                                    


•┈┈┈••✦ Happy Reading ✦••┈┈┈•

"Tuan Krit?" Kei datang dengan wajah sedikit panik.

"Ada apa?"

"Di ruang kerja anda ada tuan besar. Dia sudah menunggu anda sejak tadi."

Raut wajah Krit berubah seketika. Ia mengumpat dalam hati. Tentu, Krit tahu maksud kedatangan ayahnya. Pasti ia akan membahas tentang dirinya dan Force lagi. Mau tidak mau dia harus menemui ayahnya. Sebenarnya bisa saja ia pergi untuk menghindar. Tapi tampaknya masalah ini tidak akan selesai jika Krit hanya menjadi pengecut. Dia perlu membereskannya sampai ke akar sekalipun.

Dengan langkah besar dan sorot yang tajam Krit masuk ke dalam ruang kerjanya dan sudah mendapati ayahnya yang tengah duduk di sana dengan wajah arogannya.

"Ada apa?" tanya Krit dingin, sorot tatapannya penuh dengan kilat kegelapan dan rasa kebencian.

"Beginikah caramu menyambut ayahmu Krit?" Napat bertepuk tangan. "Ternyata pria rendahan itu benar-benar merubahmu menjadi seorang pria tidak punya moral dan sopan santun." ejeknya.

Krit menghembuskan nafasnya kasar. "Jika kau menemuiku hanya ingin merendahkan Navel, maka jangan pernah temui aku lagi!"

"Kau -"

Suara dering ponsel memecahkan keributan antara anak dan ayah tersebut. Krit yang tadinya tidak terlalu memperdulikan dering tersebut kini menjadi penasaran karena notifikasi nya terus berbunyi secara terus menerus seperti ada seseorang yang mengiriminya pesan dengan sangat banyak.

Keningnya berkerut saat melihat sebuah gambar dengan puluhan jumlahnya masuk ke dalam ponselnya. Ia membuka pesan gambar tersebut.

Iris cokelat milik Krit berubah menggelap. Suara gertakan gigi terdengar nyaring, nafasnya memberat. Dia menggenggam ponsel itu kuat-kuat setelah melihat begitu banyak gambar yang masuk.

"Sialan!" Krit langsung pergi begitu saja meninggalkan sang ayah yang sedari tadi terus saja meneriaki namanya.

•••

Pelupuk mata Navel bergerak. Perlahan ia membuka matanya. Ia memijat kepalanya yang terasa berdenyut dan berputar-putar.

Saat pandangan Navel mulai fokus, kini ia bisa menangkap sebuah langit-langit sebuah ruangan yang asing. Pria cantik itu terus mengingat apa yang terjadi pada dirinya.

Saat itu dia sedang bertemu dengan Tuan Narawit, tuan Korn dan melakukan meeting bersama. Sebelum meeting di mulai mereka minum bersama dan.... Ia tak lagi mengingat apapun.

"Uhm.... " sebuah suara membuat Navel tersadar bahwa ada seseorang juga di ruangan ini. Navel beralih pandangannya pada sosok pria yang ternyata ada bersamanya ini.

"Korn? Apa yang kau lakukan disini?" Navel terkejut mendapati Korn ada di dalam selimut yang sama dengannya. Yang lebih mengejutkan lagi adalah fakta bahwa Korn tidak tak memakai pakaian apapun. Seketika Navel melirik tubuhnya sendiri, ia pun sama mereka berdua benar-benar bertelanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi mereka. Hanya selimut ini yang mampu menutupi tubuh keduanya.

"Shit!" Korn mengumpat kala ia sadar apa yang sedang terjadi di sini.

"Korn, apa yang kau -" Navel tak mampu melanjutkan kalimatnya karena kini pelupuk matanya sudah penuh dengan air mata yang siap tumpah kapan saja.

Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang