Navel menghela napas berat mendengar rengekan Nuea. Sejujurnya ia masih sangat mengantuk dan tubuhnya sedang tidak fit mungkin efek di gempur oleh binatang buas kemarin.
Terlebih dia masih kesal karena sampai detik ini Krit sama sekali tak mengabarinya padahal Krit kemarin sudah berjanji akan mengabari secepatnya. Apakah lelaki itu begitu sibuk hingga tak bisa mengabarinya?
Sebenarnya Navel ingin bertanya terlebih dahulu pada Krit , tapi entah kenapa ia malah tidak percaya diri.
"Baiklah, aku akan menemani mu . Kau tunggu sebentar. "
Dengan terpaksa Navel menuruti kemauan Nuea. Jikalau ia menolak percuma karena Nuea akan terus merengek sampai pagi padanya dan Navel tidak mau di repotkan akan hal itu.
Sedangkan Nuea? Dia tersenyum penuh kemenangan tak lupa dengan mencium pipi Navel gemas karena selalu menuruti permintaan nya.
Suara dentuman musik terdengar sampai keluar. Krit memarkirkan mobilnya di VVIP Parking area khusus tamu exclusive. Setelah memarkirkan mobil Krit berjalan dengan gagahnya memasuki Klub dimana Thomas sahabatnya mengadakan pesta.
Saat memasuki Klub banyak wanita yang menggoda Krit . Jika dulu Krit membalas godaan mereka, entah mengapa kini Krit tidak memiliki selera itu.
Namun, tak bisa di pungkiri banyak wanita sexy yang berhasil membuatnya sedikit tergoda.
"Krit! " Thomas berseru memanggil sahabatnya.
"Aku pikir kau tidak akan datang, karena ku pikir kau tidak lagi menyukai wanita dan menjadi gay hahaha. " ledek nya menggoda Krit.
"Tutup mulutmu! " Krit duduk di hadapan Thomas dan langsung menyesap Vodka yang memang sudah dituangkan oleh para wanita-wanita sexy disana.
"Kau darimana saja? Sepertinya sudah tidak pernah kesini beberapa tahun yang lalu. Apa benar kau sudah tidak menyukai wanita? " Thomas kembali meledek Krit seraya tertawa kecil.
"Aku sibuk. " tukas Krit dengan nada dingin, ia menyulutkan batang rokoknya.
Thomas mengangkat bahunya acuh. "Kau pikir aku ini juga pengangguran? Aku juga sibuk. Tapi bersenang-senang adalah prioritas juga di hidupku. Dan tentu aku harus di kelilingi wanita cantik . " ujarnya seraya mencium bibir wanita yang sedang di pangkuannya.
"Krittin? Kau disini, aku merindukanmu. " seorang wanita cantik dan sexy berambut coklat menghampiri pemuda itu. Kemudian wanita itu dengan santainya duduk dipangkuan Krit dan mengaitkan tangannya di lehernya.
"Fay, pergilah . Aku sedang tidak ingin diganggu. " Krit menatap malas wanita yang sedang duduk di pangkuannya.
Faye semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh Krit. Wanita cantik berpakaian seksi itu hampir telanjang . Gaun yang di pakainya transparan hingga bra dan panties nya yang menggoda para kaum lelaki di klub itu. Ukuran dadanya yang besar hampir menyembul keluar.
"Aku tahu kau merindukan sentuhan ku. " bisik Faye dengan nada sensual. "Sudah satu tahun tidak bertemu kau begitu tampan dan menggairahkan. " lanjutnya.
Dia mengecup leher pemuda itu. Lalu mengambil tangan Krit untuk meremas bongkahan dadanya yang kenyal.
Krit menarik tangannya dari dada Faye dengan cepat, ia menghela napas kasar. "Pergi dari ku Faye. " ujarnya dingin.
Faye merengek manja ia memainkan jas merah Krit dan memasang wajah sedihnya.
"Oh, ayolah. Bokong ku bisa merasakan milikmu yang sudah begitu menegang. Jangan pura-pura menolakku sayang. Ayo kita cari kamar seperti biasa dan habiskan malam seperti biasa. " Faye kembali berbisik di telinga Krit seraya mengecupi tindik telinganya.
Thomas tertawa pelan. "Krit, kalau kau mau. Kau bisa memakai kamar yang sudah ku pesan. Lagi pula Faye sangat seksi dan cantik malam ini. Kau selalu beruntung karena bisa menidurinya."
"Diam kau sialan! " Krit menghunus tatapan tajam ke arah Thomas. Tentu ia memaki karena bercanda.
Sial sekali bagaimana pun "Batangnya" masih terkesan normal jika ia menegang. Faye terus Menggesek-gesekkan bokongnya tepat di bagian privatnya.
Jika di tanya tergoda tentu ia tergoda. Tapi jika meniduri Faye lagi? Sepertinya dia tidak tertarik.
"Krit? " bisik Faye lagi. Ia menangkup kedua pipi Krit lalu melumat bibirnya dengan penuh nafsu.
Wanita itu menarik tangan Krit untuk meremas dadanya.
"Ah, -"
Navel dan Nuea melangkahkan kakinya memasuki klub. Navel terus menatap malas para wanita yang mencoba menganggunya sedari tadi . Malam ini bisa dikatakan penampilan Navel sangat menarik perhatian kaum adam maupun hawa.
Navel terlihat sangat tampan dan gagah saat ia memakai balutan kemeja merah maroon nya yang ia buka kancingnya beberapa.
"Vel, ayo ke lantai dansa. " ajak Nuea yang sudah tidak sabar.
Navel mendesah pelan. "Nu, kita disini saja. Entah kenapa sejak masuk ke sini moodku langsung buruk. " ujar Navel menarik tangan Nuea untuk duduk di sebelahnya.
Nuea mendengus tak suka menatap sahabatnya. Ia tak punya pilihan lain selain menemani Navel. Kini dia meminta bartender untuk memesan Wine. Tak berselang lama bartender mengantarkan minuman mereka.
"Lebih baik kita bersulang." Nuea mengangkat tinggi gelas sloki yang ia pegang.
Navel mengangguk, ia pun ikut mengangkat gelas sloki berisi wine-nya.
"Cheers.. " Navel dan Nuea bersulang bersama kemudian meneguk gelas Wine-nya bersamaan.
Setelah menyesap habis Wine miliknya, Navel mengalihkan pandangannya dan menatap sekeliling. Namun tiba-tiba dahi pria cantik itu berkerut saat melihat sesosok pria dan wanita tengah berciuman begitu liarnya.
Navel beranjak dari tempat duduknya mengamati sejenak pria tampan itu. Di detik selanjutnya tubuh Navel menegang saat mengetahui siapa pria tampan itu. Jantungnya nyaris berhenti saat melihat orang yang ia kenal sedang berciuman dengan sangat nikmat dengan orang lain. Bahkan wanita itu juga tak segan terus Memaju-mundurkan pinggangnya di atas pangkuan pria itu.
Tangan Navel terkepal kuat. Tanpa mengatakan sepatah kata pun Navel segera berlari meninggalkan Klub itu.
"Eh Vel , ai sat! Kenapa kau meninggalkanku? " panggil Nuea namun Navel tetap berlari keluar.
"Vel! Saraleooo ! " pekik Nuea berlari mengejar Navel hingga ia beberapa kali menubruk orang-orang di sana dan sesekali meminta maaf.
"Fay, sudahlah. Kau pergilah sana!" usir Krit memindahkan tubuh Faye dari pangkuannya.
"Krit, apa kau mengenal pria tampan yang manis di ujung sana tadi? Dia memakai kemeja yang warnanya sama denganmu . Sejak tadi dia melihatmu. Mungkin dia juga ingin berciuman denganmu. Ku pikir kau gay jadi mungkin kau mau dengannya. Jika kau tidak mau biar aku yang mendekati nya." Thomas berkata seraya menyeringai sosok lelaki cantik berlari keluar.
Krit mengerutkan keningnya. Dia mengalihkan pandangannya ke arah sosok yang Thomas maksud. Namun tiba-tiba raut wajahnya berubah kala melihat sosok pria yang ia kenal berlari ke arah pintu keluar. Tubuh tinggi, pinggang ramping dan semua bentuk tubuhnya Krit sangat mengenalnya.
"Oh shit! " Krit langsung berlari keluar mengejar pria cantik itu.
Krit yang melihat Krit berlari Keluar beberapa kali memanggil sahabatnya namun hanyalah sia-sia Krit tak menghiraukan Thomas karena Krit terus mengejar pria cantik itu.
Sampai di parkiran ,Krit berhasil mengejar Navel dan memegangi tangannya.
"Apa sih Nu! " pekik Navel membalikkan badan. Namun bukan Nuea yang ia dapat kan melainkan sosok pria tampan yang ia kenal selama ini.
"Phi, kau salah paham! " ujar Krit berusaha menjelaskan.
Navel menyungingkan bibirnya dan terkekeh pelan. Sedetik kemudian sebuah bogeman berhasil mendarat ke wajah tampan Krit dan membuat tubuh Krit terhuyung ke belakang hingga menabrak mobil yang terparkir.
Nuea membulatkan mata, ia menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangan kala melihat pertunjukkan action di depannya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Match [ PPV- TAMAT✅ ]
FanfictionSetelah di khianati kekasihnya Navel mencari ketenangan, di sana dia justru bertemu dengan seorang pria muda bernama Krit yang akan mengubah seluruh hidupnya. Namun ketika pagi hari setelah malamnya mereka bercinta dengan hebat, Navel justru melari...