3

3.3K 353 2
                                    

"Si anying! Gak bisa kan aku bilang itu air susu aku" Jennie membatin panik dan makin mundur saat lisa terus mendekati nya, ia melihat sekeliling mencari alasan yg pas untuk mengelak

"Oh itu.. Susu sapi di kasih garam tuan!' seru jennie dengan percaya diri berharap lisa percaya padanya

'Garam?' lisa terlihat bingung

" Ya tuan! Itu penambah rasa, jadi rasanya berbeda' degup jantung jennie menjadi tidak beraturan, ia takut jika lisa menangkap kebohongan nya lagi

Akhir nya lisa mulai mengendurkan kewaspadaan nya dan mundur dari jennie "aku tidak tau darimana susu itu berasal, yang jelas berikan itu padaku setiap malam'

'Hah- tapi tuan.. '  jennie ingin menolak tetapi lisa keburu pergaulan 'dasar vampire kemplung' ia hanya bisa pasrah dan mengepalkan tangan nya, jennie hanya bisa menghela nafas nya berharap lisa tidak tau jika itu ASI nya

Setelah selesai jennie pergi tidur dan ia bangun keesokan hari dengan segar, saat bangun ruangan nampak begitu tertutup dan tidak ada cahaya matahari masuk.  Wajar saja begitu karna mereka adalah keluarga vampire, sama seperti yg diceritakan di dongeng. Mereka tidak tahan dengan matahari dan bawang putih

Jennie segera bangun dan mempersiapkan dirinya sambil keluar ruangan ia memikirkan sesuatu 'apa aku harus buat kaling bawang putih aja ya biar gak ketempelan vampire hwaaagkk' jennie terkejut ketika seseorang tiba tiba berada di hadapan nya

"Duuh seulgi ngagetin aja.. ' jennie mengatur detak jantung nya karna terkejut

" Sarapan manusia sudah siap di dapur, ayo segera ganti baju dan makan' ucap seulgi lalu pergi

Nampak nya jennie harus terbiasa dengan kemunculan orang yg selalu mendadak disini, karna lisa menghabiskan semua ASI nya dalam gelas. Jennie tidak  bisa memberi donor ASI ke panti asuhan seperti biasanya

"Apakah nafsu makan vampire sebesar itu ya?' jennie bertanya di tengah sarapan nya

'Bisa di bilang' salah satu pelayan menjawab

Ketika sudah selesai sarapan jennie segera bersiap untuk membersihkan ruangan, sial nya kali ini ia kebagian membersihkan ruangan lisa. Seperti pesan kakek dan Irene, jennie selalu menggunakan parfum bau vampire jua dengan rutin.

'Semoga gak ada masalah' gumam jennie lalu mengetuk pintu kamar lisa

Tok! Tok! Tok!

'Tuan lisaaa' panggil jennie dari luar

Tak lama pintu terbuka penampilkan lisa yg memakai piyama dengan tubuh nya yg sedikit terekspos, benar kata pelayan lain pikir jennie. Sosok lisa begitu tinggi dengan postur tubuh yg tegap dan berotot, menunjukkan kekuatan yg luar biasa. Tubuh nya seprti payung yg sempurna, setiap otot terpahat dengan sempurna. Menciptakan siluet yg memukau dan mengesankan, kulit pucat hampir seputih marmer. Namun tidak terlihat lemah atau sakit, sebalik nya kulit nya memancarkan kilau halus. Memberikan kesan keabadian yg hanya di miliki oleh makhluk yg jauh berbeda dengan manusia, wajahnya tamvan dengan rahang yg tegas dan tulang pipi yg tinggi memberikan kesan ketegasan sekaligus kelembutan yg menarik. Mata pria itu sepasang bola mata yg tajam dan berkilauan, berwarna merah tua seperti ruby dan akan menyala suatu waktu.

Jennie terdiam sesaat untuk mengagumi visual lisa namun tetap saja jika mengingat tingkah tuan nya ini begitu minus "cih percuma kalau ganteng tapi sikap kaya buaya jamet" Batin nya

"Maaf membangunkan tuan, saya harus membersihkan kamar mu' ucap jennie meminta izin, kata nya jam tidur vampire itu di siang hari. Ia hanya berharap tidak diamuk saja karna barusan mengganggu tidur nya

" Masuk aja" Lisa mempersilahkan jennie masuk

"Baik, permisi' jennie masuk sambil membawa perabotan untuk bersih bersih nya, begitu masuk jennie sebenarnya sudah mempersiapkan hidungnya agar tidak mual saat mencium bau anyir, tapi begitu masuk kamar lisa ternyata wanginnya berbeda " Wangi bunga yg manis"

Lisa memang benar benar vampire yg tidak bisa ditebak seperti kata irene

mendadak disisi lisa, ia menangkap sesuatu yg menarik perhatian nya dari jennie

PLAK!

"ANJIR!" Jennie nyebut pantat nya di tepuk oleh lisa

'Oh kenyal juga, aku penasaran karna kamu yg paling seksi diantara pelayan lain-"

PLAAKK!!

jennie menganggap itu pelecehan, ia implusif menampar tuan vampire yg lebih tinggi dari nya

"Apa?" Lisa kaget setengah mati

"jangan kira karna saya hanya seorang pelayan tuan seenak nya melakukan hal tak senonoh pada saya" Jennie mulai ngamuk, menegaskan beberapa kalimat

Lisa tidak marah justru ia terpancing, ia menyeringai di tempat dan mendekat kearah jennie 'dan baru kali ini ada pelayan yg melawan dan menamparku" Ucap nya seakan lebih menekan dan jennie siap siaga menggunakan sapu nya

Jennie waspada jika lisa melakukan hal diluar dugaan nya lagi, ia akan segera memukul nya menggunakan sapu "mundur tuan! Saya harus membersihkan ruangan ini' balas nya dengan tegas

Lisa tertawa kecil dan menyilangkan tangan nya di depan dada " Baiklah! Saya akan tidur kembali saja"

Semudah itu ya? Pikir jennie, padahal tadi ia bertindak kurang ajar. Lisa betul betul tidur dan jennie bisa bernafas lega, setidak nya lebih baik jika lisa tidur dan suasana jadi lebih tenang. Semoga kedepan nya tidak ada kejadian yg mengganggu nya, itu harapan jennie.

"Kamu pelayan seksi, kemarilah!' pada saat jam makan malam lisa memanggil jennie seperti itu didepan seluruh pelayan

Itu sudah seperti pelecehan kedua bagi jennie, jennie tidak ingin maju namun tatapan pelayan lain dan keluarga vampire itu seakan menyorot nya. Membuat nya tidak punya pilihan selain maju untuk menuruti vampire yg gila ini, jennie akhir nya melangkah maju dan lisa menatap nya dengan seringai yg licik

"Duduklah!" Lisa mempersilahkan jennie duduk di paha nya dan jennie duduk disana dengan perasaan canggung

"Berikan aku minum' titah lisa yg langsung dituruti oleh jennie dengan gemetar

Detak jantung jennie berdegup tidak karuan bukan karna ia berada didekat lisa, melainkan ia ditatap oleh seluruh keluarga vampire di sekeliling nya. Atmosfer nya begitu menekan dan vampire sinting di hadapan nya hanya tersenyum saja kemudian mebisikan sesuatu ada jennie

"Ingat jatah susu ku malam ini'

Makan malam berlangsung tegang dan begitu selesai jennie seperti kehilangan jiwa, bukan karna terpesona justru karna tekanan yg begitu dahsyat. Rasanya seperti menjadi domba diantara para srigala

"Oh iya.. "

Jennie baru ingat harus segera menyajikan ASI nya untuk lisa, jennie segera mengambil pompa asi dan memompa nya di dapur. Jnnie terburu buru agar tidak ketahuan oleh orang lain, saat sedang asik memompa jennie masih kesal dengan perlakuan lisa yg tidak bermoral.

"Dasar buaya jamet" Gumam jennie kesal

"Sudah kuduga itu bukan susu sapi"

Suara yg familiar itu kembali muncul secara mendadak dan ada yg menyentuh pundak jennie dari belakang

Jennie langsung menutupi payudaranya, mampus sekali pikir nya bisa ketahuan secepat ini padahal ia baru sehari bekerja disini.

"Kamu ternyata bisa menghasilkan susu yg enak' lisa menyeringai

Jennie tidak bisa mengelak lagi, vampire memang memiliki kekuatan yg berbeda dari manusia biasa dan itu meresahkan.

" Firasat ku benar setalah seharian mengikutimu, tapi.. Vampire tidak menciptakan sesuatu seperti itu' lisa mendekat dan mendorong cakar nya keleher jennie dari belakang, ancaman ini terjadi lagi.

Kepala jennie dipaksa melihat keatas menatap tuan nya, lisa dengan mata nya yg merah menyala begitu mengintimidasi jennie agar berkata jujur.

"Kamu manusia kan?"

Jennie benar benar tertangkap padahal baru sehari berkerja dan dalam kontrak kerja nya itu memang jennie terlindungi dari pelayan lain tapi tidak dengan tuan nya.

Tuan vampire yg mengetahui ada manusia di dalam rumah nya, apakah jennie akan baik baik saja?

VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang