Beberapa waktu berlalu jennie akhir nya terbangun di tengah gelap nya malam "aduh.. Pusing' gumam nya
Jennie melihat ke langit langit, ini tempat uh tidak ia kenal. Dimana ini? Benak nya bertanya tanya, suara malam yg hening dan ada rasa hangat yg melingkupi perut nya yg membuat nya tersentak. Tangan lisa memeluk nya erat dan jennie merasa rubuh nya tidak bisa bergerak.
" Situasi macam apa ini?" Pikir jennie panik, ia menyadari bahwa lisa menutup mata dan berbaring disebelah nya. Mata nya kemudian beralih ke jam dinding yg menunjukkan pukul dua dini hari "astaga! Ini efek nya lama banget" Desah nya sambil mengusap wajah nya yg lelah, ia berusaha membangunkan lisa dengan lembut "tuan.. Bangun.. ' bisik nya
Ternyata lisa tidak tidur, vampire itu hanya memejamkan mata nya. Dia memandangi jennie dari samping dan tersenyum lembut 'hallo sayang' ucap nya dengan suara yg lembut namun menggoda
Jennie langsung terkejut dan menahan kesal 'menyingkir dari saya tuan!' sargah nya mencoba mendorong lisa menjauh
Lisa tertawa singkat sebelum akhir nya melepas pelukan nya.
Jennie bangkit dengan susah payah, ia meraba bagian leher dan ternyata gigitan lisa sudah di plester. Jennie meraba plester itu dengan bingung 'tuan mengobati saya?' tanya nya ada lisa
Lisa masih dengan senyuman nya menjawab 'memang nya siapa lagi? Tentu hanya aku yg bisa mengobatimu "
Jennie menatap nya dengan sinis, tangan nya menyentuh dada nya. Ia merasa agar sakit, ketika jennie mengintip betapa terkejut nya ia dengan pemandangan kulit yg penuh dengan bekas plester 'apa ini? Tuan benar benar ya!' jennie geram, ia ingin memukul lisa tetapi vampire itu menahan tangan jennie dengan mudah.
'Aku sudah mempersiapkan diri untuk ini' kata lisa dengan santai
Jennie kesal sekali, lisa sangat kurang ajar "tuan seenak nya melihat bagian tubuh saya dan menyentuh nya! Tuan kurang ajar!' bentak nya sedikit agak keras berusaha melepaskan diri dari lisa yg menahan nya
Lisa tidak akan mengalah semudah itu "kamu yg menginginkan nya sayang!' ucap nya sambil menyeringai
Jennie langsung lemas, ia juga pikir nya ini pasti karna efek gigitan yg menyebalkan itu. Kekuatan jennie mengundur, wanita itu kemudian mundur karna merasa malu.
Lisa mengambil sehelai rambut jennie, menciun aroma rambut hitam nya yg panjang.
Jennie merasa kesal dan malu 'saya tidak akan membiarkan tuan menggigit saya lagi!' kata nya dengan tegas, ia sebenarnya sudah ingat dengan kejadian sebelum nya. Ia memilih diam dan berusaha mengubur ingatan itu
Lisa hanya tertawa kecil mendengar ucapan itu "kamu seperti little cat yg diam sekarang!' ejek nya karna jennie tidak menyerang lagi, tidak seperti kemarin.
Jennie terkejut dan marah "apa?! Tuan seperti rubah licik" Balas nya
Mereka saling mengejek sampai akhir nya jennie menyadari sesuatu 'astaga! Kita harus kembali ke mension bukan? Ini sudah sangat larut, harus kembali sebelum matahari terbit' kata nya dengan panik
Lisa terdiam sesaat "ya.. Aku juga harus kembali!'kata nya, vampire tidak akan kuat dibawah dinar matahari. Mereka harus kembali sebelum matahari terbit " Bersiap lah untuk pulang! Aku akan menggendong mu lagi' ujar nya seraya bangkit dari kasur dan merapikan pakaian nya
Jennie juga merapikan pakaian nya lalu ia melihat sekeliling, ia begitu penasaran di aman ini 'tempat apa ini tuan?' tanya nya
"Rumah rahasiaku' jawab lisa dengan tenang, ia kemudian mendekati gadis itu. Wajah nya tepat di hadapan jennie 'rahasiakan ini ya! Kalau sampai terbongkar aku akan menggigit ku lagi' bisik lisa dengan nada mengancam namun menggoda