Jennie duduk di tepi tempat tidur nya, memandang kosong kearah cermin yg tergantung di dinding kamar pelayan
Wajah nya tampak pucat dengan lingkaran hitam samar dibawah mata nya menandakan kurang tidur, pikiran pikiran nya terus melayang ke satu arah yaitu lisa.Belakangan ini tingkah lisa semakin tak terkendali, vampire itu semakin sering muncul tiba tiba seperti bayangan yg tak terduga membuat jennie terkesiap setiap kali merasakan nafas dingin nya mengendus di sekitar leher atau punggung nya, lisa seakan menikmati permainan nya. Senang melihat reaksi terkejut dan takut dari jennie
"Kenapa dia agresif sekali sih sekarang?' gumam jennie pada diri sendiri, tanpa sadar menggigit bibir bawah nya. Setiap kali lisa mendekati nya dengan cara yg begitu agresif dan menakutkan, tubuh nya bereaksi otomatis. Memasang kuda kuda siap memukul atau melawan, tapi lisa selalu tersenyum seolah menikmati kecemasan yg dia ciptakan pada jennie.
Dalam beberapa hari terakhir lisa berhenti meminum ASI langsung dari jennie, ini kemauan jennie. Lisa hanya meminum dari dot bayi yg sudah disiapkan oleh nya
Ketika lisa tidak lagi meminum ASI nya sekarang langsung, tapi pikiran jennie justru semakin terganggu oleh kenangan saat lisa menghisap puting nya. Rasa dingin di kulit nya saat bibir liaa menempel, sensasi aneh yg membuat nya merinding hingga ke tulang semua itu terus menghantui benak nya.
"Elah.. Kenapa aku jadi mikirin ini lagi sih' jennie berusaha mengalihkan pikiran nya, menggeleng keras hingga rambut panjang yg tergerai ikut berayun. Namun semakin dia mencoba melupakan semakin jelas bayangan wajah lisa muncul di kepala nya, cara lisa memandang nya dengan tatapan mata yg begitu dalam dan memikat membuat jennie merasa terjebak dalam lingkaran yg tak berujung
"Jennie! Belakang ini kamu aneh! Apa yg sebenarnya terjadi?' tanya irene sambil mendekati jennie, menatap nya dengan mata penuh perhatian. Biasanya irene tidak ikut campur tapi sejak ia bicara mengenai hubungan lisa dan jennie kemarin irene jadi lebih berani bertanya.
Jennie terkejut kemudian berusaha menghindari tatapan irene " A-apa? Enggak ada apa apa kok' jawab nya mencoba bersikap biasa, namun suara nya terdengar gemetar dan wajah nya memerah tak mampu menyembunyikan apa yg sebenarnya dirasakan
"Jangan bohong! Kamu sering melamun terus geleng geleng kepala sendiri, kadang tersenyum aneh dan bahkan beberapa kali aku melihatmu menepuk nepuk pipimu sendiri" Kata irene sambil menirukan gerakan jennie yg terlihat kebingungan beberapa hari ini "kamu ada sesuatu lagi dengan guan lisa? Kamu suka dia?' tanya nya secara menohok
Jennie membelalakkan matanya tidak Terima dengan pernyataan itu " Irene! Jangan asal ngomong deh' protes nya tapi hati nya tiba tiba berdetak lebih cepat.
Irene yg tidak puas dengan jawaban setengah hati dari jennie mendekatkan wajah nya membuat jennie semakin panik "tuan lisw memang tamvan, tapi kamu harus jaga batasanmu jennie! Dia vampire, jangan sampai melakukan hal yg aneh aneh" Ujar irene dengan nada yg cukup serius
Jennie terdiam tidak bisa menyangkal atau pun membenarkan ucapan irene, di satu sisi dia merasa tidak mungkin jatuh cinta pada majikan nya. Apalagi lisa adalah vampire bangsawan, namun disisi lain dia tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa lisa memang selalu hadir dalam pikiran nya jennie merasakan hati nya semakin berat.
Irene yg melihat jennie hanya terdiam semakin penasaran 'jennie! Serius deh kamu kenapa?' ia bertanya lagi, kali ini dengan nada yg lebih lembut 'kamu taukan kalau aku cuma mau memastikan kamu baik baik saja"
"Memastikan dengan keppo beda tipis ya rene!" Batin jennie "irene" Jennie akhir nya membuka mulut tapi kata kata nya berhenti, bagaimana ia bisa menjelaskan semua ini? Tentang rasa yg tidak masuk akal, tentang bagaimana dia merasa bingung dan takut. Tapi juga merasa hati nya berat pada sosok yg seharusnya tidak dia dekati