18

1.9K 301 13
                                    

Jennie terkejut saat mendengar jawaban lisa "apakah tuan tidak tau?" Tanya jennie kebingungan, bagaimana mungkin lisa tidak mengerti tentang tubuh nya sendiri dan cara menyelesaikan keinginannya. Bagi manusia hal ini sangat mudah, tapi jennie harus ingat bahwa budaya vampire sangat berbeda

"Aku tidak mengerti" Jawab lisa dengan wajah polos yg membuat jennie semakin bingung

Jennie menepuk wajah nya dengan lembut mencoba untuk menenangkan diri "memang nya apa yg dilakukan vampire untuk mencari kesenangan?" Tanya nya, mencoba memahami lebih dalam

Lisa berpikir sejenak, bibir nya mengerucut "hanya meminum darah, berebut kekuasaan, adu kekuatan dan mungkin.. Jatuh cinta'

Jennie mengangguk pelan' lalu setelah jatuh cinta?"

Lisa menatap jennie sejenak "menikah dan memiliki keturunan untuk memperkuat keluarga"

Jennie merasakan wajah nya memanas, dengan sedikit ragu dia melanjutkan pertanyaan nya 'bagaimana cara vampire memiliki keturunan?"

Lisa tampak sedikit canggung 'itu.. Kita perlu suatu ritual, dimana kita menyatukan darah kita dan menghisap darah satu sama lain kemudian menyatukan darah di sebuah-'

"ASTAGA SUDAH! " Seru jennie menutup mulut nya dengan tangan, dia benar benar terkejut mendengar cara vampire memiliki keturunan

Lisa hanya mengangkat bahu, tidak sepenuhnya memahami kegemparan jennie.

Jennie tak habis pikir bagaimana mungkin cara mereka begitu rumit dan berbeda? Bukankah hal ini jauh sederhana bagi manusia "bukan nya yuan pernah bilang tentang kalimat seksi dan lain nya?' jennie mencoba mengingat kembali ucapan lisa yg sering kali penuh godaan 'lalu tuan pernah memukul pantat saya! Darimana tuan belajar itu?"

Lisa menatap jennie dengan pandangan datar, tapi bibir nya melengking keatas membentuk senyuman nakal 'aku sempat memperhatikan manusia, itu kebetulan. Ya di Seoul sering kali ada pria yg seperti itu bukan?'

Jawaban nya tidak salah tetapi justru menyadarkan jennie tentang kehidupan vampire yg membosankan, jennie terdiam matanya melebar sedikit. Ternyata lisa bukanlah vampire mesum yg ia bayangkan, melainkan hanya iseng mempelajari hal hal dari manusia 'jadi begitu " Gumam nya "tuan belum melihat terlalu banyak' lanjut nya

" Apa ada hal yg menarik yg aku tidak tau dari manusia?" Tanya lisa penasaran

Jennie menundukkan kepalanya, malu pada dirinya sendiri karna telah salah sangka. Tapi dibalik rasa malu itu ia tidak bisa menahan tawa kecil, lisa memang aneh. Cara hidup yg berbeda, jika lisa ada di dunia manusia dia akan menjadi vampire yg terlihat kuno.

Jennie mendesah kasar "dasar vampire" Gumam nya

Mata lisa menyipit lalu ia mendekat mengangkat dagu jennie dengan lembut agar mata mereka bertemu "tapi kalau kamu ingin mengajari cara manusia mencari kesenangan aku bersedia belajar'

" Tuan!" Jennie menepis tangan lisa, wajah nya memerah kembali. Tapi kali ini karna campuran antara malu dan marah 'jangan bicara sembarangan!'

Lisa tertawa lebih keras kali ini, senang melihat ekspresi jennie yg begitu hidup 'aku serius! Apa kamu tau cara menidurkan penisku?' tanya nya

Jennie mengerutkan kening tidak menyangka lisa benar benar meminta diajari, awal nya ia hanya berniat menggoda. Tetapi melihat ekspresi polos dan serius di wajah lisa, jennie merasa kasihan.

"Didunia manusia katanya kesenangan pria yg paling bagus bagi tubuh nya adalah melakukan.. Itu.. ' jennie bergumam pelan

Lisa menatap nya dengan pandangan bingung, seperti sedang mencoba memahami apa yg di maksud jennie

Jennie menghela nafas nya panjang 'seperti nya dia harus mencoba nya sekali seumur hidup" Ucap nya pelan 'ya minimal tuan harus tau bagaimana rasanya' lanjut nya

Lisa mengangkat alis 'apa maksudmu?'

"Apakah tubuh vampire seperti manusia?' tanya jennie tiba tiba, ingin memastikan apa yg akan ia lakukan tidak berakhir salah

'Ya bisa dibilang begitu' jawab lisa sambil berpikir 'tapi ada beberapa perbedaan! Vampire lebih kuat, memiliki kekuatan yg tidak bisa kalian bayangkan"

Jennie mengangguk pelan 'kalau begitu tuan pijat saja benda milik tuan yg bangun"

"Pijat?" Bingung lisa

Jennie mendengus lagi, kali ini sedikit rasa frustasifrustasi "tolong tuan keluarkan milik tuan dulu!' titah nya

Lisa kemudian mengangkat pantat nya sedikit lalu menurunkan celana tidur nya kemudian mengeluarkan penis nya yg sudah mengacung tegang.

Jennie cukup kaget melihat ukuran penis milik lisa, terlihat besar panjang dan berurat. Dengan ragu jennie meraih tangan lisa mencoba memperlihatkan apa yg dia maksud, ia mempraktekkan nya dengan lembut. Tangan kecil nya meluncur di jari tangan lisa yg dingin namun kencang

Lisa mematung tubuh nya kaku sementara jantung nya berdetak kencang, sesuatu yg jarang terjadi padanya.

"Begini manusia melakukan nya!" Jennie mencengkram jari lisa dan meminta nya naik turun dengan perlahan dan tempo yg terkesan pelan

"Ahhhhh" Lisa mendesah saat tangan nya dan tangan jennie bergerak naik turun di penis nya

Jennie melihat wajah lisa yg semakin merah menandakan hormon Vampire itu sedang tinggi "terus kalau tuan serasa mau buang air, tuan cepatkan! Nanti keluar dan tuan akan merasa lebih baik"

"Anjirrr aku ngajarin apa dah' jennie mendadak keringat dingin lalu memastikan lisa apakah ia mengerti

" Enghhh tanganmu kecil sekali sayangg dan halusss' bisik lisa setengah mendesah

'Apa iya?' jennie sedikit terkejut, tapi ia merasa senang mendengar itu. Walau pun ia hanya seorang pelayan, ia tetap menjaga kelembutan tangan nya dengan lotion.

Jennie terus memberikan contoh, memperlihatkan bagaimana cara melakukan pijatan sederhana namun sesuatu yg tidak ia sadari adalah bagaimana sentuhan nya mempengaruhi lisa. Pikiran lisa berputar, tubuh nya menegang dan ia mulai merasakan sesuatu yg sangat berbeda dari biasanya.

Tidak tahan lagi lisa tiba tiba mendorong jennie, membuat wanita itu terbaring di tempat tidur dengan lisa diatasnya. Nafasnya sangat berat dan matanya yg biasanya tenang kini di penuhi dengan sesuatu yg liar, keinginan yg tak terkontrol.

"Kenapa.. Kenapa tidak kamu saja yang melakukan nya langsung padaku? " Geram lisa, suara nya terdengar lebih serak dan putus asa dari sebelum nya. Nafas nya terengah engah dan terkesan berat, seperti menahan sesuatu

'Tuan.. Itu tidak mungkin!' tegas jennie menatap lisa serius

'Ahhh.. Pikiranku kacau! Aku hanya ingin disentuh olehmu sayang!" Bisik lisa semakin mendekatkan wajah nya ke wajah jennie

"Tu-tuan itu.. " Jennie terdiam, wajah nya memerah. Ia merasakan perasaan yg aneh campur antara takut penasaran dan sesuatu yg lain yg tidak bisa ia ungkapkan dengan kata kata, tangan nya bergetar sedikit saat ia mencoba mendorong lisa. Tapi kekuatan vampire itu membuat nya sulit untuk benar benar menghindar

Lisa tetap diam, hanya memandangi jennie dengan tatapan intens yg membuat hadis itu semakin gelisah. Jennie bisa merasakan keinginan lisa yg mendalam dan itu membuat nya teringat kembali pada malam malam sebelum nya saat lisa menghisap puting nya, ingatan itu membuat jennie merinding. Tetapi kali ini ada sesuatu yg lebih dari sekedar perasaan fisik

"Tuan.. ' jennie mencoba berbicara tetapi suara nya nyaris tak terdengar 'ini tidak baik! Tuan lakukan saja sendiri"

Lisa hanya tersenyum tipis dengan wajah tampak hampir kesakitan menahan diri "bisakah kamu membantuku sayang? Aku mohon!' lisa memohon dengan nada nya yg rendah " Tolong bantu aku! Tolong!' tangan lisa meraih tangan jennie dan mengarahkan nya pada penis yg sudah sangat keras, itu terjadi tiba tiba dan jennie belum sempat mencerna hal yg barusan terjadi.

"Please" Lisa terus memohon dan jennie ingin melepaskan tangan nya namun lisa tidak memberi kesempatan, lisa justru terus memberikan bisikan memohon pada jennie

"Aku harus apa ini?" Batin jennie panik


VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang