25

1.6K 234 11
                                    

Jennie sudah mandi dan ganti seragam, ia berjalan dengan langkah pelan menuju dapur. Berusaha meredam rasa sakit yg menjalar di tubuh nya bekas ciuman dan gigitan lisa terasa berdenyut yg meninggalkan tanda merah di kulit nya.

Meskipun tubuh nya lelah jennie tau bahwa dia tidak bisa mengabaikan tugasnya, ada sesuatu yg berbeda hari ini. Jennie merasa gelisah seolah ada mata yg terus mengawasi setiap gerakan nya

Sore hari saat ia sedang mencuci pisau di wastafel tangan nya tiba tiba tergelincir membuat pisau itu menyayat kulit nya dengan cukup dalam, ia tersentak kaget melihat darah segar yg mulai menetes.

"Astaga.. ' gumam nya pelan, berusaha menahan sakit. Jennie buru buru mencari kain untuk membalut luka nya

Disaat yg sama rose yg sedari tadi memperhatikan dari kejauhan menyipitkan mata seperti predator yg mencium aroma mangsanya, dia tertarik dengan bau darah yg menyeruak di udara. Langkah nya tingkah dan tanpa suara saat ia mendekat kearah dapur, mata merah nya menyala dengan intensitas yg menakutkan.

Rose melihat jennie yg masih berkutat dengan luka nya, bibir nya melengkung keatas menampakkan seringai licil yg sudah menjadi ciri khas nya. Dia melangkah mendekat mengambil setetes darah yg tercecer di wastafel dengan jemarinya, lalu mendekatkan nya ke hidung nya.

"Ini.. " Rose tampak berpikir, kemudian ia menjilat darah itu dengan perlahan. Menikmati Rasa manis dan aroma khas dari jennie, bibir nya bergetar menahan sensasi yg menjalar di seluruh tubuh nya 'ini darah manusia" Tebak nya pasti

Jennie yg menyadari kehadiran rose merasa darah nya berdesir dingin, dia menoleh dengan cepat. Wajah nya memucat ketika melihat rose sudah begitu dekat dengan nya "tu-tuan rose' suara jennie bergetar, rasa takut mulai merayap di dadanya .

Rose tertawa pelan menatap jennie dengan tatapan yg penuh dengan maksud tersembunyi 'aku pikir rumor pelayan manusia disini hanyalah candaan, ternyata benar benar ada ya"

"Matilah aku.. ' batin jennie takut, ia merasakan adanya bahaya.

Rose mendekat kearah jennie, aura nya yg menekan membuat jennie merasa terpojok. Tangan nya gemetar saat mencoba meraih pisau di wastafel, berharap setidak nya bisa melindungi dirinya dari niat jahat rose yg terpancar jelas di mata nya.

Sebelum jennie sempat menyentuh gagang pisau itu, rose dengan cepat meraih pergelangan tangan nya dan menggenggam nya erat.

'Jadi pelayan manusia ini yg membuat lisa tergila gila" Rose berbisik, suara nya rendah penuh dengan ejekan. Mata merah nya menelusuri wajah jennie dengan intensitas yg membuat bulu kudunya meremang

Jennie berusaha menarik tangan nya, tetapi genggaman rose terlalu kuat. Dia menatap rose dengan tatapan ketakutan, ia tau bahwa perlawanan apapun bisa berakhir buruk untuk nya 'tu-tuan rose! Tolong lepaskan saya!" Suaranya bergetar hampir memohon

"Lepaskan? Kenapa aku harus melakukan itu jennie?' rose mencondongkan tubuh nya lebih dekat, nafas nya yg dingin menyapu wajah jennie " Lagipula aku ingin tau lebih banyak, apa yg membuat lisa begitu terobsesi denganmu?" Ia meremas tangan jennie lebih kuat membuat wanita itu meringis kesakitan "apakah kau tau jennie? Bahwa kehadiran mu mengganggu rencanaku!" Tegas nya diakhir kalimat

Jennie manahan nafas, merasakan ketegangan yg semakin membebani dada nya 'saya hanya melakukan tugas saya sebagai pelayan tuan! Saya tidak mengganggu apapun' jawab nya dengan nada pelan dan terkesan tegas, ia mencoba tetap tenang.

Jennie tidak suka dituduh seperti itu, ia mencoba sedikit perlawanan meski hanya dari kata kata nya.

Rose mendekat dengan perlahan, sudut bibir nya terangkat dalam senyum licik yg membuat bulu kuduk jennie berdiri. Dengan satu gerakan cepat tose meletakkan kuku tajam nya di leher jennie, menekan sedikit hingga nafas jennie tersedat "kau tidak mengerti jennie? Bahkan kehadiran mu saja sudah menggangguku!' ia berbisik didekat telinga jennie, suara nya rendah dan penuh ancaman. Rose ingin sekali melenyapkan pelayan itu saat ini juga " Bagaimana jika aku membuat tawaran yg menarik untukmu?"

VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang