Jennie mendadak terbangun, merasa linglung sejenak sebelum menyadari bahwa pakaian nya sudah rapi. Dia menatap sekeliling dan ternyata ia sudah berada di kamar lisa, disamping nya lisa masih terlelap. Jennie memandang wajah lisa yg tampak begitu tenang dalam tidur nya, sesuatu yg jarang ia lihat.
"Dia bawa aku pulang' gumam jennie sambil tersenyum tipis
Gak lama kemudian lisa terbangun, mata nya perlahan terbuka menatap jennie yg sedang memandang nya " Bagaimana keadaan mu?' tanya nya dengan suara berat
Jennie tersenyum 'saya baik baik saja tuan! Terima kasih karna surah membawaku kesini" jennie merasakan ada sesuatu yg berbeda dari lisa pagi ini, lisa tampak lebih dingin dan tidak tengil seperti biasanya. Perubahan ekspresi lisa cukup ketara dan jennie bisa merasakan jarak yg terbentuk diantara mereka.
Tiba tiba lisa memeluk jennie erat, pelukan itu terasa begitu kuat.
Jennie yg bingung hanya bisa menepuk nepuk punggung lisa mencoba menenangkan lisa yg terlihat gundah.
"Mau minum nenen" Bisik lisa, suara nya kembali menghangat meskipun ekspresi nya masih datar.
Tanpa ragu jennie mengangguk membiarkan lisa mendekat, ia membuka kancing baju nya perlahan. Membiarkan lisa meminum ASI nya dari kedua payudara nya
Lisa melepaskan diri dari jennie setelah selesai minum ASI, wajah nya masih menyisakan kehangatan. Ia menatap jennie dengan tatapan lembut "bagaimana keadaan tubuh mu sekarang? Kamu minum sesuatu yg buruk semalam' tanya nya khawatir
Jennie menghela nafas dan mengusap dahi nya 'ah itu.. Sebenarnya saya merasa sedikit pusing, tapi saya tidak ingat apapun tuan' jawab nya jujur, berusaha mengingat detail dari malam itu. Namun ingatan nya kabur
Lisa yg juga mengingat berapa kacau situasi nya tidak ingin memaksa jennie untuk mengingat nya, ia hanya tidak ingin jennie ingat bahwa dia menyebut nama mantan nya itu. Lisa mengulurkan tangan nya merangkul wajah jennie dengan lembut, ibu hari nya mengusap pipi chubby jennie membuat wanita itu sedikit bingung dengan perhatian yg tiba tiba "apakah kamu bisa selalu mengingatku?' ia bertanya sedang syara yg dalam dan penuh makna
Jennie mengerutkan kening nya 'apa maksud tuan?' tanya nya
Lisa mengambil tangan jennie, membawa nya ke bibir nya dan mengcup telapak tangan itu dengan penuh kelembutan. Tatapan mereka bertemu dan jennie bisa merasakan ada sesuatu yg lebih dalam dari tatapan lisa
"Panggil aku ketika kamu butuh! Tatap aku ketika aku ada di hadapanmu dan tolong ingat aku selalu jennie!' pinta lisa dengan nada yg begitu dalam, hampir seperti permohonan yg sarat dengan emosi.
Ucapan itu membuat jantung jennie berdetak lebih cepat.
Tok! Tok! Tok!
Ditengah momen itu, itukan di pintu memecah keheningan, seorang pelayan lain mulai mengetuk pintu kamar lisa dan memanggil nama jennie membuat gadis itu kembali ke kenyataan
"Jennie.. Jennie.. " Panggil pelayan itu
Sebelum pergi jennie sempat berbalik memberikan senyuman tipis pada lisa "Terima kasih tuan! Kemarin sangat menyenangkan " Ucap nya tulus
Lisa hanya bisa melihat kepergian jennie, menyisakan rasa hangat yg samar sama di hati nya.
Malam hari jennie bekerja seperti biasa menyiapkan makan malam untuk keluarga vampire, ia merasa gelisah karna sudah jam segini lisa belum memanggilnya. Entah untuk sekedar berbincang atau makan malam bersama, sambil berjalan melewati lorong lorong gelap langkah jennie tanpa sengaja membawanya ke dekat kamar rose. Ia tidak pernah berniat untuk berhenti disana, tapi sebuah suata membuat nya terpaku di tempat. Suara jeritan wanita penuh ketakutan dan kesakitan terdengar jelas dari balik pintu, jantung jennie berdegup kencang dan tanpa sadar ia mendekatkan telinga nya ke pintu mencoba menguping lebih jelas.