Pagi hari jennie yg masih setengah mengantuk tiba tiba dikejutkan oleh suara lisa yg bangkit dari sofa nya.
'Aku ingin mandi sayang!' ucap lisa sedikit berteriak
Jennie sempat mencerna apa yg baru saja dikatakan lisa dan diluar lisa sudah membuka baju nya.
"Apa? ' jennie berteriak sambil membuka pintu kamar nya dan ia reflek menutup mata nya dengan tangan nya 'jangan disini! Ada kamar mandi'
Lisa berhenti sejenak, ia menatap jennie dengan wajah penuh kebingungan. Disisiain jennie bahkan tidak berhenti mematap tubuh lisa di sela tangan nya yg sengaja ia buka
Melihat itu lisa menyeringai 'kenapa? Apa tubuhku terlalu indah sampai kamu tak bisa berhenti melihat nya?'
Wajah jennie memerah, antara marah dan malu 'gak gitu lisa! Kamu-" Dia bingung bagaimana melanjutkan kalimat nya 'pakai baju dulu! Terus pergi ke kamar mandi! Bukan melepas semua pakaian di ruang tamu!' gerutu nya agar tidak terlihat malu
Lisa tersenyum geli, merasakan kemenangan kecil dalam reaksi jennie 'baiklah.. Baiklah.. Aku tidak tau kalau kamu akan bereaksi begitu heboh' jawab nya sambil memakai kembali pakaian nya dengan perlahan
Jennie yg masih duduk di lantai karna kaget mengjela nafas nya panjang "ada aja gebrakan nya ni vampire jamet" Gumam mya pelan, ia merasa lisa benar benar menyusahkan dan penuh kejutan yg tak terduga.
'Aku tidak salah memilih untuk ikut denganmu!' kata lisa pelan
Jennie memalingkan wajah nya berusaha menenangkan detak jantung nya yg masih belum normal setelah kejadian tadi 'terserah kau saja" Pasrah nya "sekarang cepat mandi! Aku juga mau mandi setelah kamu'
Lisa mengangguk sambil berjalan kearah kamar mandi meninggalkan jennie yg masih memikirkan bagaimana cara nya menghadapi hari hari berikut nya dengan vampire yg tak bisa di tebak ini.
Beberapa menit kemudian lisa keluar dari kamar mandi dengan rambut basah yg masih menetes air, tubuh nya terlihat memukau gagah dan terlihat kuat. Setiap otot nya tampak sempurna dan kulit nya yg pucat seolah berkilau terkena tetesan air, jennie yg sedang memotong sayuran sejenak terhenti. Mata nya terpaku pada lisa, aroma shampo yg segar menyerbak dan membuat pikiran nya kacau.
Jennie berusaha keras mengalihkan perhatian nya kembali ke sayuran 'aduh" Ringis jennie saat jari nya teriris pisau, ia melihat darah mengalir dari luka kecil itu.
Lisa yg menyadari kejadian itu dengan cepat mendekat, tanpa sepatah katapun ia mengambil tangan jennie dan membawa nya ke bibir nya kemudia ia mulai menjilat darah itu. Sentuhan bibir nya yg dingin namun lembut membuat jennie merinding, wajah nya memerah jantung nya berdegup kencang.
'Fokus ke sayuran sayang! Bukan ke aku' bisik lisa dengan nada menggoda sambil mengcup luka di jari jennie
"lisa.. ' jennie berusaha protes namun suara nya terdengar lemah, lisa benar benar tau cara memancing reaksinya dan itu membuat nya merasa bingung antara marah dan terpesona.
Lisa akhir nya melepaskan jari jennie " Kamu harus lebih berhati hati jennie!' kata nya sambil menatap nya dengan dalam 'aku tidak ingin kamu terluka sayang'
Jennie menggigit bibir nya berusaha menahan senyum yg ingin muncul, lisa benar benar menyebalkan selalu tau bagaimana membuat nya tersipu malu.
'Sekarang aku sudah ada didekat mu! Dari tadi kamu terus melihat tubuhku, mau coba pegang langsung?' tawar lisa
"Apa?" Wajah jennie memerah mendengar tawaran lisa, tanpa pikir panjang jennie mengambil lap dapur dan melemparkan nya tepat ke wajah lisa
'Aduh.. ' lisa mengeluh sambil tertawa, tangan nya reflek memegang lap yg menutupi wajah nya.