Malam hari jennie menyiapkan makan malam untuk keluarga dan ia pergi ke arah gudang sendiri untuk mengambil beberapa persedian, tangan nya cukup penuh dengan banyak botol botol tua.
Para vampire suka sekali meminum darah yg sudah diawetkan beberapa tahun, ini seperti wine bagi mereka. Ketika jennie berbalik dan ingin kembali, ia justru berpapasan dengan rose.
"Tu-tuan"
Jennie sebenarnya tidak senang dengan kehadiran rose, dia adalah vampire yg menjengkelkan.
Pakaian rose berkelas dan rapi seperti pangeran bangsaaan biasanya, rambut blown nya yg panjang diikat. Terlihat berkilau, mata merah tua nya memancarkan kekejian. Wajah nya dingin dengan rahang yg tegas
'Ada apa tuan?' tanya jennie langsung dengan agak ketus
Rose tertawa sebentar 'ketus sekali kamu terhadapku hm? Apakah hanya dengan lisa kamu menjadi lembut?' ia semakin mendekat dan jennie makin melangkah mundur, rose menatap jennie dengan penasaran dan jennie tidak begitu paham dengan situasi ini. Tapi satu hal yg ia rasa yakin, jennie tidak nyaman dengan situasi ini, ia ingin segera pergi dari sini.
"Tuan saya harus bekerja' jennie mencari alasan untuk pergi
" Asal meninggalkan tuan nya saja?' rose menekan jennie seakan mengintimidasi
'Bukan begitu tuan' jennie langsung gelagapan di tempat
Rose menatap jennie lama kemudian ia tersenyum miring "siapa namamu?' tanya nya dengan dingin
" Saya jennie, tuan!' jennie menjawab saja walau ia masih penasaran dengan apa niat rose sebenarnya
"Baiklah jennie! Siapkan makan malam terbaikmu" Ucap rose sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan nya
"Dihh gak jelas' gerutu jennie pelan, ia melihat jam dan sudah hampir mulai makan malam dan ia segera bergegas pergi ke dapur.
Semua keluarga kini makan malam bersama, kini lisa sudah ingin turun dan tidak menyendiri lagi. Semua menyambut dengan hangat kecuali rose, ketika makan malam di hidanhkan lisa seperti biasa ingin memanggil jennie untuk melayani nya.
"Jennie kemarilah!" Rose memanggil nya lebih dulu
Jennie merasa jantung nya berdetak lebih cepat saat rose memanggil nama nya, suasana di ruang makan yg semula tenang mendadak berubah menjadi tegang. Tatapan lisa yg tajam menembus rose, seolah menuntut penjelasan atas tindakan kakak nya yg tiba tiba ini.
Rose tersenyum tipis terlihat seolah menikmati perhatian yg dia dapat kan "aku hanya ingin pelayan kesayanganmu yg melayani ku malam ini lisa!' ucap nya dengan menyindir
Lisa tetap memandang rose dengan tatapan dingin " Jennie kemarilah!' ucap nya, suara nya lebih tegas namun tetap tenang. Ia tidak akan membiarkan jennie jatuh di tangan rose
Jennie merasa terjebak diantara dua kekuatan yg tidak seimbang, dia tau bahwa memilih rose bisa berujung pada masalah. Tapi menolah perintah lisa bukanlah pilihan yg bijak, dengan sedikit gemetar jennie memutuskan untuk mengikuti perintah losa dan mendekati nya.
Rose tersenyum sinis namun tak mengatakan apa apa lagi, ia hanya menatap jennie dengan pandangan yg membuat bulu kuduk nya meremang sebelum kembali fokus pada makanan.
Lisa yg melihat ketegangan di wajah jennie, mengarahkan tatapan nya kembali ke makanan di depan nya 'lanjutkan tugasmu jennie' kata nya lembut berusaha menenangkan jennie
Jennie menganggu dan dengan cepat bergegas kembali untuk melayani lisa, namun tatapan rose yg terus mengawasi nya disebrang meja membuat jennie merasa tidak nyaman.