PART 19

110 26 7
                                    

"Apa yang kamu lakukan?" bisik Rory sambil menarik pelan lengan Catherine yang ingin membuka pintu tengah mobil Evan.

Rory melirik Evan yang sudah membuka pintu mobil pengemudi di sisi sebrang dan berkata, "Kamu di depan, Cath," protesnya.

Catherine bagaikan kucing linglung yang kini cemberut menatap Rory.

"Semua orang sibuk menikmati waktu libur mereka di weekend ini, Cath. Kebetulan Evan bisa menjemput. Aku ceritakan lagi nanti," balas Rory cepat, menjelaskan kembali karena Catherine masih tampak tidak terima.

"Bus itu bahkan masih belum datang." Rory melihat sekeliling mereka yang sudah semakin sepi.

Catherine akhirnya mengalah karena keduanya juga merasa tidak enak dengan Evan yang menunggu.

"Terima kasih banyak, Evan. Aku sedikit tidak enak, kamu mungkin saja lagi sibuk." Rory memecahkan keheningan.

"Tidak apa, lagian aku yang menawarkan diri duluan."

Saat Evan mengirimkannya pesan mengenai kunci cadangan, Rory sangat ingin mengutarakan situasi dirinya dan Catherine. Namun di tengah keraguannya, Evan lebih dulu mengatakan ia ingin mengantar kunci itu. Rory menggunakan kesempatannya untuk memberitahu mereka sedang di luar Seoul, membuat Evan penasaran. And the rest is history.

Evan melirik Catherine singkat karena hanya merasakan keheningan dari wanita itu.

"Kamu diam saja, Mori."

Catherine yang sedikit melamun tersadar, "Hah?"

Evan tersenyum tipis. Namun raut wajahnya kembali serius dan berkata, "Kamu ke hutan tempat kita camping dulu?"

Catherine tahu ia akan terlihat aneh jika mengelak, "Hmm," gumamnya pasrah.

"Kenapa?"

"Hanya jalan-jalan biasa. Aku butuh udara segar, dan kebetulan teringat dengan tempat itu," jelas Catherine menutupi niat aslinya yang hanya ingin melihat danau saja, "—dulu terlihat bagus dan tertata. Aku tidak menyangka sekarang semakin sepi dan kurang terurus," lanjutnya pelan.

"Kamu tidak tahu?"

"Apa?"

"Pernah ada kasus pembunuhan di situ," kata Evan biasa saja namun sanggup membuat Catherine kini membulatkan matanya kaget dan memutar badannya menghadap Evan.

Evan melirik Catherine yang menatapnya penasaran.

"Seorang pria berumur 30 tahun, korban mutilasi pacarnya. Potongan tubuhnya ditemukan di beberapa lokasi di hutan itu. Kasusnya sudah cukup lama—di awal tahun 2021, tapi kelihatannya dampaknya masih berlanjut sampai sekarang."

"Di— di danau itu juga?" Catherine terlalu tercengang untuk berkata-kata.

"Seingatku tidak. Sepertinya si pembunuh tidak tahu ada danau di sana dan mungkin danau itu tertutup semak-semak dan tidak kelihatan, karena menurutku jika si pembunuh tahu tentu ia akan melempar mayatnya ke dalam danau. Tapi entahlah," lanjut Evan lagi.

"Pantas saja tempat itu sepi dan tidak terawat lagi," Catherine mengarahkan badan dan pandangannya kembali ke semula. Ia menelan ludahnya, sedikit merinding.

Evan menyadari keterdiaman Catherine dan berkata, "Untuk ukuran aktris yang pernah bermain film thriller pembunuhan kamu terlihat menciut sekarang."

Ia tahu tujuan asli Catherine mengunjungi wisata alam itu. Rory sempat memberitahunya juga mengenai Catherine yang dengan berani ingin menerobos semak-semak jalur ke danau. Namun sekarang Catherine seperti menciut mendengar ceritanya.

MORE THAN YESTERDAY | DDEUNGROMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang