PART 15

125 22 3
                                    

Satu hal yang menarik perhatian Song-hwa adalah perilaku Won-hee yang tampak terbuka terhadap Catherine—orang yang baru ia kenal. Anak kecil itu menghentikan langkahnya ketika mereka berdua baru saja akan keluar dari cafe—menyadari kehadiran Catherine yang sedang mengantri di kasir.

Sekarang ketiganya sedang berjalan bersama, menuju tempat les musik Won-hee yang berada tidak jauh dari cafe. "A— aku mau le— les biola," kata anak itu tadi sambil memegang lengan baju Catherine—ingin mengajak Catherine ikut. Karena Catherine juga tidak ada kegiatan apapun, ia menerima tawaran Won-hee dan Song-hwa untuk berjalan bersama.

"Kamu tinggal di mana?"

"Oh, aku tidak tinggal di Korea. Aku berada di sini hanya untuk pekerjaan." jawab Catherine.

"Ahh, i see. Kalau boleh tau kamu bekerja apa?" tanya Song-hwa penasaran.

"Aku seorang aktris. Ada proyek film di sini, setelah itu aku akan kembali ke New York. Bagaimana denganmu?"

"Wah keren sekali. Aku selalu ingin jalan-jalan ke New York, tapi belum sempat kapan. Aku mahasiswa kedokteran," Song-hwa tersenyum menatap Catherine lalu fokus kembali dengan pandangan jalannya.

Tidak menyadari raut wajah Catherine yang sedikit kaku mendengar jawaban itu. Namun Catherine kembali tersenyum, "Keren sekali."

Song-hwa yang mengetahui dirinya tiga tahun lebih muda dari Catherine pun bertanya apa dia boleh memanggil dengan sebutan kakak—Eonni (언니 ), agar lebih akrab. Catherine menyambut keinginan Song-hwa dengan senang hati.

Wanita itu sangat cantik, tinggi, modis dan seorang calon dokter, pasti banyak kaum adam maupun hawa yang meliriknya, pikir Catherine.

"Aahh tunggu," Song-hwa menghentikkan jalannya, "—kakak yang bermain di film No Way Out kan?" kata wanita itu, menyebutkan salah satu judul film Catherine yang rilis dua tahun lalu.

"Kamu tahu?" Catherine kaget karena film itu tipikal film independen yang tidak terlalu terkenal.

"I like that kind of movie dan sering melakukan pencarian film-film yang bergenre misteri seperti itu. Aku sebenarnya dari tadi merasa sangat familiar dengan wajah kakak. Wah, aku tidak menyangka akan bertemu dengan aktris di film itu seperti ini. I really love your acting there," puji Song-hwa

Catherine tersenyum dan berkata, "Terima kasih."

Sepanjang jalan menuju tempat les Won-hee, keduanya juga membicarakan hal lain. Kehidupan kuliah Song-hwa yang Catherine kini ketahui berkuliah di univeritas terbaik di Seoul, membuatnya semakin terpukau. Catherine tahu acceptance rate untuk masuk ke SNU sangat rendah. Mereka yang ingin masuk harus benar-benar cerdas, terlebih lagi sekolah kedokterannya. Song-hwa mengatakan ia akan menyelesaikan tahun kedua pre-med sebentar lagi—di akhir tahun ini, lalu melanjutkan medical school tahun depan.

Catherine juga menceritakan kehidupan menjadi seorang aktris. Beberapa pengalaman baik maupun buruknya bekerja dalam industri film beberapa tahun terakhir ini.

Won-hee sedari tadi hanya diam menikmati es krimnya, berdiri di tengah sambil menggenggam tangan Catherine, sedangkan tangan kanannya menggenggam es krim cone.

Disela percakapan keduanya, HP Song-hwa berdering dan wanita itu segera memeriksanya.

"Oh, Evan," gumamnya pelan saat melihat layar HP-nya.

Catherine mendengarnya. Ia bosan harus mendengar nama itu terus akhir-akhir ini. Tapi hatinya yang berdebar sekarang berkata lain.

MORE THAN YESTERDAY | DDEUNGROMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang