PART 16

121 23 0
                                    

Jake sudah memicingkan matanya selama hampir lima menit terakhir, melihat Evan yang sedang duduk dengan Haruki di teras luar—tidak jauh dari sofa yang sedang ia duduki. Mereka akan kembali ke Seoul siang ini setelah menyelesaikan syuting selama hampir tiga hari—healing di villa walaupun direkam untuk konten.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Seong-joon datang menghampiri Jake dan duduk santai di sebelahnya. "Kenapa melihat Evan hyung segitunya?" lanjutnya sambil mengeluarkan HP-nya

"Tidakkah menurutmu aneh," kata Jake, membuat Seong-joon ikut melirik Evan juga sejenak dan membalas, "Evan hyung?"

Jake menghela nafasnya, "Iya, kamu tidak merasa aneh?"

"Apanya?" balas Seong-joon sambil kembali mengetik sesuatu di HP-nya.

"Aku tahu dia kadang lelah dan pendiam saja, tapi tiga hari ini ia terlihat murung." Jake menggelengkan kepalanya pelan. Pria itu pun bercerita apa yang ada pikirannya beberapa hari terakhir semenjak mereka berangkat ke Pyeongchang, karena ia kembali mengingat cerita manajer Ji-hoon.

"Kamu tahu? Evan hyung mengiyakan adegan yang ditawarkan kepadanya itu."

"Ah, benar. Aku tahu itu," balas Seong-joon.

"Kemarin saat menuju villa ini, manajer Ji-hoon bercerita tentang Evan hyung," Jake kali ini sedikit menegakkan badannya sebelum memulai acara gosipnya dengan Seong-joon yang pergi beda mobil dengan dirinya kemarin.

Jake, Young-jae, dan Jongwon pergi dengan manajer Ji-hoon yang juga sebagai pengemudi di mobil mereka. Sedangkan keempat lainnya di mobil yang berbeda.

"Ceritakan," Seong-joon mematikan HP-nya untuk mendengar Jake. Menceritakan Evan yang mengiyakan adegan dengan script yang bisa dikatakan mesra itu.

Seong-joon mengerutkan keningnya, ikut merasa heran. "Dan kamu tahu siapa yang menjadi pemeran wanitanya?" kata Jake yang setelah itu mencoba untuk tidak dramatis tapi pria itu hening sejenak untuk menahan dirinya agar tetap tenang.

"Teman aktrisnya yang aku katakan kemarin, yang kami temui saat transit di Dubai dan satu pesawat menuju London, yang wajahnya aku lihat di billboard COEX."

"Well, mungkin Evan hyung tidak masalah kalau melakukannya dengan temannya, apa yang salah?"

"Tidak, tidak. Dengarkan aku lagi,"

"Evan hyung membelikanku electric scooter mahal yang ku inginkan—yang ada tempat duduknya, hanya karena aku merelakan tempat dudukku di pesawat—yang letaknya di belakang teman aktrisnya itu. Padahal saat kita bermain basket bersama September lalu, dia bahkan tiba-tiba ogah mengatakan mereka adalah teman dan hanya kenal."

Seong-joon hanya terdiam menyimak, dan semakin tertarik mendengar lebih lanjut.

"Kemudian teman aktrisnya tiba-tiba berada di Seoul. Lalu staff agensi melihatnya sedang menyelam—menolong seorang nenek, menawarkannya bermain di proyek film kita, dan Evan hyung—yang kita tahu selalu menolak, tiba-tiba mengiyakan tawaran adegan itu. Apa mungkin dia sudah tahu teman aktrisnya itu yang akan menjadi pemeran wanitanya makanya ia terima? "

Jake hening sejenak lalu berkata, "운명-unmyeong—like destiny, you know?"

"Entah apa yang terjadi dengan temannya itu, tapi Ji-hoon mengatakan Evan hyung menggendongnya ke mobil juga."

Jake menceritakan bagaimana manajer Ji-hoon, Yunjin dan lainnya melihat kedekatan keduanya saat syuting kemarin dan ikut menjadi heran, juga memastikan staff ataupun kru yang melihat tidak salah paham melihat mereka—bahwa mereka hanya teman lama.

"Lokasi syutingnya memang sudah berangsur sepi, tapi manajer Ji-hoon dan yang lain tentu tetap gugup karena pria itu bersikeras menggendong temannya. Evan hyung juga meminta supir mengantar mereka ke rumahnya," lanjut Jake.

"Rumahnya?" tanya Seong-joon memastikan.

"Iya, rumahnya."

Seong-joon mengangkat kedua alisnya, sedikit kaget. Ia mengingat Evan tidak kembali ke dorm setelah jadwal syutingnya kemarin, dan mengatakan ia akan bermalam di rumahnya.

"Bahkan Song-hwa setahuku belum pernah ke sana."

Kedua manusia itu kini hanya melamun setelah perbincangan mereka.

"Song-hwa juga sempat datang ke lokasi syutingnya kemarin. Tapi ia tidak bertemu dengan teman aktris Evan hyung itu karena sudah balik duluan, kata manajer Ji-hoon."

Jake mengalihkan pandangannya ke Evan—yang sudah berdiri di teras dan berjalan ke dalam—lalu berkata,

"Aku jadi penasaran. Teman aktrisnya itu pasti bukan sekedar kenalan lama biasa."

"Mengatakan bukan teman dekat tapi melakukan banyak hal untuknya. Lain di mulut lain di hati, semacam itu?" kata Seong-joon pelan, karena kini Evan sudah jalan mendekati area gosip keduanya.

"Hmm," gumam Jake setuju sebelum ia dan Seong-joon serentak berdiri dan menghampiri Evan untuk membantu mengangkat barang lalu berjalan ke mobil.

MORE THAN YESTERDAY | DDEUNGROMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang