PART 21

152 27 8
                                    

Pagi ini jam setengah delapan, Rory berangkat menuju bandara. Pria itu tampak sangat senang akan kembali ke New York.

"Jangan lupa mengabariku."

"Artisku juga jangan lupa mengabariku. Aku akan berada di atas awan selama 14 jam, jangan melakukan hal-hal aneh," balas Rory, memperingatkan Catherine dengan halus.

"Baiklah." Catherine tersenyum lebar menatap Rory. Keduanya lalu turun menuju lobby dan memasukkan koper-koper ke dalam mobil yang sudah menunggu di depan.

Tentu saja supirnya bukan Chan-ho. Catherine dan Rory sudah menghapus nama Chan-ho dalam ingatan mereka.

Catherine menatap Rory sejenak.

Mengingat Rory yang selalu menemaninya dan bersamanya, Catherine tiba-tiba merasakan ombak perasaan emosional dalam dirinya.

Rory membuka kedua lengannya lebar sambil tersenyum. Keduanya berpelukan erat cukup lama. Catherine menyayangi pria yang tiga tahun lebih tua itu sebagai kakak.

Setelah kepergian Rory, Catherine memastikan apartemen yang akan ia tinggalkan lusa pagi nanti bersih seperti semula ia datang.

Ia mulai mengumpulkan dan memilah semua barangnya untuk disusun dalam koper nanti, lalu mandi.

Tidak banyak yang Catherine lakukan setelah membersihkan diri dan apartemen. Memesan makanan untuk sarapan sekaligus makan siang, kemudian menghubungi Alea yang sedang bersantai setelah mengurus kedua bayi kembarnya itu.

Kyrie dan Kaiden akan menginjak satu tahun Desember nanti, membuat Catherine ingin sekali kembali ke Jakarta, namun kegiatan promosi film dan banyak hal lain selama bulan Desember menghalangi dirinya.

"Katakan saja, kak," kata Catherine tidak tahan melihat raut wajah Alea yang aneh—ingin mengatakan sesuatu.

"Selama kamu di Seoul, kamu tidak ada bertemu dengannya?"

"Siapa?" Catherine yang pura-pura tidak tahu membuat Alea mendengus pelan.

"Evan Haviero Lee. See, aku sudah tahu nama panjang temanmu."

"Hmm."

"Hmm?"

"Ada."

"Akan ku ceritakan nanti, aku sedang tidak mood membahas pria itu sekarang, kak."

Mengingat kembali kejadian beberapa hari lalu setelah perbincangan keduanya di mobil, Catherine menjadi tidak selera lagi memakan kue red velvet di hadapannya.

Evan tidak mengatakan apapun setelah jawaban terakhir Catherine. Tampak dingin sepanjang perjalanan.

Melihat wajah Catherine yang berubah cemberut, Alea mengangguk namun ia tetap berkata,

"Baiklah, tapi kamu harus menceritakannya padaku."

"Aku hanya kaget saja ternyata grupnya sangat terkenal," lanjutnya. Alea menyebutkan beberapa toko brand terkenal yang ia kunjungi di mall dan menyadari wajah Evan juga grupnya terpampang sebagai modelnya.

"Hmm, iya, mereka sangat terkenal."

Aku juga sudah bosan melihat iklan pria itu di kota ini.

"Bahkan mereka juga jadi pengisi soundtrack film Magic Zoo." Alea menyebutkan salah satu film animasi anak-anak, sebuah film blockbuster yang rilis awal tahun ini.

"Beberapa hari lalu aku memutar film itu bersama Kyrie dan Kaiden, lalu mereka terlihat sangat senang saat mendengar lagunya."

"Kyrie juga tiba-tiba berhenti menangis setelah aku memutar lagu itu lagi. Aku jadi memutarnya terus," lanjut Alea.

MORE THAN YESTERDAY | DDEUNGROMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang