PART 31

116 25 2
                                    

Catherine mendorong tubuhnya naik ke atas permukaan air dan meraup oksigen sebanyak mungkin karena kali ini ia berdiam dalam air jauh lebih lama dari biasanya. Ia menekan waterproof timer-nya didetik ia mengambil nafas dan mendapatkan 3 menit 15 detik.

Akhir-akhir ini Catherine cukup sering berenang dan melatih tubuhnya lagi untuk menahan nafas. Menyelam membuat pikirannya tenang. Ia melihat sekitar kolam berenang yang sepi, di tempat gym yang cukup private, terletak sederet dengan kantor Rory. Catherine baru saja menyelesaikan sesi meditasi pagi hari ini lalu memutuskan untuk berenang sebentar.

Sebuah bekas luka di tengah dadanya kini menjadi perhatian saat ia menghadap cermin. Catherine mengelusnya pelan dan tersenyum tipis. Badannya saat itu masih kecil jadi sekarang bekas luka pasca operasi itu telah merentang dan semakin samar. Ia kemudian buru-buru mandi lalu menuju kantor dan bersiap untuk jadwal hari ini yang akan menyibukkannya dari jam 10 pagi hingga jam 5 sore.

"Can we do like a slick half up half down?" tanya Catherine pada penata rambutnya yang disambut dengan senang hati karena ia juga berpikir model itu akan cocok dengan penampilan Catherine untuk pemotretan pagi ini. Sebuah midi dress berpola kotak biru dari Vivienne Westwood, berlengan panjang, menonjolkan leher jenjangnya juga collarbone dan pundaknya. Ia menambahkan perhiasan bagi leher dan tangannya agar tidak tampak sepi.

Pemotretan berjalan dengan baik dan semua orang memberi selamat atas berita castingnya dalam film baru Alexandra Ghom. Catherine dan rekan aktrisnya dalam film, Sadie, kini lanjut melakukan beberapa interview. Baju dress-nya tadi telah tergantikan dengan pakaian lebih nyaman, sweater ungu dan jeans, juga menambahkan pita ungu pada ikatan rambutnya.

"Hei, kamu tidak apa?" tanya Sadie dengan pandangan sedikit prihatin di sela waktu kosong mereka menunggu pewawancara selanjutnya masuk. Catherine mengangkat kedua alisnya, tersadar dari lamunannya dan mendengar Sadie kembali berkata, "Kamu terasa sedikit lesu hari ini, Cath." Catherine menggeleng pelan, "Tidak apa, hanya sedikit mengantuk. Sepertinya aku kurang istirahat," katanya sambil tersenyum, lalu lanjut mengajak Sadie membicarakan hal lain, berusaha terlihat kembali aktif.

"Candy aman? Apa ia memakan makanannya?" Catherine berlari menuju mobilnya di parkiran. Ia harus segera ke kantor Rory, dimana ia menitipkan kucing kemarin sementara sebelum mencari pemiliknya setelah jadwalnya seharian ini selesai.

"Tenanglah, Cath. Ia sudah makan dan sekarang sedang diam saja menatap jalan di depan jendela ruanganku. Dia bahkan tidak terlihat seperti kucing yang sedang merasa hilang dan mencari pemiliknya." Rory menjelaskan sambil mengamati kucing di depannya yang tampak nyaman dalam kehangatan ruangannya.

"She has zero survival skill, Cath," tambahnya sedikit mengejek dan memandang kucing itu prihatin. Catherine mendengus pelan, "She's a calm princess, Rory. She doesn't chase she attracts," balas Catherine memuji Candy.

"Whatever," Rory memutar matanya, "—are you really gonna find her owner until found? Tonight?" Catherine mengangguk, "I'll try my best. Apakah kamu akan ikut membantuku, Rory?" Ia melontarkan pertanyaannya dengan nada sedih. Namun Rory langsung menolak, "Sorry Miss Catherine, you're on your own tonight, sweetheart. I have a date," balasnya tersenyum puas.

***

Catherine memakai mantel hitam panjangnya lalu membawa Candy yang telah ia balut hangat dalam syal tebal berwarna ungu miliknya agar selaras dengan sweater yang ia pakai. Ia tadinya berpikir untuk meletakkan Candy dalam kandang, tapi karena kucing itu kelewat tenang, ia memilih untuk membawanya dalam gendongan saja, meskipun sebenarnya berat. Mungkin sekitar 5-6kg, estimasi Catherine.

MORE THAN YESTERDAY | DDEUNGROMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang