61. Usaha Revan

258 64 83
                                    

VOTE & KOMEN

Double update sebagai ganti

Double update sebagai ganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Gerry sering gak bisa liat, dia pernah beli kaca mata. Minusnya juga tinggi" terang Alisya

Revan terduduk lemas setelah mendengar penjelasan Safira. Begitupun dengan Alan, Gisel, Heza dan teman-teman Gerry. "Kita bisa liat lagi nanti setelah Gerry bangun" ucap Safira

Atrofi Optik adalah kerusakan atau kematian pada serat saraf didalam saraf optik, biasanya akibat cedera atau aliran darah yang buruk, menyebabkan penurunan penglihatan secara bertahab

"Apa Gerry pernah kecelakaan atau ada kejadian yang melukai area matanya?" Tanya Safira pada Gisel, selaku Ibu Gerry

Gisel menggeleng kaku

"Tante mana tau! Tante kan gak perduli sama Gerry!" Bentak Alan tiba-tiba

"Gerry pernah luka dipelipisnya! Dia butuh beberapa minggu buat sembuh!" Kesal Alan pada Ibu Gerry

Gisel tidak protes dengan amarah Alan, dia tampak diam saja meskipun Alan membentaknya. Alan merasa muak dengan semuanya. Alisya memegang tangan Gisel, seolah menguatkan wanita itu

"Bang!" Nendra segera menahan kepala Alan, Alan seperti akan membenturkan kepalanya ke tembok

"Apa-apaan sih lo! Ini kan belum pasti! Kak Safira bilang ini masih prediksi!" Amuk Heza karena melihat tingkah Alan

Alan menerjang tubuh Heza hingga hampir terjungkal namun Jay langsung menahannya "Lo gak akan pernah ngerti posisi Gerry! Karena lo gak pernah nemenin proses dia ngelewatin semuanya! Lo juga benci sama Gerry!" Kesal Alan

"Lepasin adek gue!" Safira menarik Heza agar terlepas dari Alan

"Bang gue tau lo emosi, tapi jangan kayak gini Bang" tegur Nendra. Alan mengusap kepalanya dengan kasar

Jay ikut bingung "Emangnya kalau kerusakan saraf mata bisa bikin buta? Buta selamanya?" Celetuk Jay

"Jay!" Nendra membekap mulut sahabatnya agar tidak bicara lagi

"Jangan ngomong sembarangan" bisik Nendra

Revan yang sedari tadi hanya menunduk kini menatap Safira "Gerry masih bisa lihat Revan kan Kak?" Tanyanya

Mereka semua beralih melihat kearah Revan. Remaja itu menatap dengan sayu "Bisa kan kak?" Revan bertanya lagi

Safira tidak mengangguk ataupun menggeleng, dia diam saja. Safira memegang kedua tangan Revan "Kakak bisa usaha" jawabnya

Revan mengangguk, dia berkedip beberapa kali "Gimana kalau Gerry gak bisa lihat Revan? Gimana kak?" Tanyanya

Air mata Revan jatuh dipunggung tangan Safira. Dia menggeleng dan memeluk Revan dengan cepat "Enggak! Gerry pasti bisa lihat. Kalian bisa main lagi setelah ini, itu yang kalian mau kan?" Safira seperti akan menangis

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang