After Transmigrating as a Tycoon's Wife

Bab 46

Meskipun mereka sangat memanjakan putri mereka, orang tua Keluarga Qin memiliki prinsip ketika menyangkut hal-hal penting.

"Rong Rong, standar perekrutan Qin Corporation tidak akan diturunkan melampaui batas yang dapat diterima hanya karena identitas seseorang. Kakak Keduamu sudah cukup akomodatif terhadap anak laki-laki itu. Bahkan ketika Fei bergabung dengan Qin Corporation, dia hanya mendirikan studio kecil di bawah anak perusahaan, yang beroperasi secara independen. Dia tidak diberi akses rahasia apa pun ke proyek-proyek industri hiburan besar. Kalau tidak, dengan statusnya sebagai istri CEO, apakah kakak iparmu masih akan melakukan pemotretan dan bekerja sebagai model kelas 18?" Ayah Qin berkata dengan tegas.

Ji Fei: Itu seharusnya pujian, kan?

[Ya, benar. Dia benar-benar mengandalkan penampilannya untuk mencari nafkah, tanpa keterampilan profesional apa pun. Dia jelas tidak dapat berpartisipasi dalam proyek serius apa pun, tetapi meskipun demikian, dia berdedikasi selama pemotretan dan tidak mempermalukan perusahaan.]

"Jika kamu tidak mampu, jangan ambil pekerjaan itu. Apa salahnya menjadi pengemudi? Bagaimana mungkin seseorang yang tidak tahu apa-apa berharap dapat mencapai puncak dalam satu langkah? Bukankah kamu harus melakukan segala sesuatunya selangkah demi selangkah dalam karier apa pun?" Ibu Qin juga berkata dengan serius.

[Jika Cheng Yue adalah tipe orang yang melakukan sesuatu selangkah demi selangkah, dia pasti sudah memiliki pengalaman kerja sekarang. Bukankah karena dia selalu bermimpi mencapai puncak dalam sekali jalan, dia berakhir seperti ini?]

Ji Fei pun menimpali dengan kritikannya. Mengenai hal ini, Ji Fei juga merasa pria ini tidak cocok, jadi putus adalah yang terbaik.

Mendengar semua orang berbicara seperti ini, Qin Rong tampaknya tidak dapat menemukan alasan untuk menyelamatkan situasi saat ini. Akhirnya karena tidak tahan lagi, dia berlari keluar sambil menangis, mengunci diri di kamar tidurnya.

Kemudian, mungkin setelah mendengar bahwa Cheng Yue belum benar-benar mulai bekerja, Qin Xian menghubungi Ji Fei untuk menanyakan situasi Qin Rong.

Ji Fei mengatakan yang sebenarnya padanya.

Qin Xian tidak bereaksi banyak, hanya berkata, "Begitu."

Ji Fei merasa bahwa Qin Xian sungguh menyedihkan, dia jarang sekali ikut campur dalam urusan saudara perempuannya, tetapi akhirnya malah berakhir dalam kekacauan seperti itu.

"Pokoknya, Ibu, Ayah, dan aku semua berpikir masalahnya ada pada pria itu. Kamu fokus saja pada pekerjaanmu dan jangan khawatir."

Tampaknya ada jeda di ujung telepon. "Saya tidak khawatir. Hasil ini sudah diduga."

Ji Fei tidak yakin apakah itu hanya imajinasinya, namun dia merasakan nada bicara Qin Xian mengandung sedikit rasa geli saat mengucapkan hal ini.

Ji Fei: Mungkinkah dia sengaja mengatur ini agar pihak lain menyerah? Tanpa diduga, Qin Xian punya sisi licik seperti itu.

Malam harinya, Qin Rong masih terkunci di kamarnya.

Semua orang berangsur-angsur pulang dan mendengar tentang kejadian hari itu.

Qin Zhao mengeluarkan seringai menghina.

"Putus cinta tanpa mendengarkan penjelasan jelas menunjukkan seseorang yang keras kepala dan hanya memikirkan diri sendiri. Adik perempuan kita terlalu dilindungi oleh kita, dia mudah terpengaruh. Apa pun yang dikatakan orang lain, dia anggap sebagai kebenaran. Jika pria itu tidak memandang rendah dirinya sebagai pengemudi, adik perempuan tidak akan mempermasalahkannya. Menurutku, putus cinta adalah hal yang baik. Kita tidak perlu melakukan apa pun; jika diberi waktu, dia akan menerimanya dengan sendirinya. Nanti, aku akan membawa beberapa pria tampan dari industri hiburan untuk diperkenalkan kepada adik perempuanku. Apakah dia lebih suka tipe yang muda dan agresif atau tipe yang imut dan polos, dia bisa memilih. Tentunya mereka lebih baik daripada penjahat kelas teri?"