Raven menyapa sang ayah yang baru saja masuk ke Hospital Wings. Severus yang melihat itu hanya menghela nafas berat dan berjalan menghampiri Raven yang masih terduduk di ranjang dengan senyum polos.
"Better?" Tanyanya tanpa basa-basi.
"Lumayan. Apa yang terjadi?"
"Kamu pingsan setelah menghadapi Boggart. Really? A snowman?" Tanyanya nampak tak percaya.
Gadis itu mengangkat bahu acuh tanda dia juga tidak tau apapun. Kepalanya tiba-tiba di elus oleh pria di sebelahnya, lebih tepatnya mengacak-acak rambutnya.
"Dad!! Astaga rambutku!" Pekik Raven kesal.
"Dasar anak nakal," gumam Severus sebelum berbalik pergi meninggalkan Raven yang dibuat melongo sesaat dengan sikap ayahnya yang sangat membuatnya kadang kebingungan. Tidak mungkin dia punya bipolar kan?
Menjelang siang, ketiga tokoh utama kita akhirnya menjenguk Raven. Hermione mencercanya dengan berbagai pertanyaan khawatir sampai-sampai membuat Raven lelah sendiri mendengarnya. Ron dengan lelucon garing yang anehnya bisa membuatnya tertawa dan Harry, yang hanya diam sambil sesekali tersenyum.
"Katakan sesuatu, Harry!" Celetuk Hermione pada remaja itu. Lamunan Harry buyar seketika dan menatap ketiganya.
"Sorry. Aku punya banyak pikiran akhir-akhir ini." Dia melirik Raven dan tersenyum menatap kedua sahabatnya. "Kita kelas dengan Hagrid hari ini?"
"Yeah. With Slytherin." Ron menambahkan dengan malas, apalagi jika bertemu dengan antek-anteknya Draco.
"Dan Hufflepuff serta beberapa murid Ravenclaw." Tambah Hermione.
"Kelas siang gabungan ya? Sepertinya aku bisa mengikuti kelas Hagrid siang ini. Asalkan Madam Pomfrey mengizinkan." Raven mengerucutkan bibir cemberut.
"Of course you can, dear." Interupsi Madam Pomfrey yang datang membawakan jus labu sambil tersenyum tapi tidak dengan Raven yang merinding melihat gelas jus yang sudah di letakkan di atas nakas miliknya. "Setelah meminum jus labu ini tentu saja."
Golden Trio merinding saat Raven menatap mereka dengan tatapan meminta pertolongan.
"Ayo habiskan Raven!" Batin Hermione menyemangati.
"Kamu pasti bisa!" Sahut Harry.
"Langsung teguk!" Tambah Ron menggebu-gebu.
***
"Aku ingin muntah ..." Lesu Raven yang berjalan di samping Hermione sambil terus menahan dirinya agar tidak muntah di kelas Hagrid. Hermione di sebelahnya hanya bisa mengelus punggung gadis itu dengan wajah kasihan.
"Hei Mudblood!"
Raven menulikan pendengarannya, dia sedang malas mencari masalah dengan Draco dan antek-anteknya.
"Kamu tuli? Mudblood!" Panggil Draco sekali lagi namun lebih lantang.
Draco berdecak sebal melihat Raven yang masih terus berjalan tanpa berbalik atau menjawab panggilannya.
Langkah Draco terhenti melihat lirikan tajam Raven padanya. "Alright. R-Raven," panggil Draco gagap, rasanya aneh memanggil keturunan Muggle dengan nama aslinya.
"Oh ku kira kamu tidak tau namaku!" Ujar Raven yang tiba-tiba berbalik dengan raut wajah berpura-pura terkejut. "Ya, Malfoy?"
"Ck, lupakan!" Draco berdecak dan segera pergi duluan bersama antek-anteknya meninggalkan Raven dan lainnya di belakang. Raven menatap heran lelaki berambut platina itu. Apa ini? Apakah alurnya berubah???
![](https://img.wattpad.com/cover/376443201-288-k990686.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐀𝐓𝐂𝐇𝐄𝐑
Fanfiction[Harry Potter Fanfiction] BAHASA INDONESIA Menyadari bahwa dirinya masuk ke dalam sebuah cerita fiksi, Raven membulatkan tekadnya untuk tidak akan ikut campur agar tetap membuat jalan cerita berjalan seperti seharusnya. Tapi lama-kelamaan, Raven se...