Seluruh bilik toilet tiba-tiba saja hancur membuat Hermione dan Raven spontan menunduk hingga membuat keduanya harus terkubur di antara puing-puing kayu bilik toilet.
"Hermione!" Pekik Harry dan Ron yang tiba di sana sambil terus saja berusaha membuat perhatian Troll itu teralihkan padanya mereka berdua.
"Hermione menyingkir!"
Teriak Harry yang menyuruh Hermione agar menyingkir dari sana. Mendengar itu, dia dan Raven langsung merangkak keluar dari toilet sedangkan Harry di luar mengalihkan perhatian Troll tersebut.
Troll itu kembali menghancurkan bilik toilet membuat Raven dan Hermione kembali tertimpa kayu. Harry dan Ron terus melemparkan kayu agar perhatian Troll tersebut tidak lagi pada Hermione ataupun Raven.
"Hei otak kacang!" Teriak Ron dan melemparkannya sebatang kayu tepat di muka Troll tersebut membuat perharinya teralihkan.
"Hermione, ayo keluar!" Bisik Raven dan langsung merangkak keluar diikuti Hermione di belakangnya. Tapi Troll tersebut kembali melihat Hermione yang bersembunyi di wastafel dan segera mengayunkan pemukulnya membuat kedua gadis itu berteriak kaget.
"Bisakah kalian mengalihkan perhatiannya dengan benar?!" Geram Raven yang terlanjur kesal. Dia langsung saja keluar sedangkan Harry sendiri kini tengah di atas leher Troll. Dia mencari Hermione, menarik anak itu dari puing-puing dan segera berlari ke sudut lebih aman.
Harry lalu menancapkan tongkatnya ke hidung Troll tersebut. Mereka disana mendengus jijik melihat tongkat Harry di hidung Troll tersebut.
Karena kesal, Troll itu mengambil Harry dari lehernya dan menggantungnya secara terbalik di tangannya sembari bersiap memukul Harry. Anak itu berhasil selamat dari pukulan pertama Troll dan pukulan kedua akan datang membuat mereka memandang takut-takut.
"Lakukan sesuatu, rambut merah!" Pekik Raven di samping Ron.
"Lakukan apa?" Tanya Ron kebingungan.
"Apa saja!" Sahut Harry yang masih terus menghindari pukulan tongkat kayu Troll.
Ron langsung saja mengeluarkan tongkatnya dan menoleh menatap Raven.
"Lambai dan kejut!" Ucap Raven. Ron juga menatap Hermione yang mengucapkan hal yang sama.
"Hurry!" Ujar Harry.
"Wingardium Leviosa!"
Tongkat Troll itu melayang sesaat sebelum ia ayunan untuk memukul Harry. Lalu tak lama, tongkat itu terjatuh tepat di atas kepala Troll. Tubuhnya oleng dan melepaskan Harry hingga akhirnya terjatuh di depannya.
"Apa dia mati?" Tanya Hermione yang berjalan mendekati mereka dengan pelan.
"Kamu membuatnya pingsan rambut merah." Ucap Raven memandangi Troll tersebut dengan wajah santainya. Harry mengangguk menyetujui dan menarik kembali tongkatnya dari hidup Troll tersebut membuat mereka semua jijik.
Profesor McGonagall, Profesor Snape dan Profesor Quirrell datang dan terkejut melihat empat siswa tahun pertama yang tengah berdiri di sekitar Troll.
Severus yang melihat putrinya berada di sana terkejut ditambah adanya Harry membuat rasa kekesalannya naik dengan cepat melihat wajah anak itu.
"Oh my Godness, coba kalian jelaskan ini!" Pinta Profesor McGonagall dengan marah sambil menunjuk mereka berempat bergantian.
"Yah, yang terjadi―"
"Ini semua salahku Profesor McGonagall."
Semua orang menoleh menatap Hermione yang memotong ucapan Ron. Raven sendiri hanya berdiri diam menonton mengabaikan tatapan tajam sang ayah yang kini berada di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐀𝐓𝐂𝐇𝐄𝐑
Fiksi Penggemar[Harry Potter Fanfiction] BAHASA INDONESIA Menyadari bahwa dirinya masuk ke dalam sebuah cerita fiksi, Raven membulatkan tekadnya untuk tidak akan ikut campur agar tetap membuat jalan cerita berjalan seperti seharusnya. Tapi lama-kelamaan, Raven se...