24. Ketika jarak bukan sekedar jarak

8 9 0
                                    

Play Now:
🎶 Perkustik - Menanti Kabar
_______________00_______________

Play Now:🎶 Perkustik - Menanti Kabar_______________00_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari suasana di rumah orang tua Alan terasa tenang. Meski angin pagi berhembus lembut melalui jendela ruang TV, namun pikiran Alan justru dipenuhi oleh kecemasan. Ia menatap layar ponselnya yang hening-tidak ada pesan, tidak ada notifikasi dari Mila.

Alan merasa ada yang berbeda sejak pertemuan malam terakhir mereka di kedai. Mila, yang biasanya selalu antusias menyapa bahkan membangunkan paginya lewat telepon, sekarang seakan menjauh tanpa alasan yang jelas. Rasa khawatir mulai merayap di hatinya. Setelah menunggu beberapa saat, Alan memutuskan untuk menghubungi Mila, berharap suara ceria kekasihnya itu bisa menjernihkan pikiran dan menghilangkan rasa khawatirnya.

Panggilan pertama terdengar... lama, tapi tanpa jawaban. Alan mengerutkan dahi. Ia menunggu beberapa detik sebelum mencoba lagi.

 Ia menunggu beberapa detik sebelum mencoba lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-00-

Di lain tempat, di kamar Mila, suasananya berbeda. Tirai tertutup rapat, menyisakan sedikit cahaya yang masuk, menerangi ruang yang sunyi. Mila duduk di tepi kasur dengan mata sembab, bekas air mata masih membekas di pipinya. Semalaman Mila tidak bisa tidur, tenggelam dalam pikirannya, memikirkan nasib hubungannya dengan Alan, bagaimana masa depan mereka akan berlanjut di tengah situasi yang rumit ini?

 Semalaman Mila tidak bisa tidur, tenggelam dalam pikirannya, memikirkan nasib hubungannya dengan Alan, bagaimana masa depan mereka akan berlanjut di tengah situasi yang rumit ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponselnya bergetar, nama Alan🖤 muncul di layar. Namun, Mila hanya menatapnya tanpa berani menyentuh ponsel itu. Pikirannya sedang kacau. Ia tahu bahwa Alan akan menanyakan keadaannya, tapi Mila belum siap untuk berbicara. Ia takut—akan kenyataan bahwa mungkin hubungan mereka akan segera berakhir. Mila belum siap untuk mengatakan apa yang sedang dialaminya saat ini.

Dengan hati yang berat, Mila menekan tombol untuk menolak panggilan itu. Ia kembali menatap kosong ke arah poto dirinya bersama Alan yang terpajang di dinding, pikirannya melayang-layang.

"Apa ini akan jadi akhir dari hubungan kita, Alan?" batinnya bertanya.

-00-

Alan, di ruang TV rumahnya, tertegun ketika beberapa kali panggilannya di tolak oleh Mila. Perasaan cemasnya berubah menjadi sesuatu yang membingungkan. Ia mencoba menenangkan dirinya, berpikir mungkin Mila sedang sibuk dengan acara keluarganya hingga mengharuskan Mila menolak beberapa kali panggilannya. Namun, di sudut hatinya mengatakan hal lain bahwa pasti ada sesuatu yang terjadi dengan Mila. Tapi apa?

Alan meletakkan ponselnya di meja, lalu bersandar di sofa, melipatkan kedua tangannya di dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alan meletakkan ponselnya di meja, lalu bersandar di sofa, melipatkan kedua tangannya di dada. Pikiran Alan tidak bisa lepas dari kekasihnya. Atau jangan-jangan karena ia membiarkannya pulang sendirian kemarin malam? Ataukah ada tekanan dari pihak keluarganya yang mulai mempengaruhi keyakinan Mila terhadap hubungan mereka? Entahlah, Alan masih terus menerka-nerka.

-00-

Hari makin siang, dan Mila masih tenggelam dalam kesedihannya. Rasa bingung dan ketakutan terus menghantui dirinya. Bagaimana jika ayahnya, memaksa untuk memutuskan hubungannya dengan Alan? Bagaimana jika Alan, yang ia cintai dengan sepenuh hati, menjadi musuh keluarganya karena demo kemarin? Mila merasa terjebak diantara cinta dan tanggung jawab kepada keluarganya.

Perlahan, air matanya kembali mengalir, menyadari bahwa hubungan mereka kini sedang di ujung tanduk. Alan... aku harus gimana?

_Bersambung_

DI BAWAH LANGIT MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang