22

861 109 35
                                        

"Hyungie sangat bahagia bersamamu, dan selamanya akan tetap seperti itu. Selamat malam sayang, tidur yang nyenyak, mimpi indah," ucap Seokjin.

Chup

Ia mengecup pucuk kepala Jungkook, setelah itu ia menyamankan posisinya, dan tak lama kemudian ia pun ikut terlelap.



*****



"Selamat pagi bayi-ku sayang," sapa Seokjin saat melihat Jungkook membuka kedua matanya.

"Selamat pagi juga Hyungie," balas Jungkook dengan suara paraunya, lalu ia membenamkan wajahnya pada dada Seokjin.

"Bangun sayang, kamu harus sekolah," ujar Seokjin sambil mengelusi kepala Jungkook dengan penuh kasih sayang.

"Rasanya malas untuk sekolah, tidak seru, Kookie terpisah dengan Eunu dan Minu," ucap Jungkook.

"Bagaimanapun kamu harus tetap sekolah, kamu kelas tiga sekarang, hanya tinggal menunggu beberapa bulan lagi kamu akan lulus. Setelah lulus, kamu juga lanjut kuliah."

"Aku tidak mau kuliah."

"Loh, kenapa hm?"

"Hyungie, aku sudah sekolah bertahun tahun, itu sudah cukup. Otak Kookie juga sudah tidak muat kalau di masuki pelajaran baru lagi, nanti otak Kookie meledak, boom!!"

Seokjin terkekeh, "Hey, Hyungie juga sama sepertimu, sekolah bertahun tahun, tapi tetap lanjut kuliah."

"Ya itu kan Hyungie, ini Kookie."

"Kamu tetap harus kuliah Kookie."

"Tidak mauu~"

"Lalu kalau tidak kuliah, apa yang akan kamu lakukan?"

"Diam saja di rumah, main game, menonton film, hihi."

Seokjin hanya menggeleng gelengkan kepalanya, "Sudah, sekarang kamu mandi, Hyungie tunggu di bawah," ia melepas pelukannya pada Jungkook.

"Hyungie tidak mandi?"

"Tidak, nanti saja di apartemen."

"Iiii~ Hyungie bau tidak mandi."

"Hyungie tidak pernah bau ya."

"Apa iya?"

"Kalau kamu tidak percaya, Hyungie buktikan," Seokjin pun duduk, tangannya bergerak melepas kancing piyamanya satu persatu.

Jungkook membelalakkan matanya, ia pun ikut duduk dan menghentikan tangan Seokjin, "Apa yang Hyung lakukan?!"

"Buka baju lah."

"Untuk apa?!"

"Membuktikan padamu kalau Hyungie tidak bau."

"Tidak! Tidak perlu!"

"Agar kamu percaya sayang, hm?" Seokjin mendorong tubuh Jungkook secara perlahan hingga terbaring, ia berada di atasnya mengukungnya, kancing piyamanya sudah terbuka 3.

"Tanpa di buktikan Kookie sudah percaya."

"Benarkah?" tangan kanan Seokjin bergerak membelai wajah Jungkook dengan lembut.

"I-iya," jawab Jungkook, tindakan Seokjin itu membuatnya tiba tiba jadi gugup.

Setelah itu hening, keduanya sama sama menatap satu sama lain, Seokjin terlarut pada mata bulat Jungkook yang menatapnya dengan polos seperti seorang bayi.

"Kookie," panggil Seokjin dengan suara beratnya.

"Y-ya?" jawab Jungkook dengan gugup.

"Boleh Hyungie memakanmu?" tanya Seokjin.

(Sugar) BABY [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang