Sementara Seokjin, ia masih belum menurunkan kecepatan mobilnya, yang ada ia dengan sengaja hampir menabrakkan mobilnya pada mobil dari lawan arah, membuat Jungkook sangat shock berat.
"APPA!!" tepat setelah itu Jungkook langsung tak sadarkan diri.
"Kookie? Sayang? Jungkook?!"
Seokjin jadi panik, ia tidak menduga Jungkook akan sampai pingsan.
*****
Dengan setia Seokjin terus berada di samping Jungkook, menggenggam salah satu tangannya. Ia tadi telah menghubungi Namjoon, untuk membawakannya obat milik Jungkook, karena ia mencarinya di apartemennya namun tidak ada.
"Maafkan Hyungie sayang, Hyungie keterlaluan ya padamu, maafkan Hyungie."
Tak lama kemudian, pintu kamar itu terbuka, dan tampillah Namjoon. Ia bisa langsung masuk ke dalam apartemen itu karena Seokjin memberi tahu kode pintunya, itu dia lakukan karena takutnya ada suatu kondisi urgent katanya.
"Hyung..." Seokjin beranjak dari duduknya, Namjoon melangkah cepat menghampirinya.
PLAK!
Kepala Seokjin menoleh ke samping karena tamparan keras dari Namjoon, ia sungguh sangat terkejut hingga terdiam, perlahan tangannya terangkat dan menyentuh pipinya yang terasa memanas.
"Kau sudah tahu dia memiliki trauma itu tapi kenapa kau dengan sengaja malah melakukan itu hingga dia pingsan seperti ini?!!"
Namjoon awalnya tidak tahu jika Jungkook pernah mengalami kecelakaan itu, namun Taehyung menceritakannya dengan rinci, termasuk dengan depresi yang pernah dialaminya. Ia pernah mengajak Jungkook mengunjungi psikiater lagi untuk berobat lagi, namun Jungkook tetap tidak kunjung sembuh dari traumanya itu.
"Ma-maaf Hyung, a-aku hanya ingin dia menghadapinya, aku ingin dia sembuh."
"Iya aku paham maksudmu baik, tapi tidak dipaksakan seperti ini!! Bagaimana kalau sesuatu yang lebih buruk terjadi padanya, bodoh!!"
"Maafkan aku Hyung, sebenarnya aku awalnya hanya ingin mengecek, apakah trauma itu masih ada atau telah sembuh. Maafkan aku."
Namjoon menghela napas kasar, ia hendak memarahi Seokjin lagi, namun terhenti karena suara Jungkook.
"Appa! Eomma!" Jungkook langsung terduduk, lalu ia berusaha turun dari kasur bahkan hingga terjatuh, dan ia membuka satu persatu laci nakas dengan tangan yang gemetar hebat, berusaha mencari obat penenangnya.
"Bawakan air minun!" titah Namjoon pada Seokjin yang langsung di laksanakan.
Namjoon segera menghampiri Jungkook dan menariknya, "Tenang Kookie tenang, obatmu ada pada Samchon, tenang ya," ujarnya lembut, ia mengusapi dada Jungkook yang naik turun dengan tempo cepat dan tak beraturan.
"S-Sam-chon-"
"Sebentar ya sayang sebentar."
"Ini Hyung," ucap Seokjin sambil menyerahkan segelas air pada Namjoon.
"Ini Kookie, minumlah obatnya," Namjoon mengeluarkan satu pil obat dan memberikannya pada Jungkook.
Jungkook segera mengambilnya dengan tangan gemetarnya, lalu ia menaruhnya di lidah dan menelannya dengan bantuan air minum. Namjoon mengambil gelas yang telah kosong dari tangan Jungkook.
Setelah pil itu tertelan, perlahan Jungkook pun mulai tenang.
"Berbaring di kasur lagi ya," ucap Namjoon.
Jungkook hanya mengangguk lemah.
Namjoon pun menyerahkan gelas kosong itu pada Seokjin, lalu ia mengangkat tubuh keponakannya itu dan membaringkannya kembali di atas kasur.

KAMU SEDANG MEMBACA
(Sugar) BABY [JinKook]
FanficKarena tantangan konyol dari temannya, Seokjin jadi harus mencari seorang Sugar Baby, dan harus laki laki. Setelah beberapa hari, akhirnya ia mendapatkannya dengan bantuan dari sahabatnya. Namun sialnya, sahabatnya itu ternyata mengirimkannya seoran...