17

835 119 55
                                        

Jungkook menatap tepat pada mata Seokjin yang tampak berkaca kaca, dari tatapan itu terlihat ada rasa sakit juga takut secara bersamaan.

"Hyungie...."

"Baby, I want you. Aku menginginkanmu, sayang. Aku ingin kamu menjadi kekasihku. Maukah kamu mengobati luka di hatiku? Maukah kamu membuatku jadi yakin bahwa tidak semua cinta itu akan berakhir menyakitkan?"



*****



Jungkook hanya terdiam, ia masih mencoba memahami apa yang sedang terjadi.

Seokjin mengambil kedua tangan Jungkook dan menggenggamnya dengan kedua tangannya masing masing, "Kookie, Hyungie tahu ini pasti terlalu tiba tiba untukmu. Tapi percayalah, rasa cinta Hyungie ini sudah hadir sejak pertemuan pertama kita. Hyungie tidak akan menuntutmu untuk menjawabnya sekarang juga, Hyungie akan memberimu waktu se-lama yang kamu perlukan."

"Kamu mungkin belum yakin dengan peeasaanmu sendiri, tapi jika dari apa yang Hyungie tahu, seharusnya kamu juga mencintai Hyungie saat ini. Tapi tidak apa, Hyungie tidak akan memaksamu, kalau kamu memang tidak ingin hubungan yang seperti itu, katakan pada Hyungie, jangan berbohong pada Hyungie, mengatakan mau menjadi kekasihku, padahal aslinya tidak. Jangan menghancurkan Hyungie lagi, hm?"

Jungkook masih terdiam, ia tak tahu harus bagaimana.

"Setelah kamu menemukan jawabanmu, katakan pada Hyungie, apapun itu jawabannya, Hyungie akan menerimanya."

Tidak ada suara sama sekali dari Jungkook, ia benar benar diam membisu.

Seokjin menarik tubuh Jungkook dan memeluknya, ia benar benar sangat mencintai Jungkook, dan ia ingin bersamanya, menjalin hubungan yang lebih dengannya. Namun ia sadar, ia tidak bisa memaksa Jungkook untuk seperti itu, ia tidak bisa memaksa Jungkook untuk mau dengannya, ia juga tidak mau nantinya sakit lagi jika sekarang Jungkook bersamanya hanya karena paksaan, bukan karena cinta.

Tetapi, membayangkan ia akan pergi dari Jungkook, dan membayangkan dirinya tak akan bersama cintanya lagi, membuat hatinya sakit juga.

Seokjin mengeratkan pelukannya, "Maaf kalau ini membuatmu terkejut, tolong pikirkan jawabanmu dengan baik baik, tapi jangan terlalu lama, jangan memberi Hyungie harapan yang besar. Kalau memang kamu tidak mau, katakan saja, Hyungie akan mencoba menerimanya, Hyungie tidak akan memaksamu," ucapnya dengan suara yang sedikit bergetar, air matanya pun mulai mengalir pada wajahnya. Bukannya apa apa, ia benar benar sangat menginginkan Jungkook, ia sangat berharap besar jika Jungkook mau bersamanya, dadanya terasa sesak membayangkan Jungkook akan menolaknya.

"Hyungie, aku...." akhirnya Jungkook mengeluarkan suaranya setelah ber-menit menit terdiam membisu.

Jantung Seokjin berdebar semakin kencang, hatinya tak tenang memikirkan apa yang akan Jungkook katakan selanjutnya.

"Aku...."

'Apapun jawabannya, kau akan menerimanya, kau pasti bisa menerimanya jika dia menolakmu,' batin Seokjin.

"Aku mau, aku mau menjadi kekasih Hyungie."

Seketika Seokjin membulatkan matanya tak percaya, ia segera melepas pelukannya dan menatap Jungkook, "Ka-kamu serius? Yakin? Kenapa kamu langsung mau menerima Hyung?"

"Hyungie menangis?"

"Jawab pertanyaan Hyung, apa kamu yakin langsung mau?"

"Umm entahlah Hyung, Kookie bingung, tapi entah kenapa hati Kookie sangat ingin mengatakan mau, hati Kookie terus mengatakan kalau Kookie harus menjawab mau."

"Be-benarkah? Jadi jawaban ini berasal dari hatimu?"

Jungkook menganggukkan kepalanya.

Seokjin pun kembali memeluk Jungkook lebih erat, ia menangis di bahunya, "Terima kasih Kookie terima kasih," lirihnya.

(Sugar) BABY [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang