44

1K 107 40
                                        

Setelah beberapa saat, Seokjin melepas ciumannya, napas keduanya memburu dan tak beraturan. Wajah Jungkook merah padam dan basah oleh keringat, bibirnya bengkak dan basah akibat ciuman ganas Seokjin. Rambutnya berantakan dan basah.

Seokjin pun tak jauh berbeda dengannya, wajahnya sama merah meski tak se-merah Jungkook dan juga di penuhi keringat, rambutnya pun basah dan berantakan.



*****



Chup

Seokjin mengecup kening Jungkook, "Terima kasih sayang, Hyungie sangat menikmati makanannya," ucapnya, setelah itu ia mencabut miliknya dari Jungkook dan membaringkan dirinya di samping Jungkook.

Tidak ada jawaban dari Jungkook, ia hanya diam, tubuhnya terkurai lemas. Seokjin menariknya dan mendekapnya dengan posisi menyamping.

"Apa- hhh...itu cara Hyungie- memakankuhh?"

Seokjin tersenyum, "Iya sayang. Bagaimana? Kamu juga merasakan enaknya kan?"

Jungkook mengangguk di dada Seokjin.

"Mau lanjut Hyungie makan lagi?"

Kali ini Jungkook menggeleng, "Kookie lelah, tubuh Kookie juga lemas."

Seokjin terkekeh, "Baiklah, kalau begitu tidurlah. Selamat tidur Kookie sayangnya Hyungie, yang nyenyak ya tidurnya."

Jungkook sedikit tersipu, ia membalasnya hanya dengan anggukan kepala.

"Mana ucapan untuk Hyungie?"

"Umm selamat tidur juga, Hyungie."

"Katakan seperti yang tadi Hyungie katakan padamu."

"Umm...selamat tidur Hyungie s-sayangnya Kookie, mmm...yang nyenyak ya tidurnya."

Seokjin tersenyum.

Chup

Ia mengecup pucuk kepala Jungkook, "Tidur Hyungie akan sangat nyenyak kalau mendapat ucapan seperti itu dari Kookie. Peluk dong Hyungie nya."

Dengan ragu Jungkook melingkarkan kedua lengannya pada pinggang Seokjin, memeluknya dengan longgar. Seokjin pun mengeratkan pelukan Jungkook, ia juga menarik tubuh Jungkook hingga menempel padanya. Ia mendekap Jungkook semakin erat.

"Hyungie, sesak," keluh Jungkook.

Seokjin terkekeh, ia pun sedikit melonggarkan dekapannya. Setelah itu ia menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka, lalu menyamankan posisi mereka.

"Selamat malam, selamat tidur, terima kasih untuk yang tadi," ucap Seokjin lembut, tangannya mengusap lembut kepala Jungkook.

Tidak ada balasan, Seokjin menundukkan kepalanya, ternyata Jungkook sudah tertidur, ia pun terkekeh gemas.

"Bayi ini sudah bisa membuat bayi," gumam Seokjin dengan bibir tersenyum, setelah itu ia memejamkan matanya, dan tak lama kemudian ia pun ikut terlelap.

•••••

Esok harinya, pukul 8 pagi.

Seokjin terbangun karena pergerakan Jungkook, ia membuka kedua matanya secara perlahan, dan sejenak mengerjap untuk membiasakan cahaya masuk ke dalam indra penglihatannya.

Setelah tersadar sepenuhnya, Seokjin seperti mendengar isakan kecil, ia pun menundukkan kepalanya dan terkejut melihat Jungkook yang menangis di dadanya.

"Kookie, kenapa kamu menangis?" tanya Seokjin penuh kekhawatiran.

"Hyungie hiks."

Seokjin melepas pelukan mereka, ia sedikit menjauhkan tubuh Jungkook darinya, "Sayang, kenapa menangis hm?" tanyanya lembut dengan kedua tangan yang menangkup wajah Jungkook.

(Sugar) BABY [JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang